Tujuh Belas: Stand By Me

611 37 45
                                    

Hai hai hai. Tom kembali lagi nih 😁😁
Sebelum baca tekan tanda bintangnya dulu ya, gratis kok.

Selamat membaca 😊😊

Tom dengan segala sisa-sisa tenaganya berusaha untuk melepaskan belitan tali yang melingkar di tangan dan kakinya. Geraman hebat lolos dari mulut Tom, pikiran Tom sangatlah kacau. Semakin kacau karena tidak ada lagi suara parau Lin yang bersahut meminta tolong. Entah, bagaimana keadaan Lin di dalam sana? Yang pasti, Tom berharap tidak terjadi hal buruk dengan gadis itu.

Belitan tali itu akhirnya terlepas, setelah susah payah Tom meloloskannya. Namun apa daya, untuk terbangun saja dia tidak bisa. Tuhan, kenapa harus sepilu ini kondisi Tom disaat dirinya harus menyelamatkan gadis yang ia sayangi?

"Fuck!!"

Tom membangunkan dirinya dengan susah payah, keringat telah membanjiri seluruh tubuhnya, darah segar masih keluar dari hidung dan mulutnya, hal itu karena ulah Zona dan anak-anak buahnya yang sialan itu.

"Arghhhh!!!" Tom mengalah. Dia jatuh terkapar lagi di lantai gudang lapuk itu. Tapi, sedetik kemudian dia berkobar dengan amarah yang kini seakan merongrong dalam dirinya. Tom kali ini berusaha bangun kembali. Dengan rasa sakit yang kini menjalar ke seluruh tubuhnya, Tom berdiri dengan tergopoh.

Jujur, rasa sakit yang luar biasa di kakinya seolah mematikan seluruh tubuhnya. Namun, hal itu Tom tahan sekuat yang ia bisa. Gadis di dalam sana butuh pertolongannya.

Langkah terseok Tom perlahan namun pasti membawanya sampai ke ruangan itu. Ruangan dimana Lin sedang berhadapan dengan Zona. Gadis itu sudah tidak sadarkan diri. Sebagian tubuhnya sudah terpampang polos, bahkan dress yang baru saja Tom hadiahkan sudah tersayat-sayat pisau.

"Ini saatnya sayang..." ucap Zona. Dia langsung bergerak memposisikan dirinya untuk menghunjam gadis itu.

"Brengsek!!!" Tom sudah masuk ke ruangan itu. Betapa terkejutnya Zona yang kini melihat Tom bisa berdiri bahkan melangkahkan kakinya. Zona benci, kenapa keajaiban datang kepada Tom di saat yang tidak tepat seperti sekarang? Sebentar lagi saja, Zona sudah bisa menikmati gadis itu sepenuhnya. Tapi Tom merusak semuanya.

Tom dengan langkah terpatahnya langsung menghampiri Zona yang kini melempar tatapan garang kepadanya.

"Sialan kamu Tom!" Zona bergerak cepat dan melayangkan tinjuan mematikannya. Tom terkapar di lantai.

Siapa bilang itu tidak sakit. Tom merasakan sakit yang luar biasa di seluruh tubuhnya. Tapi, melihat gadis yang ia sayang sudah tidak sadarkan diri dengan kondisi yang memilukan jauh lebih menyakitkan buat Tom.

Dengan susah payah Tom bangkit. "Bisa jalan kau rupanya cacat!" maki Zona, ia mencengkeram kerah baju Tom dan hal itu membuat tubuh Tom terbangun dengan tergopoh. Tinjuan hebat Zona layangkan kembali. Ruangan itu kini penuh dengan suata dentuman adu pukul dari Tom dan Zona.

Berkali-kali Tom terkapar di lantai dan berkali-kali itu juga Tom membalas pukulan Zona, membuat lelaki itu terlempar menyentuh tembok ruangan itu.

Tom kini berhasil mendominasi pergulatan hebat yang sedang berlangsung. Namun, betapa bergedik ngerinya Tom saat Zona tiba-tiba saja dengan gerakan yang cekatan mengambil sebilah pisau yang sangat tajam. Pisau itu ia ambil dari dalam saku celananya.

"Saya akan membunuh kamu Tom!!" murka Zona. Tom merasa mati rasa sekarang. Apalagi kedua kakinya yang semula bisa dia gerakan sedikit demi sedikit kini benar-benar tidak bisa digerakan. Dan hal tersebut membuat Tom hanya bisa tersungkur dengan pilu di lantai.

Ketika pisau itu meluncur akan mencabik-cabik tubuh Tom, saat itu juga pukulan hebat melayang dari belakang tubuh Zona. Lin bangkit. Ya, Tom tahu hal itu. Bahkan dia memanipulasi keadaan dengan suara geramannya agar pergerakan Lin terbangun dan jalan merindik ke arah Zona seraya membawa patahan kayu tidak Zona sadari.

SUDDEN (TOM&LIN)  (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang