Tiga Puluh Tiga: Kejutan

338 21 32
                                    

Kembali lagi bersama Bang Tom dan Neng Lin 😁

Jangan lupa vote dan komennya 😊

Selamat menikmati part ini 😘

Ketukan pintu terdengar dari luar rumah itu. Lin yang semula mematut lama di depan cermin, dengan kilat berlalu dari depan cermin dan menemui siapa yang datang pagi ini. Gadis itu sudah rapih dengan penampilan sederhananya untuk menuju kampus.

Lin tersenyum lebar kala tatapannya sudah mendapati sosok itu sudah hadir tepat di balik pintu rumah. "This for you." Kata seseorang yang hadir pagi ini.

Lin menyambut bahagia. Senyuman berkali-kali terlukis di wajahnya. Buket bunga mawar merah yang indah sudah Tom suguhkan untuk gadis itu pagi ini.

"Makasih sayang." Kata Lin menyambut pemberian Tom.

Jemari mereka saling bersambut. Lalu, keduanya secara berdampingan berjalan keluar dari rumah itu. Tidak menunggu waktu yang lama, Tom langsung menancapkan gas dan meluncur menuju kampus Lin pagi ini.

Sepanjang jalan, tawa keduanya berhamburan di dalam mobil itu. Setelah cukup puas dengan tertawa, Lin memandangi lamat wajah Tom dari samping. Gadis itu, bahkan seraya menopang dagu menatap Tom. Di tatap seperti itu, Tom merasa tidak karuan. Dia sampai tidak fokus untuk menyetir.

"Kok bisa ya, ada orang kayak kamu di dunia ini?" kata Lin. Entah itu pujian atau sebuah ejekan untuk lelaki di sampingnya itu.

"Maksud kamu?" tanya Tom. Lelaki itu sebisa mungkin tetap fokus mengendarai mobilnya.

"Kamu terlalu sempurna buat aku." balas Lin. Dia masih tetap menopang dagu dan menatap lamat wajah lelaki itu.

Tom menoleh sekilas. Kedua matanya berhasil bertemu pandang secara tajam dengan kedua mata gadis itu. Sesuatu bergemuruh di dalam sana. Lebih bergemuruh dari biasanya. Dan gadis itu selalu menjadi pemicunya.

Tom mengusap lembut puncak kepala Lin. "Dan kamu, terlalu indah menjadi sosok yang disebut manusia." balas Tom. Dibalas seperti itu, Lin langsung terbang jauh ke langit biru siang ini. Seperti itulah jika diibaratkan bagaimana perasaan Lin sekarang karena pujian yang Tom lontarkan barusan.

"Lin...," panggil Tom lembut. Lin menatap lebih antusias dari semula.

"Kenapa?" balas Lin bertanya.

"Kenapa dulu kamu membuang bunga mawar yang aku kasih?" tanya Tom serius. Lin tidak paham. Gadis itu menekan satu telunjuknya di bawah bibir dan mulai berpikir keras.

"Bunga mawar merah yang mana? Mana mungkin aku membuang pemberian kamu Tom?"

"Sebelum kita balikan." jawab Tom.

Lin memutar ingatannya dengan keras. Hanya butuh beberapa detik untuk ingat hal itu. Lin langsung ingat sekarang. Ternyata, bunga-bunga mawar merah yang sering tergeletak secara misterius di kursi teras rumahnya adalah pemberian Tom.

"Jadi, itu pemberian kamu? Aku pikir, itu pemberian fans-fans berat aku."

"Jadi, gadis kecil aku ini punya banyak fans? Huh?"

"Jelas dong. Aku nggak mau kalah sama kamu yang fans nya bertebaran di mana-mana."

"Kamu ini..," Tom menyubit gemas pipi Lin. Membuat gadis yang dicubit merengek dengan manja.

🍁🍁🍁🍁🍁

Tepat saat Lin akan memasuki gedung fakultasnya, seseorang mencegah. Membuat langkah Lin sontak berhenti. Gadis itu menoleh, dia langsung saja melepaskan cekalan tangan lelaki yang mencegah langkahnya itu.

SUDDEN (TOM&LIN)  (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang