25. Marah lagi?

58.5K 2.3K 195
                                    

Manis-manis😆

Qila membuka pintu kamarnya dengan pelan, mata nya tertuju begitu saja oleh sosok pria yang tertidur pulas dengan selimut yang masih menutupi tubuhnya. Berjalan menghampiri nya, tersenyum dan menatap suaminya lalu mengusap pelan puncak kepalanya. Hingga pria tersebut terusik dalam tidur nya.

Mengerjapkan mata nya perlahan, menyesuaikan cahaya kamar. Berulang kali menggosok-gosok mata nya. Tersenyum setelah mendapati wajah istrinya berada di depannya.

"Kamu menggangguku sayang." Ujar Alvaro dengan wajah bantal nya.

Qila tersenyum ke arah suaminya, wajah tampan dengan hidung mancung membuatnya tidak pernah bosan untuk memandang. "Udah siang Al." Mengusap pelan kepala Alvaro "Sekolah." tambahnya.

Alvaro mengubah posisi nya, duduk dengan kaki selonjoran.

"Aku capek yang." Kata Alvaro kembali menggosok-gosok mata nya.

Qila menggelengkan kepala nya "Udah ayok jangan males. Mana ketua osis aku yang dulu? Yang rajin banget bangun nya." Kata Qila.

Alvaro menatap Qila "Udah mantan ketua osis sayang." Alvaro menggaruk kepala nya. "Morning kiss dulu dong."

"Kamu bau Al belum mandi."

Alvaro memberengut mendengar istrinya "Nggak bau sayang." Ujar nya.

Qila menghela nafas nya pelan, jika ia tidak menuruti perkataan suami nya pasti pria itu akan marah kepada nya.

Cup

Bibir Qila mendarat sempurna di bibir Alvaro, tak ingin menyia-nyiakan kesempatan. Pria ini menahan tengkuk istrinya agar bisa memperdalam ciuman nya.

"Udah sana mandi." Ujar Qila kesal.

Alvaro terkekeh melihat wajah kesal istrinya yang akan berubah menjadi imut, menurutnya "Belum puas yang." Ujar nya.

"Jangan mesum, masih pagi juga."

"Habis nya udah lama nggak main-main sama kamu."

"Alvaro udah deh, nanti telat sekolah nya."

"Ya udah mandiin."

"Idih, nggak mau lah. Mandi aja sendiri, manja banget."

"Kalau nggak di mandiin, ya udah di sini aja biar telat sekolah."

Qila? Ia acuh saja. Lagian ia sudah terbiasa telat dan di hukum "Ya udah nggak papa, lagian kan aku udah sering telat. Kalau kamu ?"

Alvaro menatap Qila tak percaya, benar apa kata istrinya. Sedangkan Qila menatap Alvaro dengan senyuman jahil.

"Awas ya kalau udah pulang nanti. sampe subuh."

Sedangkan di sisi lain Devan dan Qeyla telah mengendarai mobil nya menuju sekolah.

"Seharusnya lo nggak usah sekolah Qey, muka lo masih pucet, panas nya juga belum turun." Bawel Devan fokus menyetir.

Beginilah Devan. Ia akan menjadi bawel apabila Qeyla jatuh sakit.

"Gue nggak papa."

"Nggak papa mulu dari tadi."

"Apa sih Van, gue beneran nggak papa lagian cuma demam doang. Ntar juga sembuh sendiri."

Tak lama mobil mereka telah sampai di parkiran sekolah. Turun dari mobil dan berjalan berdampingan, sudah menjadi kebiasaan mereka berdua.

🐇🐇🐇

Kringg kringg

Bel tanda istirahat telah berbunyi, semua siswa berhamburan untuk mengisi perutnya di kantin.

LOVE ACTUALLY Part 2 (Proses Penerbitan + Perkembangan Part)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang