6

1.5K 138 2
                                    

Waktu telah menunjukan pukul 7 malam.
Para bangtan sedang menikmati waktu santai mereka di ruang tengah.

Kemudian Namjoon memecah keheningan,

"Bagaimana pertemuan pertama kalian?"

"Berjalan dengan baik." Hampir semuanya menjawab seperti itu.
"Sinb ternyata tidak sedingin itu. Dia gesrek abis cuy. Gue kaget liatnya sumpah!" Jhope berkata jujur.
"Yuju juga sama. Ternyata aku terlalu paranoid." Jimin ikutan jujur

"NAHKAN. Bilang apa ke gue? Coba bilang apa? Garagara siapa coba kalian jadi pasang-pasangan gini? Gara-gara N A M J O O N." Ia menepuk tangannya bangga.

"Bused gini amat hyung gue." Celetuk Jungkook.
"Siapa sih, nggak kenal." Tambah Taehyung

"Eh? Bilang apa dulu?" Namjoon benar-benar menyebalkan saat ini.
"Iya iya thank you hyung."
"Kurang."

Jhope dan Jimin saling berpandangan
"Gracias."
"Arigatou."
"Gomawo."
"Terima kasih."
"Shieyeye."

Seokjin menjitak Jhope, "XièXiè bang."
"Iyaiya sama aja."
"Beda."
"Iya deh Seokjin yang tampan dan selalu benar."
Seokjin berbinar.
"Akhirnya ada yang mengakui ketampanan kuh!"

Semuanya auto tutup telinga.

Tiba-tiba terdengar dering telepon dari hp Taehyung.
Ia melihat nama penelepon dan berpikir keras.

"Angkat cuy." Kata Jimin

Taehyung menengok ke arah Jimin, kemudian kembali ke handphonenya.

"Siapa?"
"Jisoo."

Para member saling berpandangan.

Taehyung akhirnya mengangkat telepon itu.
"Yeoboseyo." Sapa Taehyung sedikit cuek

"Tae-ssi, ehm, ada yang ingin kukatakan." Terdengar suara Jisoo dari sebrang.

"Lihat, dia bilang Tae-ssi." Batin Taehyung.

"Katakanlah."

"Aku tidak bisa disini. Bisakah kita bertemu?"

"Jam berapa?"

"Besok, Jam 3 sore. Di cafe biasa."

Taehyung melihat jam, menghela nafas
Jam 3 adalah waktu janjiannya dengan Yerin untuk pertemuan kedua.

"Maaf. Ada janji."

"Hanya sebentar, aku janji."

"Tapi aku sudah berjanji pada orang lain."

"Kamu bisa menundanya 10 menit."

"Aku tidak bisa. Dan tidak mau."

Jisoo terdiam sejenak.
"Siapa yang begitu penting sampai kamu tidak mau menundanya 10 menit saja? Apa aku tidak penting baginu?"

"Apa aku penting bagimu?"

Jisoo kembali terdiam.
Bangtan ikut terheran-heran melihat Taehyung yang seperti ini.
Pada dasarnya, Taehyung dan Jisoo adalah couple goals terbaik sepanjang masa.
Mereka berdua dijadikan role model (untuk contoh berpacaran) bagi para member.

"Apa maksudmu? Siapa dia?"

"Teman baruku."

"Oh, jadi teman baru mu lebih penting daripada pacarmu ini?"

Taehyung sudah malas untuk mendengar suara Jisoo lagi.

"Baiklah jam 2.55, tidak boleh terlambat kalau terlambat cari hari lain untuk bertemu denganku." Dan Taehyung memutuskan sambungan secara sepihak.

Aestas Lover ✔️ •Bangchin• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang