22. Masalah?

50.5K 1.9K 80
                                    

"Selebihnya gue akan cerita nanti."

Alvaro menghela nafasnya pelan, memandangi wajah istrinya yang masih menatap kosong ke depan. "Iya udah, sekarang kamu tenang dulu. Jangan terlalu difikirin." Ujar Alvaro.

Qila menatap sendu suaminya "Aku nggak bisa terus-terusan diem Al." katanya.

"Tuhan, apa yang harus aku lakukan. Ini semua salahku. Maafkan aku Tuhan."

Alvaro hanya bisa menenangkan istrinya dengan memeluknya, memberikan ketenangan. Alvaro tau ini berat bagi istrinya.

"Aku emang nggak tau permasalahan sedetailnya sayang, tapi aku tau gimana sedihnya kamu." Ujar Alvaro.

Pria itu memeluk tubuh istrinya dengan erat, mengusap puncak kepala Qila dan mengecup singkat dahinya.

"Sekarang kamu tidur ya, jangan dipikiran."

Qila menggeleng "Tapi semua ini salahku Al, salahku. Aku nggak bisa diem gitu aja."

"Stop sayang, tenang dulu. Sekarang mau kamu gimana?"

Qila mendongak ke arah suaminya yang masih memeluknya "Ke Jerman." Ujarnya.

Alvaro kaget mendengar permintaan istrinya, ini sudah malam mana mungkin malam-malam begini melakukan penerbangan. Lalu mereka sama sekali belum siap-siap dan mengabari yang lainnya.

Alvaro menggeleng "Oke, ke Jerman. Tapi nggak sekarang, besok pagi." Ujarnya.

Qila memberengut mendengarnya, ia ingin sekarang bukan besok. "Nggak Al, aku maunya sekarang." Kata Qila ia tak sanggup menahan air matanya untuk tidak turun.

"Jangan nangis dong sayang, plis ya turutin permohonan aku. Kita berangkat besok, demi kebaikan kamu." Ujar Alvaro sembari mengusap air mata istrinya.

"Tapi Al-."

Alvaro menempelkan telunjuknya ke bibir Qila dan gadis itu seketika bungkam "Besok pagi kita berangkat. Sekarang kamu tidur." Ujar nya.

Qila dengan berat hati akhirnya menerima permintaan suaminya. "Jangan di fikirin, oke?" Ujar Alvaro memeluk Qila dengan posisi berbaring.

Gadis itu mengangguk dan mulai merapatkan tubuhnya ke Alvaro. Kehangatan dan kenyamanan yang slalu ia dapat ketika berdekatan dengan suaminya.

Tak lama hembusan nafas Qila teratur yang artinya gadis itu sudah terlelap tidur. Alvaro meregangkan pelukannya dan menatap istrinya lekat.

"Aku tau sayang, ini nggak mudah bagi kamu." ujar Alvaro dan mencium singkat dahi Qila.

Alvaro mengambil ponselnya di atas nakas ia ingin tau bagaimana cerita selengkapnya dari masa lalu istrinya. Lalu beranjak dari ranjang menuju balkon.

"Halo ma."

"..."

"Tadi ada yang ngirim pesan ke Qila dari Feli, apa mama tau siapa Feli?"

"..."

"Alvaro ke sana sekarang."

Tut tut

Sambungan telepon terputus, Alvaro segera mengambil jaket dan kunci mobil untuk menuju ke rumah mertuanya. Ia harus tau permasalahannya malam ini juga. Walaupun jam sudah menunjukkan pukul 22.41.

Tak lupa ia menghampiri istrinya yang terlelap tidur "Aku pergi dulu ya sayang." Ujar Alvaro diakhiri oleh kecupan singkat di dahi Qila.

"Bi, bibi." Panggil Alvaro ketika ia sudah berada di depan pintu kamar Bi Surti--pembantunya.

LOVE ACTUALLY Part 2 (Proses Penerbitan + Perkembangan Part)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang