8. Bersama

63.6K 2.2K 84
                                    

Siapkan mental dalam membaca😝

Qila termenung di balkon kamarnya menikmati semilir angin yang berhasil menembus kulit-kulitnya. Malam ini ia harus menetapi janji nya untuk mentraktir Reno, tapi ia sama sekali tidak mengerti kota Bandung. Dan juga belum izin suaminya.

Seseorang datang dari belakang melilitkan tangannya di bahu Qila."Yang, kenapa?" Tanya nya.

Suaminya, wangi tubuh beraroma vanila milik Alvaro sangatlah membuat Qila selalu berada didekat laki-laki tersebut.

"Mikirin kamu." Jawabnya.

Alvaro menyentil hidung Qila pelan "Gombal kamu ya." Kata Alvaro. Lalu ia membalikkan tubuh istrinya agar menghadapnya.

Posisi yang sangat-sangat dekat, suaminya ini benar-benar nakal karena sengaja merapatkan tubuhnya agar menempel dengannya.

"Kenapa si?" Tanya Alvaro sekali lagi.

"Em lagi mikir." Ujar Qila singkat.

"Mikirin apa sih sayang?" Alvaro terus saja bertanya dengan istrinya, apa yang menyebabkan istrinya seperti ini?

"Kamu inget nggak? Gimana perjalanan hubungan kita dulu?"

Alvaro sedikit meregangkan pelukannya, dan memikirkan bagaimana panjangnya lika-liku kehidupan yang ia lalui bersama istrinya dulu.

Sedih, senang, patah hati, salah paham, menderita, semua telah dilewati oleh kedua pasangan tersebut hingga ia disatukan oleh sebuah perjodohan yang tidak disangka-sangka sebelumnya.

"Tau nggak, aku hampir gila nggak bicara dan nemuin kamu selama hampir enam bulan. Selalu uring-uringan, pengen nemuin kamu, sampai pindah sekolah, dan itu karenamu." Jelas Alvaro sembari menatap bintang-bintang dilangit.

"Dan menyesal saat aku nggak percaya sama kamu. Aku bodoh ya dulu, aku buta karna sahabat aku sendiri." papar Alvaro lagi.

Qila, ia hanya mendengarkan suaminya berbicara dan kembali menerawang masa lalunya yang begitu sangat menyakitkan. Pertama kali nya ia merasakan sakit hati yang sangat luar biasa.

"Sampai pada akhirnya aku harus nunggu kamu hampir setahun dan kita dipertemukan lagi lewat perjodohan lagi."

"Udah lah Al, biarin udah masa lalu. Buat pelajaran aja." Ujar Qila, ia tak ingin mengulangi kejadian buruk seperti dulu lagi.

"Yang, maaf ya." Kata Alvaro tersenyum manis ke arah istrinya.

"Yang terpenting kamu milikku dan aku milikmu. Dalam suatu hubungan harus ada kepercayaan, aku minta sama kamu. Kamu harus selalu percaya sama aku dan aku percaya sama kamu. Misalnya ada masalah bicara in langsung, agar masalah nggak menjadi panjang." Jelas Qila.

"Jangan saling mengekang, tapi saling percaya dan menjaga kepercayaan." Tambahnya.

"Iya sayangkuu." Kata Alvaro sembari menarik hidung Qila. Tak pelan dan tak keras, itu cukup membuat hidung Qila merah dan sakit.

"Awh." Rintih nya.

"Cakit ya cayang?" Ucap Alvaro dengan suara yang diimut-imutkan.

"Jahat kamu ya." Ujar Qila sembari memacu kaki nya untuk masuk kekamarnya.

"Hei, tunggu in dong sayang. Jangan ngambek kayak gitu."

"E-h kamu mau kemana?" Tanya Alvaro saat melihat Qila masuk ke walk in closed.

"Mau ganti baju, mau ikut?" Kata Qila sewot.

Dengan wajah yang berseri-seri Alvaro pun menganggukkan kepalanya.

LOVE ACTUALLY Part 2 (Proses Penerbitan + Perkembangan Part)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang