-Happy Reading-
Besok merupakan hari terakhir Ujian Nasional. Lena beserta ketiga sahabatnya kini sedang berada di markas BD untuk sekedar berkumpul ataupun belajar? Matanya melirik Jessy yang sedang fokus membaca buku pelajaran yang akan menjadi pelajaran yang akan diujiankan, sedangkan Licya dan Hana kini sedang sibuk bermain ular tangga bersama.
Jessy yang melihat mereka hanya menghela nafas pasrah, dirinya juga ingin bermain bersama sahabatnya tapi apa daya dirinya tidak seperti mereka yang sudah menamatkan sekolah bahkan mendapatkan gelar sarjana diumur mereka yang tergolong muda. Bahkan dirinya sempat bertanya kenapa mereka tetap ingin kembali bersekolah padahal sudah mendapatkan gelar sarjana? Dan jawab simple yang diberikan Licya tentu saja membuatnya beruntung mendapatkan sahabat seperti mereka. Kita ngga bisa ninggalin lo sendiri disini. Tenang, kita akan berjuang bersama-sama disini sampai lo tamat.
"Curang lo anjir, itu ada uler harusnya bidak lo turun!"ucap Licya yang memecahkan keheningan lalu menurunkan bidak milik Hana mengikuti badan ular di kertas yang bergambar kotak-kotak dilengkapi angka, tangga, dan ular tersebut.
"Gue dapat enam anjir berarti masih bisa jalan!"balas Hana yang kembali menaikan bidak miliknya ketempat awalnya.
"Curang lo mana ada kek gitu!"balas Licya yang tidak terima karena bidak milik Hana yang berada diatas bidaknya.
"Diam dong gue lagi fokus belajar juga"potong Jessy yang melihat kedua gadis yang berada tak jauh darinya dengan tatapan memelas.
"Maap jejes, lagian salahkan Hana yang main curang"sahut Licya yang menunjuk Hana dengan jari telunjuknya. Sedangkan Hana yang malas meladeni Licya hanya menatap gadis itu dengan malas, berdebat sama gadis itu hanya akan membuang-buang waktunya saja, "Bodo amat anying!"
Lena yang melihat perdebatan para sahabatnya hanya bisa terkekeh pelan, terlebih saat mendengar Licya yang menyalahkan Hana karena kecurangan yang tidak diperbuatnya. Menurutnya Hana benar, bidaknya berhenti di kotak yang terdapat ular, tetapi bidaknya berhenti disaat Hana mendapatkan angka enam dari dadu yang dikocoknya dan itu artinya bidak milik Hana tentu saja masih bisa berjalan tanpa harus menuruni ular tersebut. Tetapi dirinya hanya diam tanpa niat ikut campur dalam urusan kedua gadis itu.
"Jes, jangan terlalu dipaksa. Nilai tinggi ngga menjamin lo akan sukses"ucap Lena yang melihat ke arah Jessy yang membuat Jessy mengalihkan pandangannya dari buku ke arah Lena yang berada tak jauh darinya.
"Bener juga, ujung-ujungnya juga gue bakal megang perusahaan bokap"balas Jessy lalu menutup bukunya dan meletakkan diatas meja yang ada didepannya membuat Lena terkekeh.
-OoO-
Senyum manis yang tidak luntur sedari dirinya menginjakkan kaki di sekolahnya membuat kaum hawa menjerit kesenangan. Lelaki yang biasanya menampakkan wajah datar kini sedang berbahagia yang membuat senyum manisnya terpatri jelas di bibirnya. Hari ini gadisnya akan memberikan jawaban atas pertanyaan beberapa hari lalu, bahkan dirinya sudah tak sabar agar ujian segera selesai dan dengan secepat mungkin dirinya menemui gadisnya.
"Wuih, ada angin apa lu senyum-senyum gini?"tanya Lucas kepada Afi saat lelaki itu mendudukan dirinya disebelahnya.
"Kepo amat lu kek dora"balas Afi yang masih tersenyum membuat Bobby bergedik ngeri melihat sahabatnya yang satu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life Is A Gangster Girl [COMPLETED]
Teen Fiction[T A H A P R E V I S I] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] ---- Seorang gadis yang berumur 13 tahun namun sudah menjadi pemimpin suatu gangster yang bernama Black Dark. Percaya ataupun tidak tetapi itulah Anindya, gadis dingin dan kejam namun memiliki sedik...