"Eunbi-ya."
Suara itu. Suara yang dulu sering menemaninya kapanpun dimanapun.
Suara yang terdengar ketika saling menjahili atau melakukan kegiatan konyol bersama.
Suara yang dirindukan Hwang Eunbi.Sinb menengok cepat, diikuti oleh Umji.
Mereka berdua terkejut bukan main.
Disana berdiri mantan terindah Sinb alias Moonbin."Moonbin-ah." Sinb melotot tidak percaya.
Umji tersenyum melihat kedatangan mantan yang selalu ditunggu Sinb itu.
"Ah lama tak berjumpa. Aku tinggalkan kalian berdua ya? Hubungi aku kalau udah selesai." Pamit Umji dan pergi meninggalkan mereka yang tak menghiraukan perkataannya."K-kamu darimana aja?" Tanya Sinb gugup.
Sudah lama rasanya ia tidak menatap mata itu.
Mata yang hangat dan menyenangkan.
Sayang, untuk saat ini mata itu sedikit dingin."Aku pindah. Ke Eropa. Mengelilingi Eropa, untuk melupakanmu."
Jleb hati Sinb.
"Y-ya! Kalau segitunya membenciku sebaiknya kamu tidak usah mengatakannya. Itu menyakitkan!" Teriak Sinb kesal. Hatinya benar-benar terluka saat ini."Aku belum selesai berbicara." Moonbin menahan tawanya sementara Sinb berusaha menahan amarahnya.
"Setelah putus Aku masih menyukaimu."
Mendengar itu Sinb tiba-tiba melunak. Kepalan tangannya telah kembali rileks."Yang kamu lakukan hari itu memang keterlaluan. Tapi bukan berarti aku berhenti menyukaimu." Moonbin menatap Sinb dalam.
"La-lalu?"
"Aku mencoba menjalin hubungan dengan orang disana. Tapi tidak ada yang se-menyenangkan dirimu. Mereka tidak banyak bicara tapi banyak mengeluarkan uang. Berbeda denganmu."
Moonbin menghela nafas panjang."Tapi kini aku telah menemukan yang baru. Kali ini serius. Makanya sekarang aku berani kembali kesini. Untuk bertemu denganmu lagi, menanyakan kabarmu dan berharap kamu bahagia disini." Moonbin tersenyum lebar.
Senyuman yang Sinb rindukan.
Tatapan matanya berubah menjadi hangat.Sinb tersenyum mendengarnya.
Selama ini ia tidak dibenci.
Itu hanya upaya Moonbin (yang sebenarnya salah) untuk move on darinya."Siapa gadis beruntung ini?" Tanya Sinb menggoda.
"Suyeon. Pada akhirnya aku tetap menjalin hubungan dengan orang sini toh. Hanya saja kami bertemu disana." Jelas Moonbin.
"Aku turut senang dengan hubungan kalian." Kata Sinb penuh dukungan."Bagaimana denganmu?" Tanyanya.
Sinb terdiam. Lama. Terlalu lama.
"Hei sejak kapan kamu jadi pendiem kek patung begini? Perasaan dulu berisik amat." Moonbin menyilangkan kedua tangannya.
"A-aku menyukai seseorang."
Moonbin mengedipkan matanya tak percaya.
"Benarkah? Sungguh? Heol daebak. Eunbi-ya, kamu kan susah banget jatuh cinta!"
"Jatuh cinta padamu juga butuh waktu yang lama."
"Pria ini pasti spesial. Sudah berapa lama kalian-" Sinb menggeleng."Dia tidak menyukaimu?" Sinb mengangkat bahunya.
"Aku tidak tahu. Ini pertama kalinya aku menyukai seseorang duluan. Rasanya menyakitkan.""Kamu belum bertanya padanya. Kamu harus bertanya!"
"Kamu pikir aku akan bertanya? Kamu gila?"
"Kita memang gila bukan?" Sinb memutar matanya malas ketika mendengar candaan itu.
"Aku mau liat orangnya." Pinta Moonbin dan Sinb langsung menunjukan foto Jhope.
"Baiklah, kamu butuh bantuan?" Tanya Moonbin dan tersenyum menggoda.
Sinb menggelengkan kepalanya.
"Meskipun menyakitkan, somehow aku menikmatinya. Sejujurnya aku senang akhirnya kamu mau berbicara dengan ku lagi." Sinb tersenyum lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aestas Lover ✔️ •Bangchin•
RomanceCerita tentang dua grup yang saling tak mengenal tapi berakhir dengan kolaborasi dan cinta. Keep Love and Support Bangchin - Navi 💜 S U M M E R 2019- ✨ HIGHEST RANK #2 UMGA #2 TAERIN #7 SINHOPE