28. Menghilang

50.8K 2K 194
                                    

Masih di malam yang sama di acara graduration, semua siswa kelas 12 menikmati segala acara yang sudah di persembahkan dan sebelum acara penutupan tiba di puncak jam 00.00 nanti. Semua nya ber euforia begitupun dengan pasangan suami istri yang sedang bersama.

"Al, aku ke mobil dulu ya mau ambil jaket." Pamit Qila ke Alvaro.

Alvaro menoleh ke arah samping yang terdapat istri nya "Dingin?" tanya nya "Aku temenin ya?"

Qila menggeleng pelan tanda tak menyetujui nya "Nggak usah, nggak lama kok." Jawab nya.

Alvaro melihat sekilas jam yang melingkar di pergelangan tangan kiri nya "Sebelum jam 12 harus udah di sini ya, jangan lama-lama." Kata nya. Karna lima belas menit lagi sudah akan pukul 00.00 wib.

Qila mengangguk dan tersenyum. Baru satu langkah ia berjalan Alvaro telah terlebih dahulu memegang tangan Qila.

Qila sontak menoleh "Jangan lama-lama." Kata Alvaro. Lalu ia menjulurkan tangan nya di depan Qila.

Qila menaikkan satu alis nya lalu menerima uluran tangan Alvaro dan mencium punggung tangan suami nya.

"Udah ya." Kata Qila.

Alvaro lagi-lagi menggeleng, membuat Qila kembali menaikkan sebelah alis nya "Apa lagi?" Tanya Qila.

Alvaro tersenyum dan menunjuk pipi nya, Qila yang paham pun seketika memberengut ia tau kalau Alvaro meminta nya untuk mencium pipi suami nya.

Cup

Alvaro tersenyum sumringah, sebenarnya hati nya sedang resah tetapi ia berusaha menutupi nya. Ntah apa yang akan terjadi ia tidak mengerti. Yang ia tau saat ini ia hanya menginginkan istri nya selalu di dekat nya.

Alvaro mengusap pelan rambut Qila "Jangan pergi jauh-jauh ya, aku tunggu kamu di sini." Ujar nya.

Qila semakin di buat bingung atas tingkah laku dan ucapan suami nya tersebut. Tidak seperti biasa nya -- fikir Qila.

Tak ingin terlalu memikirkan, Qila pun menuju parkiran untuk mengambil jaket. Alvaro hanya bisa menatap punggung istri nya cemas.

Tak lama tiba-tiba seseorang memukul bahu Alvaro sedikit keras, membuat ia sontak menoleh. Dan mendapati seorang pria yang memasang wajah bahagia.

"Siapa lo?" Tanya Alvaro.

Dia menyeringai "Gue Juna, pacar Icq." Ujar nya.

Deg!

Alvaro membulatkan mata nya sempurna mendengar perkataan pria di depan nya, serta emosi nya yang tiba-tiba memuncak. Yang ia tau Ica adalah sebutan lain istri nya.

"Apa maksud lo?" Tanya Alvaro menahan emosi nya.

Lagi-lagi Juna tersenyum "Gue pacar istri lo." Dia menepuk bahu Alvaro "Gue selingkuhan nya." Ujar nya.

Sontak Alvaro memegang kerah kemeja Juna dan menatap nya tajam "Nggak usah bicara ngasal lo." Ujar nya. Ia berusaha untuk meredam emosi nya.

"Gue nggak ngasal, Ica emang pacar gue."

Alvaro semakin memanas, ia tak percaya dengan ucapan pria di depan nya ini. Mana mungkin Qila menghianati nya dengan begitu mudah nya.

"Jaga ucapan lo." Ujar Alvaro.

Alvaro menyeret Juna menuju tempat yang lebih sepi untuk menuntaskan emosi nya. Dan Juna ? Ia masih tersenyum.

"APA MAKSUD LO HAH?" Bentak Alvaro.

Juna melepaskan tangan Alvaro yang menarik kerah nya dan kembali tersenyum "Gue emang pacar nya Ica." Dia mengambil ponsel di jas nya "Lo liat sendiri." Kata nya.

LOVE ACTUALLY Part 2 (Proses Penerbitan + Perkembangan Part)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang