6. Bertemu lagi

65.1K 1.9K 67
                                    

🌹Happy Reading 🌹


🐇🐇

Dua hari kemudian

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam setengah. Disinilah keluarga Qila berada, disebuah kota yang dijuluki dengan kota hujan, masih memiliki pemandangan yang indah dengan pohon-pohon hijau tak lupa dengan bunga-bunga disepanjang jalannya serta sawah dan juga kebun banyak ditemukan, dimana lagi kalau bukan Kota Bogor.

"Omaaaaaaaa." Teriak Qeyla dari luar rumah Oma nya. Padahal belum tentu oma nya itu akan mendengarnya dan bisa jadi oma nya pergi.

"Ssstt.. Diem." Ucap Eka.

"Apasi ma."

"Percuma kamu teriak-teriak sayang, oma sama opa nggak ada dirumah. Dia lagi ada di rumah Tante Tika."

"Hahaha, sukurin lo." Qila. Yang lain nya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saja melihat tingkah dua kembar tersebut.

"Pak, tolong bawakan barang barangnya ya." Suruh Aska kepada dua bodyguard yang menjaga rumah mertuanya serta 2 satpam yang menjaga gerbang.

Sebenarnya tidak hanya 2 bodyguard dan 2 satpam saja, tapi masih ada 4 bodyguard dan 2 satpam yang menjaga serta 3 pembantu rumah tangga. Aska sengaja mempekerjakan banyak orang untuk menjaga mertuanya agar hal buruk tak akan terjadi.

"Baik pak."

"Kangen banget sama rumah iniii." Teriak Qeyla dengan mendudukkan tubuhnya disofa.

"Ganti baju dulu Qey, nggak malu sama suami kamu?" Ucap Eka.

Dengan cepat ia menoleh ke arah Devan yang berdiri dengan Alvaro disampingnya. Mungkin mereka berdua masih canggung dengan rumah yang ditempatinya apalagi ada oma dan opa.

"Hufffttt... Ya udah deh iya-iya." Dengan muka lesu nya ia pun menarik tangan suaminya dengan paksa menuju kamar nya dulu. Ia benar-benar sangat rindu.

"Aaaa... Kamar gue nggak berubah ternyata, ihh.. Boneka kesayangan gue, laptop gue... Astaga masih rapii aja." Teriak Qeyla senang.

Sedangkan Devan baru tahu satu lagi sosok Qeyla, dia periang dan manja saat berada disini dan orang terdekatnya.

🐇🐇🐇

"Sayangg, ini ditaruh dimana?" Tanya Alvaro sedikit berteriak kepada istrinya yang tengah berada di kamar mandi. Sedangkan Alvaro memilih untuk merapikan baju-bajunya.

"Apanya yang ditaruh dimana?"

"Ini sayang baju aku yang buat besok."

"Oh, itu gantung aja. Di walk in closed kan masih ada tempat tuh di lemari gantungan."

"Nggak bisa sayaangg, caranya gantungin baju nya gimana?"

"Astaga, suami gue gini amat dah." batin Qila.

Ia pun segera keluar dari kamar mandi dengan pakaian lengkap dan rambut yang basah.

"Gini aja nggak bisa." gerutu Qila.

Alvaro? Ia hanya cengingisan sendiri melihat wajah istrinya yang kesal.

"Ya emang nggak bisa sih."

"Nggak bisa nggak bisa terus, apa yang kamu bisa?"

"Nidurin kamu." Goda Alvaro.

"Jangan mulai deh mesumnya. Udah sana mandi cepetan, bau tauk." Teriak Qila sedikit keras tak lupa mendorong badan suaminya agar keluar dari walk in closed.

LOVE ACTUALLY Part 2 (Proses Penerbitan + Perkembangan Part)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang