34

872 85 6
                                    

"Eonnie, nggak jadi pergi? Ini jam berapa coba? Janjian sama Jhope sunbaenim jam berapa?" Tanya Umji karena Sinb masih belum siap juga.
Dia daritadi liat-liat fanpage nya Jhope.

"Ah masih lama lah." Katanya tanpa menengok kearah Umji sekalipun.

"Ini jam 7 eonnie." Mendengar itu Sinb langsung melempar iPhonenya dan berdiri, pergi memegang Umji.
"K-kau berbohong." Katanya tak percaya.
Umji memutar matanya.
"Liat itu jam berapa!!" Ia menunjuk jam dinding di kamar.
Sinb melotot dan langsung mengambil baju warna hijaunya.

"Astaga astaga astaga kami janjian jam 5!!!" Pekiknya.
Setelah itu ia menggunakan make up dan berlari meninggalkan rumah dengan rusuh.

"Ya ampun, ceroboh sekali." Gumam Umji.
Tepat ketika ia hendak menutup pintu, terdengar sapaan Sowon dari luar rumah.
Ceritanya abis gayor.

"Eonnie, baru pulang?" Tanya Umji.
Sowon menggaruk lehernya dan tersenyum kaku.
"Nggaksih.. udah daritadi, dari jam 6. Tapi kita ngobrol dulu diluar. Pas ketemu Sinb baru aku masuk. Hehe." Jawabnya.

"Kalian hobi banget berdiri depan rumah."
Sowon menoyor adiknya itu.
"Nggak bisa ngaca ya?"
Umji hanya cengengesan.

"Semua barang udah siap buat camp besok?"
Umji mengangguk dan menunjuk tas gunungnya.
"Bagus. Karena aku belum, aku harus mengurusnya sekarang." Sowon langsung masuk ke dalam kamarnya.

Umji memilih untuk nongkrong di depan televisi, menonton beauty and the beast.

"Bangtan juga daftar loh besok. Kurasa kamu tak bisa menghindari Suga terus-terusan, Jiya." Kata Sowon dari kamarnya.

Umji terkesima.
Kini ia berpikir kalau caranya menghindari Suga terlalu kelihatan.
Mungkin ia tidak berbakat dalam mengatur strategi.

"Aku tau eonnie..." jawab Umji pelan.

"Semangatlah, kamu tak perlu meragukan perasaannya. Dia sangat menyukaimu." Kata Sowon begitu positif.

Umji sudah mendengar kalimat itu 3 kali dari orang yang berbeda.
Yang pertama dari Yerin, kemudian Yuju dan sekarang Sowon.
Semuanya bilang kalau Suga sangat menyukainya.
Terkadang ia masih ragu dengan hal itu, apalagi Suga juga tidak kelihatan lagi batang hidungnya.

"Aku merindukannya." Kata Umji pelan. Sowon tak mendengarnya, tentu saja.

"Kamu lebih baik tidur sekarang." Saran Sowon yang muncul di atas Umji.
Umji lagi tiduran di sofa btw.
"Benarkah?"
"Ya, kudengar tidur bisa membuatmu lebih tenang. Mungkin juga kamu bisa bertemu dengan Suga di mimpimu. Kamu pasti merindukannya, iya kan?" Sowon mengedipkan matanya kemudian pergi ke dapur untuk mengambil air minum.

Umji menghela nafas kemudian berlalu ke kamarnya.
Ia setuju.
Ia butuh tidur.
Ia butuh istirahat.
Ia ingin pikirannya kembali jernih.
Dalam hati kecilnya ia berdoa agar dipertemukan dengan Suga dalam mimpinya.
Ia sungguh merindukan Suga.
.
.
.
"HOSEOK SUNBAENIM!" Teriak Sinb ketika melihat Jhope yang sedang duduk gelisah di kursi taman.
Jhope yang telah lama menunggu langsung menengok dan tersenyum lebar.
Kegelisahannya sekarang benar-benar menghilang.

"Astaga maafkan aku sungguh!" Sinb tampak sangat kelelahan karena berlarian dari dorm ke taman.
"Aku sangat khawatir. Ditambah lagi iPhone ku habisa batere. Bodohnya aku tidak bawa charger. Aku awalnya ingin datang ke dorm mu, tapi aku takut kamu juga datang kesini. Jadi aku berpikir lebih baik aku menunggu disini sampai kapanpun. Kamu baik-baik saja? Apa yang terjadi padamu?" Tanya Jhope khawatir.

Sinb tersenyum canggung, "Se-sebenarnya aku kebablasan membaca fanpagemu, hehe."
Jhope mengedip 5 kali karena tak percaya.
"Kamu apa?"
Sinb tersenyum kemudian mengajak Jhope duduk kembali.

Aestas Lover ✔️ •Bangchin•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang