-Happy Reading-
Keadaan kantin yang begitu ramai dikarenakan jam istirahat telah tiba membuat Lena beserta yang lain tidak mendapatkan meja.
Memutuskan untuk keluar kantin tanpa membeli apapun dan menuju rooftop sekolah untuk beristirahat. Namun langkah mereka terhenti saat sebuah suara memanggil salah seorang dari mereka. "Anindya"
Terlihat Lucas yang sedang melambaikan tangannya dari meja yang berada dipojok kantin. Tak hanya Lucas namun disana juga terdapat Bobby, Kevin, Afi dan pastinya si nenek lampir Syakira.
Menghampiri meja tersebut diiringi ketiga sahabatnya, Lena segera mendudukan bokongnya disamping kembarannya, Kevin.
"Udah mesen?"tanya Kevin sembari mengacak surai rambut Lena.
"Belum"
"Yaudah biar aku pesenin, mau apa?"
"Bakso sama teh es aja"
"Oke, kalian bertiga mau apa?"
"Samain aja sama Nindya"
Kevin yang beranjak pergi untuk memesan dan hanya ada keheningan dimeja tersebut karena sibuk dengan urusannya masing-masing. Lucas yang memperhatikan Lena yang sekali-sekali melirik kearah Afi dan Syakira membuat Lucas paham akan itu, menggelengkan kepalanya seraya terkekeh.
"Kenapa? Masih belum move on?"bisik Lucas kepada Lena yang membuat Lena menatap Lucas nyalang tidak terima.
"Jangan sok tau!"balas Lena yang juga berbisik dan mencubit perut Lucas.
"Aww, sakit queen"
"Rasain!"
Sedangkan Hana yang sedang sibuk memainkan benda pipih berlogo Apple itu merasa dirinya sedang diperhatikan, mengangkat kepalanya untuk memperkuat perasaannya, dan benar saja kini Bobby sedang memperhatikan dirinya.
"Apa lo liat-liat?! Mau gue colok tu mata?!"
Sedangkan Bobby yang mendengar bentakan itu segera menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal membuat semua orang yang ada disana tertawa.
"Galak amat sih"balas Bobby yang membuat Hana mencibir pelan.
Kevin datang dengan sebuah nampan berisi empat mangkok bakso, Lena yang melihat kembarannya itu bersorak senang. Menjilat bibirnya sambil melihat bakso yang begitu menggiurkan, dan tentu saja tingkahnya tersebut tak luput dari pandangan seorang laki-laki yang kini tengah terkekeh pelan.
Lena segera mencampur bakso tersebut dengan kecap, saus, dan sambal yang ada disana membuat Lucas melototkan matanya melihat saudarinya itu memasukkan sambal yang cukup banyak.
"Jangan banyak-banyak sambelnya queen!"
"Ish ini mah dikit tau cuma 3 sendok sambel, jangan lebay deh"
"Kalau bolak-balik kamar mandi jangan salahkan kita yang udah larang kamu!"ujar Lucas jengah dan hanya dibalas anggukan oleh Lena.
Keadaan kembali hening dikarenakan mereka semua yang sibuk dengan makanannya masing-masing, Afi yang melihat noda kotoran diujung bibir Lena dengan sigap mengambil tisu dan mengelapnya secara perlahan. Lena yang diperlakukan seperti itu otomatis terdiam seraya menatap wajah tampan Afi hingga sebuah deheman yang berasal dari seorang gadis yang sedang duduk disamping Afi membuyarkan itu semua.
"Modus banget cih"
"Heh Mak Lampir! Yang ada tuh cowok lo yang modus, sok-sok an ngelapin ujung bibir Nindya lagi"
Siapa lagi kalau bukan Licya yang menyahut perkataan Syakira. Kedua gadis itu sudah dijamin ngga akan pernah bisa akur dalam sehari, bahkan Licya pernah mengatakan "mending gue ketemu hantu daripada ketemu si Mak Lampir Syakira anjir, liatin muka dia aja gue udah emosi sampe ubun-ubun!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life Is A Gangster Girl [COMPLETED]
Teen Fiction[T A H A P R E V I S I] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] ---- Seorang gadis yang berumur 13 tahun namun sudah menjadi pemimpin suatu gangster yang bernama Black Dark. Percaya ataupun tidak tetapi itulah Anindya, gadis dingin dan kejam namun memiliki sedik...