16

940 77 0
                                    

"Kita udah lama ya nggak ketemu?" Seokjin memulai percakapan.
Daritadi hening terus. Rasanya aneh.
Yaaah, maklumi Seokjin yang tiba-tiba berkata manis kepada Sowon 2 minggu yang lalu.

Kedua insan itu jadi deg-degan setiap bertemu langsung. Memang belum ada pernyataan resmi tentang perasaan mereka, jadi status mereka saat ini bisa dibilang abu-abu.

Padahal ya, kalau di chat mereka ngobrol bisa sampe begadang.
Disini aja jadi canggung.
Nggak ngerti lagi deh.
Mungkin karena kalau di chat nggak ngeliat muka kali ya?

Sowon mengangguk.
"Aku belajar terlalu keras. Bagaimana dengan sunbaenim?"

"Aaa.. aku lebih banyak bermain. Tapi aku bisa mengatasinya." Seokjin mendadak sombong.

"Hei, kau tidak perlu sombong seperti itu!" Sowon mendorong Seokjin.
Seokjin tertawa.
"Aku nggak sabar minggu depan."
Sowon menengok, "Recording?"
"Tentu saja. Itu akan menyenangkan! Kita selama ini hanya hang out berdua-berdua, nggak pernah bangchin yang sesungguhnya, iyakan?"

Kalau dipikir-pikir, yang dikatakan Seokjin benar. Pertemuan bangchin cuman 4 kali dan itupun mereka nggak ada basa-basi.
Yang dibicarakan hanya comeback, comeback dan comeback.

"Sunbaenim benar juga."

Setelah itu mereka kembali terdiam.
Mereka berdua sedang fokus menjaga jantung mereka agar tidak keluar.

Sekitar 10 menit kemudian mereka sampai di depan dorm mereka.
"Uhm, jadi, sampai jumpa minggu depan?" Seokjin mendadak canggung.
Sowon mengangguk dengan gugup.

"B-baiklah. Sampai jumpa." Seokjin melambaikan tangannya.
Sowon membungkuk pada Seokjin.

Krik
Krik
Krik

"Uhm, kamu nggak masuk?" Tanya Seokjin.
Iya ini mereka berdua masih berdiri di depan dorm.
"O-oiya ini mo masuk." Sowon membalikan badannya, memegang dadanya yang sakit.

"Astaga aku ini kenapa sih." Batinnya.

Tangan Seokjin mengacak-ngacak rambut Sowon lagi. Sowon menengok karena terkejut. Sepertinya jantungnya tidak bisa dikontrol saat ini. "Kau telah bekerja keras. Fighting~" kata Seokjin sambil tersenyum.

Setelah itu dengan muka polosnya, Seokjin pergi meninggalkan Sowon.
Diam-diam jantung Seokjin sudah terjun bebas. Lain dengan Sowon yang mungkin merasa dunianya berhenti berputar.

"S-sunbae ini hobi sekali!" Batinnya kesal (tapi bahagia)

Sowon segera berjalan ke teras dorm sambil memegangi dadanya.
Tangan satunya mengaduk-ngaduk tasnya berusaha mencari kunci dorm.

"Jantungku s-sakit. Sama seperti dulu. Ketika Eunwoo menyatakan perasaannya padaku. K-kok bisa? Seokjin kan belum menyatakan perasaannya? Tapi kenapa aku-"
"Ngedumel apaan sih?" Suara yang tak berat dan sangat dikenali Sowon terdengar 3 m dari belakangnya.

"EUNWOO YA!" Teriak Sowon ketika melihat mantannya itu.
"Ya nggak usah teriak!" Eunwoo ikutan nggak ngesans.
"Astaga kau membuatku terkejut!" Protes Sowon sambil memukul Eunwoo dengan tasnya.
Eunwoo tertawa terbahak-bahak melihat mantannya itu.
"Kamu makin cantik. Sayang sekali hubungan kita harus kandas."

"Terimakasih? Kamu juga masih tampan."

"Jadi... pacar baru ya? Tinggal sebelahan?"

Aestas Lover ✔️ •Bangchin• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang