29. Di culik

48.8K 2.1K 316
                                    

Hari sudah menunjukkan lebih dari tengah malam, dimana cuaca yang terasa sangat dingin menemani kegundahan Alvaro bersama para sahabat Qila dan sahabat nya juga minus Devan yang terus saja mencari keberadaan wanita tersebut.

Jam sudah menunjukkan pukul 00.47 yang artinya tiga belas menit lagi acara akan selesai. Tapi nihil setelah mencari kurang lebih satu jam Qila sama sekali tak bisa di temukan. Di tambah lagi semua orang tidak melihat keberadaan nya sama sekali. Di tambah ponsel Qila yang tidak aktif sedari tadi.

Alvaro meraup wajah nya frustasi, jas yang dipakai nya sudah di lepas sedari tadi, rambut yang awal nya tertata rapi menjadi berantakan sebab istri nya yang belum di temukan.

BUGH

Alvaro memukul kan tangan nya ke tembok dengan keras, dan sebuah darah segar lalu mengalir dengan deras menambahkan rasa cemas di dada Alvaro semakin memburu.

Dimana Istrinya? Apa yang terjadi dengan nya? Kenapa jadi seperti ini? Kenapa ia tadi tidak mengantarnya saja? Alvaro terus di rundung rasa bersalah karna diri nya lah penyebab nya.

Feli ? Ia pun sama seperti Alvaro tapi ia berusaha menutupi nya dan menggunakan akal sehat nya untuk menemukan Qila dengan menyuruh para bodyguard nya untuk mencari nya di seluruh sekolahan.

Para sahabat Qila? Mereka juga merasakan cemas yang luar biasa. Seharusnya jika Qila ada di samping mereka kejadian nya tidak akan jadi begini. Dan mereka juga tidak ingin menyalahkan Alvaro.

Serta Kenzo dan Kenzie? Mereka hanya menatap Alvaro dan berusaha menenangkan nya. Agar ia tak lepas kendali.

"Arghhh." Teriak Alvaro, ia menjambak rambut nya sendiri dengan keras dan meluruh ke lantai terduduk di sana.

Mereka semua menatap Alvaro nanar, tidak untuk pertama kali nya. Karna ini bukan pertama kali kisah cinta nya di uji tetapi sudah berkali-kali. Hingga mereka semua merasa kasian melihat nya, dan juga kagum bisa melihat Alvaro dan Qila mempertahankan cinta nya yang penuh rintangan sampai sekarang.

"Pulang dulu aja, siapa tau istri lo ada di apartemen." Kata Kenzie.

Alvaro menatap Kenzie sekilas lalu menghembuskan nafas nya kasar. Dengan segera ia beranjak meninggalkan mereka untuk menuju apartemen.

Mereka semua saling pandang lalu menyusul Alvaro yang telah menjauh, bukan semua tapi minus Feli yang masih diam di tempat.

"Bagus, lo bawa dia sesuai rencana."

Suara seseorang membuat langkah Feli terhenti seketika, suara yang sangat familiar di telinga nya.

"Gue akan nyusul lo besok pagi."

Feli mengerutkan dahi nya penasaran, apa yang sedang di bicarakan orang tersebut. Feli bukan tipe orang yang takut, ia malahan mendekat ke arah sumber suara. Memastikan orang yang sedang berbicara di telfon merupakan orang yang sama dengan tebakan nya.

"Anjing." umpat Feli saat melihat orang tersebut adalah orang yang sama dengan tebakan nya.

Ia yakin dia lah orang yang sama, orang yang menculik Qila. Ia yakin pasti dia telah sekongkol dengan seseorang.

"Jadi ini rencana lo?" Kata Feli yang sudah berada di belakang orang tersebut.

Orang tersebut nampak kaget dan syok mendengar suara tersebut lalu menoleh ke belakang untuk kembali memastikan.

"Juna, Juna." Feli menyelipkan rambut nya ke belakang telinga "Cara lo murahan." Kata nya.

"Dengan lo menculik Ica, apa lo bisa dengan mudah milikin dia lagi sepenuh nya? Dengan kata lain dia mencintai lo lagi? Setelah apa yang lo lakuin ke dia? Setelah lo menghancurkan semua nya, dan setelah lo berhasil membuat Fika pergi? Apa lo bisa milikin Ica lagi?" Dia menyeringai "Lo bodoh Jun, lo slalu merencanakan hal-hal bodoh dan pada akhirnya lo sendiri yang kena akibat nya. Gue tau, seberapa cinta lo ke Ica. Tapi cara lo salah, dia udah punya suami. Dia udah punya suami Juna, jangan lakuin kesalahan lagi dengan menghancurkan hidup orang yang lo cintai."

LOVE ACTUALLY Part 2 (Proses Penerbitan + Perkembangan Part)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang