Saat sampai rumah gue langsung masuk dan dikejutkan oleh kehadiran Dian yang sudah duduk manis di sofa ditemani Lucas, mommy dan kak vano.
"Baru pulang?"tanya kak vano dingin.
"Iya kan biasanya aku juga pulang jam segini kak"ucap gue dan beranjak mendekati mereka.
"Owh"ucapnya ketus.
"Daddy masih di kantor mom?"tanya gue kepada mommy.
"Iya sayang, bentar lagi juga balik"ucap mommy dan dibalas anggukan oleh gue.
"Yaudah Nindya kekamar ya"ucap gue.
"Iya"ucap mommy.
"Oh iya Anindya mommy mau pergi dulu ya, ada acara alumni kayaknya Daddy bakal nyusul mommy"sambung mommy ketika gue ingin pergi kekamar.
"Oke mom"ucap gue dan mulai menaiki tangga untuk menuju kamar begitu pun dengan mommy yang langsung pergi keluar rumah.
Di anak tangga ke 7 tiba-tiba kak vano memanggil gue dengan suara bariton nya.
"Anindya!"ucap kak Lucas dengan ketus.
"Kenapa kak?"tanya gue sambil melihat kearahnya.
"Apa benar kamu yang sudah membunuh ayah Dian?!"bentak kak vano dengan muka menahan amarah.
"Bagaimana aku membunuh jelas-jelas aku tidak mengenal dia apalagi keluarga nya"ucap gue sambil menunjuk kearah Dian.
Bukan Dian namanya kalau hidupnya tidak penuh dengan drama.
"Itu benar, Lo yang udah bunuh bokap gue didepan mata gue sendiri!!"ucapnya sambil menangis, membuat amarah kak vano makin menggebu-gebu.
"Kalo itu terbukti bahwa Lo yg udah bunuh ayahnya gue bakal sangat kecewa sama Lo Anindya, dan jangan harap Lo akan gue anggap sebagai adik kesayangan gue lagi! Dengar itu!!"bentak kak vano sekian kalinya. Dimana kak vano gue yang selalu memanggil gue dengan ucapan kamu?.
"Gue ada buktinya kok kak"ucap Dian sambil memberikan sebuah i phone kearah kak vano dan dalam sekejap membuat mata kak vano melotot dan menatap gue tajam.
Gua nggak tau apa isi video yang sudah Dian tunjukkan tapi gue yakin bukti yg dia punya membuat kak vano naik pitam.
"Gue udah terlanjur kecewa sama pembunuh kayak Lo!"ucap kak vano sambil menarik gue keluar dari rumah dan menghempas tangan gue kasar membuat gue jatuh.
Gue jadi teringat saat gue kecil dulu, saat dimana mereka mengusir gue dengan cara yang sama seperti ini.
Gue hanya berharap ini cuma salah satu mimpi buruk yg selama ini gue dapatkan.
Tapi ini bukan mimpi saat Lucas yang sedari tadi diam seketika membantu gue berdiri dan
Plakk...
Sebuah tamparan yang diberikan Lucas membuat gue harus jatuh kembali. Kini gue udah terlalu lemah saat harus melawan mereka. Bagaimana pun mereka yang sudah membesarkan gue sampai begini.
Sakit rasanya saat diperlakukan oleh orang yg selama ini selalu gue bangga"kan tapi malah bisa sekeji ini dalam bertindak tanpa mendengar penjelasan gue terlebih dahulu.
"APA-APAAN KALIAN!!"teriakan itu membuat gue yang awalnya nunduk kini menatap kak muel yang sedang menahan amarah.
"APA! LO MAU BELAIN PEMBUNUH KAYAK DIA?!"bentak kak vano yang membuat gue semakin ciut untuk menatap mereka.
"Pembunuh? Apa maksud mu?"tanya kak muel yang masih bingung dengan apa yg dikatakan kak vano.
Kak vano melihat gue sekilas dengan tatapan marah, kecewa, benci, sedih semua bercampur aduk dan memberikan rekaman video yang berada di i phone milik Dian.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life Is A Gangster Girl [COMPLETED]
Teen Fiction[T A H A P R E V I S I] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] ---- Seorang gadis yang berumur 13 tahun namun sudah menjadi pemimpin suatu gangster yang bernama Black Dark. Percaya ataupun tidak tetapi itulah Anindya, gadis dingin dan kejam namun memiliki sedik...