"Eunha-ya, kamu udah baikan?" Tanya Tzuyu.
Eunha menatap Tzuyu kosong bagaikan tak bernyawa. Tak ada semangat hidup di jiwanya.
Materi kini tak membebani pikirannya dan hari pertama recording berjalan dengan lancar.
Dipisahnya ruangan recording membuat mereka tak bertemu hari ini."Aku tidak tau kamu semenyedihkan ini." Tzuyu berkacak pinggang.
"Apa yang harus aku lakukan?" Tanya Eunha pada Tzuyu.
Tzuyu mengangkat alisnya bingung.
"Berbaikan dengannya. Itu kan yang aku minta dan kamu inginkan dari awal?"
Eunha mengangguk lemas, "Tapi besok Kyung mengajakku pergi ke Karnaval Seoul bersama. Pasti ibuku akan datang dan mengecek hubunganku dengan Kyung..." suara Eunha makin lama makin melemah.Tzuyu menatap Eunha kesal.
"Apa kamu tidak melakukan usaha apapun untuk menyadarkan ibumu itu? Hello, perjodohan seharusnya tidak berlaku lagi zaman ini. Uang gampang dapetnya. Cinta nggak. Sama sekali nggak. Ibumu mau uang? Ambil punyaku! Ambil semuanya. Rumahku, mobilku, apartemenku. Aku nggak peduli. Kenapa? Karena nggak bakal abis!" Eunha menatap Tzuyu dengan tajam.
"Kamu nggak perlu meroketkan harta kekayaanmu."
Tzuyu malah cengegesan mendengarnya."Besok aku juga datang. Aku yakin banyak orang yang datang. Jangan khawatir, semuanya akan baik-baik saja." Kata Tzuyu dan mengelus punggung Eunha.
Krrrt..krrrtt..
iPhone Eunha bergetar.
Terlihat jelas nama Kyung disitu.
"Astaga, orang ini luar biasa." Sindir Tzuyu."Yeoboseyo." Sapa Eunha dingin.
"Besok jadi kan? Aku akan menjemputmu jam 3 sore."
Sejujurnya Eunha ingin menangis ketika mendengar itu.
Sekarang ia menyesal telah mengiyakan ajakan Kyung."Hm. Aku (tidak) akan menunggumu."
"Baiklah. Dandan yang cantik!" Pintanya.
Eunha merasa tersinggung. Jadi selama ini ia tidak cantik atau gimana?"Sunbae bisa menghubungiku lewat ktalk. Kenapa malah telepon?" Tanya Eunha tanpa menjawab permintaan Kyung.
"Aku ingin mendengar suaramu. Sudah lama kita tidak bertemu." Perkataannya langsung membuat Eunha dan Tzuyu mual.
"Menjijikan." Bisik Tzuyu."Oh. Sampai jumpa kalo gitu."
Sambungan telepon pun terputus dan Eunha menghela nafas kasar."Lihatkan? Semakin lama semakin agresif dan semakin menjijikan. Aku tak bisa begini terus Tzuyu!" Teriak Eunha.
Tzuyu menatap Eunha heran.
"Hei, aku setuju dengan ucapanmu. Dia menjijikan. Cara menyampaikan rasa sayang nya menjijikan. Tapi kalau sebenarnya kamu menyukainya, kamu pasti senang mendengarnya."
"Masalahnya aku tidak menyukainya. Aku sudah berhenti menyukainya sejak perlakuan buruknya terhadapku.""Hei dengar, yang bisa kamu lakukan saat ini adalah meyakinkan ibumu untuk melepaskan Kyung dan uang-uangnya. Bagaimana caranya?"
Eunha berpikir keras.
Yah mungkin terlalu keras sampai ia mimisan."YA! GAUSA MIMISAN JUGA!!!" Teriak Tzuyu panik.
Dengan sigap ia mengambil tisu dari dalam tasnya dan memberikannya kepada Eunha.
"Kamu kecapean Eunha. Kapan terakhir kali suasana hatimu baik?" Tanya Tzuyu sambil membantu Eunha.Eunha yang awalnya rusuh membersihkan darah yang menodai roknya langsung menghentikan aktivitasnya.
Ia tersenyum pahit.
"Terakhir kali?""...Ketika aku menghabiskan waktu berdua dengan Jungkook." Jawabnya pelan.
.
.
.
"Oh lihat siapa yang sedang belanja daging." Kata Sowon hingga membuat Eunwoo menengok.Eunwoo tersenyum. "Annyeong Sowon-ah."
Sowon membalas senyuman mematikan Eunwoo dengan senyum mematikan miliknya."Astaga, kamu belum berubah sama sekali." Eunwoo tertawa.
Sowon mengibaskan rambutnya.
"Tentu saja, aku masih seperti itu. Yang berbeda hanya sifat overprotektif ku saja." Jelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aestas Lover ✔️ •Bangchin•
RomansaCerita tentang dua grup yang saling tak mengenal tapi berakhir dengan kolaborasi dan cinta. Keep Love and Support Bangchin - Navi 💜 S U M M E R 2019- ✨ HIGHEST RANK #2 UMGA #2 TAERIN #7 SINHOPE