11. bertengkar

62.8K 2.1K 124
                                    

Qila menjatuhkan bokongnya di salah satu kursi yang ada di kantin, tepat disampingnya ada Maya yang tengah memainkan ponsel nya. Bersama dengan Riska dan Bella.

"Kenapa sih Qil?" Tanya Bella yang sedari tadi melihat Qila yang terus saja diem menatap ponselnya dan sesekali memberengut . Tidak seperti biasanya.

Qila menoleh ke arah Bella "Tauk ah sebel gue." Jawabnya.

Mereka tau Qila sedang ada masalah dengan suaminya, makanya tadi pagi ia sampai hampir berantem dengan Alvaro. Kalau saja ia tak langsung pergi meninggalkan laki-laki tersebut bersama Mira "Suami lo lagi?"

Qila hanya melirik Bella yang terus saja bertanya tanpa berniat untuk menjawabnya. Dan mereka bertiga pun semakin paham.

Drttt... Drtttt

Maya mengangkat kepalanya dan melirik ponsel Qila yang terus saja berbunyi. Dia melirik sang pemilik ponsel yang tengah santai menyantap makananya tanpa berniat untuk mengangkatnya.

"Hp lo bunyi tuh, nggak lo angkat?" Tanya Maya seraya memakan cilok nya.

"Angkat aja Qil, siapa tau penting." Ujar Riska dengan mulut yang masih penuh dengan makanan.

"Telen dulu ogeb." Ujar Maya.

Bella melirik ponsel Qila yang berada terletak tidak jauh dari nya "Pantesan nggak diangkat, suami gila nya yang nelfon." Ujar Bella dengan bercanda.

Sementara orang yang disindir hanya diam saja tanpa dan terus fokus pada makanannya. Memasang wajah cueknya.

Ponsel Qila kembali berbunyi membuat sang pemilik ponsel geram, ia segera mematikan ponselnya agar suaminya tak mengganggunya.

Sedangkan Alvaro terus saja menghembuskan nafasnya, ia telah menelfon istrinya selama berkali-kali. Tapi, sama sekali tak ada jawaban dari Qila.

Pikiran Alvaro terngiang-ngiang oleh kejadian tadi malam dan juga tadi pagi. Istrinya yang tiba-tiba pergi tanpa seijinnya dan juga terlihat marah dengannya.

Apa yang terjadi sebelumnya yang tidak dia ketahui? Kenapa istrinya sebegitu marahnya dengan dia. Dan tapi pagi? Kenapa dia bicara seperti itu?

Alvaro mengusap wajahnya gusar, lalu tersentak saat seseorang memegang pundaknya. "Lo kenapa sih Al?" Tanya Kenzo.

Mereka bertiga berada di rooftop, bersama Kenzie juga. Tapi, Devan tidak masuk sekolah karna harus menjaga Qeyla yang masih sakit.

"Ada masalah sama istri lo?" Timpal Kenzie.

Alvaro meraup wajahnya frustasi, Qila benar-benar membuatnya marah kali ini. Tiba-tiba marah tanpa menjelaskan kepadanya.

Kenzie mengerti saat melihat ekspresi Alvaro "Lebih baik lo temuin Qila, daripada masalahnya nambah panjang."

"Gue nggak tau apa salah gue Zi."

🐇🐇🐇

Sedangkan disisi lain, Qeyla terus saja menggerutu karna tidak diperbolehkan Devan untuk pergi ke sekolah. Dengan alasan masih sakit. Memang Qeyla masih sakit, tapi ia juga masih bisa bersekolah kan.

"Devann." Teriak Qeyla dari ranjang.

Reflek Devan yang sedang berada dikamar mandi pun dengan cepat menghampiri istrinya yang setia di ranjang."Apaan sih Qey, berisik mulu dari tadi deh."

"Gue laper, pengen makan." Ujar Qeyla.

Devan menggaruk lehernya yang tidak gatal, ia bingung harus makan pakai apa. Padahal ia tidak bisa memasak, hanya bisa memasak mie dan bubur saja. Sedangkan bubur yang kemarin dibuatnya sangat tidak layak di makan.

LOVE ACTUALLY Part 2 (Proses Penerbitan + Perkembangan Part)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang