26

874 79 0
                                    

"Eonnie, aku bersama Sanha." Umji lemas selemas lemasnya.
Sanha yang melihat itu sedikit prihatin.

"Sanha? Teman masa kecilmu? Ah iya benar! Kamu berubah banyak!" Yuju tersenyum lebar.
Eunha ikut excited melihat Sanha.

"Haiii~ aku kembali dari negeri matahari terbit." Katanya dan ber aegyo.

"Astaga kebiasaan aegyo nya masih ada." Eunha tertawa.
"Semoga dengan ini kau sembuh." Kata Sanha dan memberikan buah-buahan yang tadi ia beli.
Yuju tersenyum lebar dan berterimakasih.

Krieeek..
pintu kamar mandi terbuka dan terlihat Kyung disitu.
Umji menengok.
Jiwanya terkejut melihat Kyung tapi hatinya tidak nafsu untuk protes pada Eunha.

"Ah, Umji-ya." Sapa Kyung
Umji hanya mengangguk.
Eunha kemudian memperkenalkan Sanha.
Setelah itu ia kembali menengok ke arah Umji yang saat ini sedang menjelma menjadi orang yang pendiam.
"Jiya, apa semuanya baik-baik saja?" Tanya Eunha.

Umji tersadar dari lamunannya, "Aku-"
Krieeekk.. perkataannya terpotong oleh pintu kamar yang terbuka.
Muncul lah Suga bersama Namjoon membawa buah juga.
"YEAAY PANEN BUAH~" Yuju bahagia.

"Menurutmu, apa yang harus kamu lakukan?"

Perkataan Hyerin langsung berputar di otaknya tepat ketika Ia eyecontact dengan Suga.
Suga tersenyum pada Umji dan Umji langsung mengalihkan pandangannya.
Ia menahan nafas.
Ia takut... air matanya akan jatuh.

"A-a eonnie, aku lupa sedikit materi ujian besok, dan Sanha harus pulang sekarang." Sanha yang tidak merasa harus pulang hendak berkata 'tidak' tapi mendengar suara Umji yang sedikit bergetar itu membuat ia mengurungkan perkataan itu.
"Oh, baiklah." Kata Eunha.
Sedangkan Yuju menatap Umji dengan tatapan curiga.
"D-dadah." Pamit Umji dan menarik Sanha.
Suga menatap kepergian Umji dengan heran.

"Kalian tidak bertengkar, kan?" Tanya Yuju.
Suga menggeleng.

"Dia tidak bisa belajar selama masa ujian. Materi di otaknya telah tertata rapih dan jika ia menghafal ulang, materi itu bisa berantakan semuanya. Jadi... tadi itu kebohongan. Ia tidak mungkin belajar. Ada apa, Jiya?" Batin Yuju khawatir.
.
.
.
"Wonie, kamu baik-baik saja?" Tanya Sanha diluar rumah sakit.

Umji membalikkan badan.
Sanha terkejut bukan main ketika melihat Umji yang sudah menangis.

"Sanie, aku nggak bisa..." setelah mengatakan itu ia menangis sesungukan.
"SANIE GUE GA BISA ANJIR!" Teriaknya.
"B-buset bahasanya berubah gitu." Kata Sanha pelan.

"Apa ini tentang Hyerin sunbaenim?" Tanyanya sambil mendekati Umji.
"I-iya. Aku-a, aku tidak ingin menjauhi Suga sunbaenim. Aku menyukainya. Kumohon aku nggak bisa... tapi Suga dan Hyerin saling suka. Aku nggak bisa jadi orang ketiga Sanie..." Jawab Umji sambil menangis.

Sanha mengusap punggung Umji.
"Ayo dong jangan nangis, Jiya." Pinta Sanha.
"MENURUTMU AKU TIDAK AKAN MENANGIS KALAU MASALAHNYA SEPERTI INI?!" Pekik Umji.
Sanha jadi serba salah.
"Maaf deh maaf, keluarin aja air matanya ampe jadi gurun ya say." Katanya dan menghela nafas.

"Ayo pulang. Menangislah di rumah. Kamu mau teriak kek banting meja kek, di rumah mah gampang. Disini gabisa." Kata Sanha dan menarik tangan Umji, menuntun balik ke dorm.
.
.
.
"Kamu- menyukaiku?" Tanya Yerin tidak percaya.

Taehyung mengangguk.

"La-la-lalu?" Yerin mendadak gagap.

Aestas Lover ✔️ •Bangchin• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang