27

847 77 0
                                    

Matahari bersinar terang.
Jhope sedang membuat kopi.
Tapi sayang pikirannya tidak tertuju pada kopi.
Ia bahkan tidak sadar telah memasukkan gula merah ke dalam kopinya.

"Memikirkan Sinb?" Tanya Namjoon yang menyandar pada kulkas.
Jhope memegang pipinya yang kemarin ditampar oleh Moonbin.
"Pipiku perih. Tapi hatiku jauh lebih perih." Jawab Jhope tanpa menengok.

"Minta maaflah padanya. Kamu tau kamu terlalu cemburuan."
Ingin rasanya Jhope memukul Namjoon tapi sayang ucapan Namjoon itu benar adanya.
Sebuah fakta yang tak dapat dibantah bahkan oleh seorang pengacara handal.

"Aku nggak bisa." Kata Jhope pelan.
"Mau baikan gak sama dia?" Tanya Namjoon.
Jhope hanya menatap Namjoon sendu.

"Kamu orang yang selalu bersemangat. Aku tidak mengenali dirimu yang seperti ini. Sadarlah, kamu memang menyukainya. Jujurlah pada perasaanmu sendiri." Namjoon menepuk pundak Jhope.

Jhope terdiam lama sembari mengaduk kopinya. Setelah itu ia menutup matanya dan bernafas panjang.

"Kau menyadarkanku, kau luar biasa. Aku menyayangimu dan aku menyayangi Sinb jadi aku akan minta maaf padanya hari ini." Semangat Jhope kembali terpancar dimatanya.

"Makasih. Ini untukmu!" Seru Jhope dan memberikan gelas kopi yang ia pegang.
"Benarkah? Untukku? Kamu mau kemana?" Tanya Namjoon dan menerima segelas kopi Jhope.
"Pergi ke kampus bertemu Sinb. Jadwal ujian kami sama jadi aku pasti bertemu dengannya." Kata Jhope dan berlari masuk ke dalam kamar.

"Hati-hati dengan barangmu!" Teriak Namjoon ketika Jhope meninggalkan dorm.
Namjoon mengaduk kembali kopinya lalu mencicipinya.

"CIH!" Ia mengeluarkan kembali kopi yang telah masuk ke dalam mulutnya dan mengecek kandungan kopi tersebut.

"JHOPE INI GULA MERAH ASTAGA!"
.
.
.

Notification

KTALK
Suga Sunbaenim : mau pergi bersama lagi?
Suga Sunbaenim : aku juga jadwal siang.
Suga Sunbaenim : hei, apa kamu belum bangun?
Suga Sunbaenim : missed call
Suga Sunbaenim : kabari aku secepatnya.

Umji hanya menatap notifikasi itu terus-terusan. Tangannya terasa gatal ingin menjawabnya.
Tapi ia bingung cara menolak ajakan Suga itu.

"Kenapa nggak dijawab?" Tanya Yerin.
Umji menengok dan menyembunyikan handphonenya.
"Apa maksudmu?" Umji mengeluarkan wajah tanpa dosanya.
Yerin cemberut.
"Kamu pikir aku tidak melihatnya?" Ia duduk di belakang Umji dan memainkan rambut Umji.

"Kalian bertengkar?"
Umji menggeleng.

"Hyerin sunbaenim." Jawab Umji singkat.
Menyebut nama itu rasanya berat baginya.

Yerin melotot.
"Dia memintamu menjauhi Suga?"
Umji tertawa dan menggeleng.
"Aku sadar diri. Aku yang memutuskan untuk tidak menempel dengannya terus. Karena kau tau, Mereka saling suka. Aku tidak tertarik menjadi orang ketiga."

Yerin bingung.
"Saling suka darimana..." batin Yerin.

"Rasanya tidak mungkin Jiya... Tau darimana kalau Suga suka Hyerin?" Tanya Yerin.
"Tentu saja dari caranya menatap Hyerin. Begitu dalam dan hangat."

Yerin menghela nafas kasar. "Kenapa sih? kesalahpahaman lagi ngetren ya?! Percaya atau tidak, Suga sunbaenim menyukaimu. Min Yoongi menyukaimu!" Teriak Yerin.
Umji mengedipkan matanya 5 kali.

"JINJJAYO?!" Teriak Umji.
Yerin mengangguk cepat.
"Aku nggak percaya." Kata Umji dan tertawa.

"Baiklah aku malas menjelaskan, biar Suga saja yang menjelaskan dan menyatakan. Tetap jauhi dia, Jiya." Perkataan Yerin membuat Umji bingung.
"Kalau dia serius, dia tidak akan tinggal diam. Pacar pertama mu harus orang yang serius. Kamu harus melihat keseriusannya."

Aestas Lover ✔️ •Bangchin• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang