21. Meninggal

58.7K 2.1K 189
                                    

Satu minggu kemudian

Qila dan Qeyla dua kembar yang menjadi idaman para kaum adam, dengan kecantikan yang luar biasa tak lupa dengan pesonanya. Berjalan dengan wajah yang sama, datar dan dingin. Sangat serasi.

Qila dan Qeyla sama-sama memiliki masalah yang membuatnya menguras energi untuk melupakannya.

Mereka berangkat bersama tanpa para suaminya. Karna, Devan dan Alvaro berangkat lebih pagi untuk menyiapkan upacara serah terima jabatan.

Dan hari ini adalah hari yang sangat dibenci semua siswa yaitu hari senin. Dimana mereka harus berjemur selama kurang lebih satu jam hanya untuk melaksanakan upacara bendera. Kenapa upacara harus di outdoor bukan di indoor dan duduk. Pasti menyenangkan sekali.

Mereka berpisah saat Qila terlebih dahulu memasuki kelasnya yang disambut oleh para sahabatnya didalam sana.

"Bos datang nih." Celetuk Riska.

Qila duduk di bangkunya tak menghiraukan ocehan para sahabatnya.

"Heh, nggak usah sok banyak masalah deh. Lo liat ini." Ujar Bella ke Qila dan memperlihatkan jam yang terlingkar di pergelangan tangannya.

Qila menoleh dan mengerutkan dahinya "Feli yang beliin." Ujar Bella senang.

Hufftt.. Feli memang seperti itu selalu memberikan hadiah kepada orang yang terlihat baik di depannya. Dan para sahabatnya mendapatkan itu semua. Mulai dari jam yang di pakai Bella, tas yang di pakai Riska dan sepatu yang di pakai Maya.

"Seharusnya kalian nolak." Ujar Qila.

"Udah tapi dia maksa." Jawab Maya.

Ya udah kalau gitu, Qila tak ingin bertanya lebih lanjut. Lagi pula itulah Feli.

"Kalian belum tau gimana Feli sebenernya, dia emang baik tapi dia sangat menakutkan kalau udah marah. Dia akan membunuh kalian kalau macam-macam dengannya." Ujar Qila.

Sementara para sahabatnya bergidik ngeri mendengar ucapan Qila. Tak lama gelak tawa terdengar. Ternyata gadis didepannya ini membohonginya. Mereka kira Feli itu psikopat.

"Bangsat." Umpat Riska.

🐇🐇🐇

Lain sisi dengan Qeyla, ia sedikit merasa tenang dari satu minggu yang lalu. Karna terlihat bodoh sangat sangat bodoh dan itu dia lakukan didepan Devan.

Qeyla? Gadis itu mempunyai sifat tempramen yang akan ditunjukkan ke semua orang. Sifat itu menurun dari Opa nya. Tapi, sudah lama ia mencoba menghilangkan sifat tempramen itu. Dan kemaren sifat itu tiba-tiba ingin keluar lagi.

Keadaan Dina? Ia belum sadarkan diri dan dinyatakan koma. Lalu Keisya? Entah kemana gadis itu tiba-tiba pergi setelah insiden kemarin.

"Qey, lo di panggil Devan di depan ruang osis kata nya ada hal penting." Ujar teman sekelas Qeyla.

Qeyla hanya mengangguk dan melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya "Pukul 7 kurang 15." Gumam Qeyla.

Tak lama Qeyla melihat suaminya duduk di depan ruang osis dengan fokus menatap ponselnya.

"Apa Van?" Tanya Qeyla.

Devan tersenyum mendapati istrinya "Setelah upacara nanti, lo izin sama guru. Ada urusan penting, gue juga izinin." Kata Devan.

"Mau ngapain?"

Devan tak menjawabnya ia mengambil sebuah box kecil yang berisi snack didalamnya "Nih buat camilan." Kata Devan sembari memberikan box itu.

LOVE ACTUALLY Part 2 (Proses Penerbitan + Perkembangan Part)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang