Seorang lelaki yang baru saja memasuki cafe segera mencari keberadaan gadis yang memintanya untuk datang kemari. Menangkap objek yang dicari sedang melamun dimeja pojok cafe dengan dua cangkir cokelat yang menemani.
Sebuah kerutan muncul di dahi lelaki tersebut, bukankah gadis itu sedang sendiri namun kenapa ada dua cangkir cokelat yang tersedia di meja tersebut? Tidak mungkin juga untuk dia karena cangkir itu sudah tersisa setengah.
Menarik sebuah bangku yang berada tepat didepan sang gadis lalu menatap gadis itu yang masih fokus pada lamunannya, "Sya!"panggil lelaki itu sambil melambaikan tangannya didepan wajah lawan bicaranya, lalu menghela nafas ringan saat dirinya tak kunjung mendapat respon.
"Eh iya?"jawab sang gadis yang tersentak kaget tatkala sebuah tepukan ringan dibahu kirinya.
"Fokus bener ngelamunnya"ucap lelaki tersebut seraya terkekeh pelan.
"Kamu kapan tibanya fi?"tanya Syakira kepada lawan bicaranya, Afi.
"Baru 5 menit, kenapa?"tanya Afi pada Syakira karena sudah meminta dirinya datang kesini padahal gadis itu tau kalau Afi sedang sibuk mengurus perusahaan keluarga nya.
"Kalau aku suruh kamu memilih antara aku dan Anindya kamu akan milih siapa?"tanya Syakira to the point tanpa bertele-tele yang membuat Afi terdiam tidak mengerti akan maksud gadis yang ada didepannya.
"Kamu bicarain apa sih? Kamu kan udah tau kalau Anindya udah tenang disana!"balas Afi dengan sedikit bentakan karena tidak suka atas pertanyaan bodoh yang dilontarkan oleh Syakira.
"Aku cuma ingin kamu memilih Afi, bukan bertanya balik padaku!"
"Tentu saja aku akan memilih dirimu, kau juga sudah tau kalau Anindya sudah meninggal, jadi stop bicarain dia!"
"B-bagaimana kalau dia masih hidup?"tanya Syakira dengan suara yang semakin mengecil. Sedangkan Afi yang mendengar pertanyaan itu terkekeh kecil, "ngaco!"
"Aku serius! Anindya masih hidup Afi!"balas Syakira dengan suara yang naik satu oktaf lalu menatap tajam lelaki yang ada dihadapannya.
"Ada apa denganmu Sya! Kau juga pernah melihat bukan dimana makam Anindya! Argh sial! Jangan membuatku susah cuma karena khayalanmu!"balas Afi dengan sedikit bentakan lalu beranjak pergi dari cafe tersebut meninggalkan Syakira seorang diri, namun sebelum benar-benar pergi dari cafe tersebut dirinya sempat mendengar suara lirih yang dilontarkan oleh pacar nya itu, "aku harap kamu menepati ucapanmu untuk memilihku dari pada Anindya"
-OoO-
"Kak Noval?"
Merasa terpanggil lelaki itu mengalihkan pandangannya kearah seorang lelaki yang terdiam mematung tak jauh darinya. Sebuah tayangan televisi dan setoples makanan ringan menjadi teman lelaki bernama Noval tersebut.
Melihat jengah kearah sang adik yang masih terdiam mematung, Noval segera melemparkan sebutir kacang kearah Kevin dan yap tepat sasaran mengenai kening lelaki tersebut.
"B-bagaimana kakak bisa ada disini?"tanya Kevin dengan raut wajah kebingungan lalu berjalan mendekati kakak tertuanya itu.
"Tentu saja karena adikku"balas Noval santai lalu memfokuskan dirinya kembali kesebuah tayangan yang menampilkan sebuah film bergenre action tersebut.
Kevin yang masih kebingungan atas yang terjadi tersentak kaget kala sebuah rangkulan oleh seorang lelaki yang tampak lebih tua darinya.
"Jangan kaget melihat dedemit macam dia"ucap lelaki tersebut dengan kekehan kecil disusul oleh lemparan kacang dari Noval.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life Is A Gangster Girl [COMPLETED]
Teen Fiction[T A H A P R E V I S I] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] ---- Seorang gadis yang berumur 13 tahun namun sudah menjadi pemimpin suatu gangster yang bernama Black Dark. Percaya ataupun tidak tetapi itulah Anindya, gadis dingin dan kejam namun memiliki sedik...