29

838 76 3
                                    

"Aku mau kau berhenti menjauhi Jungkook. Kau sebenarnya merindukannya, bukan?"

Eunha menatap Tzuyu tak percaya.

"Kamu tau, aku juga mencintai Jungkook. Aku tergila-gila padanya disaat yang tidak tepat. Aku menyia-nyiakannya dulu ketika ia sangat mencintaiku. Sekarang aku menyesal. Aku datang kesini untuk menemuimu, kenapa? Karena aku takut kamu merasakan apa yang aku rasakan."

Dibalik sifat arogan dan caper Tzuyu, tak disangka ia memiliki sisi yang tulus seperti ini.
Eunha masih speechless sehingga membuat Tzuyu kembali berbicara.

"Dia orang yang baik Eunha. Bahkan disaat aku memintanya melampiaskan kekesalannya padaku, ia menolak. 'Nanti kamu terluka lagi'. Bisa-bisanya dia masih memikirkanku. Tidakkah kamu ingat siapa yang sebenarnya memulai ini?" Tanya Tzuyu.

Air mata menumpuk di mata Eunha.
Ia sedang mati-matian menahannya agar tidak terjatuh.

"A-aku."

"Syukur deh kamu menyadarinya."

Eunha memegang tangan Tzuyu keras, "T-ta-tapi apa yang harus kulakukan sekarang? Ibu ku sangat ingin aku berpacaran dengan Kyung. Yang ibu pikirkan hanya tentang bisnis. Itu karena ayah Kyung adalah presiden park dari perusahaan park. Ibuku pasti ingin menjalin relasi dengan perusahaan itu." Eunha tambah menangis.

Tzuyu menarik tangannya dari pegangan Eunha.
"Fine. Aku akan bicara dengan ibumu." Perkataan Tzuyu membuat Eunha melotot.
"Andwae!!!!"
"Wae?!"
"Ini masalahku, bukan masalahmu. Ibuku akan kaget kalau kamu ikut campur."

"Tapi aku ingin masalah ini cepat selesai Eunha-ya! Kamu pikir mudah bagiku melihat Jungkook yang tidak bersemangat, pemurung dan pendiam? Kamu tau kan dia orangnya kayak apa?! Dia seperti ini karenamu Eunha. Kalau kamu menyelesaikan masalah ini meskipun berakhir dengan menjalin hubungan dengannya, aku tidak masalah. Ya, aku cemburu. Tapi melihatnya bahagia dengan orang lain jauh lebih baik daripada melihat dirinya yang tidak kukenal!" Bentak Tzuyu.

"L-lalu, aku harus apa?"

"Minta maaflah padanya. Minta maaf dan berhenti menjauhinya."

"Lalu bagaimana dengan ibuku?"

"Pura-puralah pacaran dengan Kyung."

"Tidak! Aku tidak mau!" Teriak Eunha.

"Baiklah kalau gitu kamu cari cara agar ibumu setuju." Kata Tzuyu dan pergi meninggalkan Eunha.

"H-hei." Panggil Eunha.
Tzuyu berhenti tanpa menengok.
"Terima kasih banyak dan aku minta maaf."

Tzuyu tersenyum sinis, "Dasar bodoh." Katanya dingin dan kembali berjalan.

"Sebenarnya disini yang bodoh itu siapa sih..." Tzuyu memegang dadanya yang terasa sakit. "Tidak apa. Ini semua balasanku. Ini semua untuk Jungkook."
.
.
.
Jhope menunggu diluar kelas Sinb selama 20 menit lamanya.
Kelas Sinb emang lelet.

Krieekk..
pintu kelas terbuka dan orang-orang mulai berhamburan keluar.
Jhope terus mencari Sinb.
Jantungnya memang belum siap, tapi ia tidak ingin menunda lebih lama lagi.

"Sinb mana?" Tanyanya pelan setelah tidak ada orang lagi yang keluar dari kelas.
Ia pun memutuskan untuk masuk ke dalam.
"S-sinb-ya?" Panggilnya.
Terlihat beberapa orang masih membereskan barang-barangnya.
Tapi tak terlihat Sinb disitu.

"Jhope sunbaenim!!!" Panggil beberapa gadis.
Jhope berusaha tersenyum ramah.
"Ada apa sunbaenim kesini?" Tanya salah satunya.
"Aku mencari Sinb. Dimana dia?"
Gadis-gadis itu saling berpandangan.
"Di ujung situ. Kayaknya ketiduran. Tapi memangnya ada apa dengan Sinb?" Tanyanya setelah menunjuk lokasi Sinb.
"Nggak apa. Makasih ya!"

Jhope berlari ke ujung ruangan dan menghampiri perempuan yang tertidur itu.

Sinb tertidur pulas bagaikan putri tidur.
Jhope jadi throwback ketika Sinb ketiduran dulu.
Jhope tersenyum, "Aku menyesal, Sinb-ya. Aku mohon. Maafkan aku."

"Eungggg?" Sinb terbangun dan mengucek kedua matanya.
"Astaga jam berapa ini?" Tanyanya dan melihat jam.
Sinb memasukkan bukunya-masih dengan setengah sadar- dan merapihkan tasnya.

Tepat ketika ia menengok ke arah Jhope, ia teriak begitu kencang hingga membuat teling Jhope bergetar.
"Teriakanmu luar biasa." Sindir Jhope.
"Ya! Apa yang sunbae lakukan disini?!" Tanya Sinb marah.

"Sinb, aku mohon dengarkan aku dulu." Jhope bicara selembut mungkin.
"Apa?"

"Aku minta maaf. Aku minta maaf sebesar-besarnya padamu."
Sinb menatap Jhope tajam.
Sangat tajam dan dingin hingga Jhope merasa berada di gunung es saat ini.

"Aku menuduhmu menyukai Moonbin karena... karena aku cemburu. Aku juga nggak mengerti kenapa aku berkata seperti itu, tapi jika kenyataannya kamu memang menyukai Moonbin, aku tidak ingin dan tidak bisa menerima kenyataan itu. Aku mengakui kalau aku hanya pengecut yang gengsian. Kamu nggak tau kalau aku..." Jhope menarik nafas panjang.

Ini dia
Ini dia
Ini dia

Potong jangan ya?
(Hehe gue iseng deh)

Nggak kok nggak dipotong

Lanjot~

"Aku sangat menyukaimu, Sinb."
Tatapan tajam Sinb berubah.
Berubah dan mengeluarkan cairan yang sedang ngetren diantara Bangchin saat ini.
Cairan yang kalian sebut dengan air mata.
Gue nyebutnya apa?
Sebuah beban yang kudu dikeluarkan.
Eak.
Tapi kepanjangan.
Air mata lebih bagus.

"Aku tidak menyangka akan menyukaimu. Lucunya dulu aku takut padamu. Tatapanmu dingin dan jutek. Penampilan mu tidak menunjukkan kalau kamu adalah gadis lembut atau apalah. Tapi setelah mengenalmu, aku mendapatkan sesuatu yang lebih dari gadis lembut. Aku menemukan gadis yang menyenangkan dan gesrek dari dalam dirimu. Tipe wanita yang jarang kutemukan. Yerin dan Yuju juga mirip sepertimu. Menyenangkan dan gesrek. Tapi aku tidak mengerti kenapa kamu berbeda. Aku nggak bisa berkata-kata romantis, ini pun tanpa persiapan. Aku hanya ingin berbaikan denganmu, Sinb-ya. Aku juga merasa perlu untuk mengatakan perasaanku, sebelum semuanya terlambat. Maukah kamu memaafkanku? Maafkan kecemburuanku?"

Sinb tak kuasa menahan air matanya.
Ia menutup mukanya agar Jhope tak melihatnya.
Sinb mulai nangis sesungukan.

"H-h-h-hoi kok jadi nangis????" Tanya Jhope panik.
"Aku bangsat ya? Maaf banget Sinb, aku nggak bakal ngulangin, aku janji. Aku bakal jujur terus ke kamu. Tentang perasaanku, tentang semuanya!" Mendengar hal itu malah memicu tangisan Sinb menjadi lebih keras lagi.
Kenapa ia menangis?
Alasannya simpel.

Perasaannya terbalas.

Meskipun kemarin ia bilang "aku tarik kembali curahan hatiku."  Rasanya tidak mudah untuk move on.
Apalagi move on dari Jhope.

Sinb.
Hwang Eunbi.

Orang yang sulit jatuh cinta.
Bahkan butuh waktu lama dari pernyataan Moonbin hingga mereka akhirnya saling menyukai.
Kini ia jatuh cinta duluan tapi tak pernah menyangka akan terbalas perasaannya.

Saat ini ia merasakan rasanya disukai balik oleh doi.
"Dunia secerah itu ternyata ada."
Perkataan itu terus berputar di otaknya.
Ia sangat bersyukur karena Jhope menyatakan perasaannya.

Ia menghapus air matanya kemudian mendongkakan kepalanya agar bisa lebih jelas melihat Jhope.
Sinb tersenyum hingga membuat Jhope bingung.
"Ini mau nangis atau senyum gue bingung gitu..." batin Jhope.

"A-aku juga sangat menyukaimu, Hoseok Sunbaenim."

lebih parah dr kmrn gengs.
Jam 8 batere gue 3% OKAI HAHA
trus gue lupa di rumah mati lampu lagi
Sementara gue asik nge gc :'v
Ya syukur skr bisa up yaa

Thanks for reading 🤩

Keep love and support Bangchin yeorobun
-Navi 💜

Lots of love from Starsbyherside 🤗

Aestas Lover ✔️ •Bangchin•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang