39

864 78 3
                                    

"Sumpah... kita istirahat bentar terus sekarang harus di lanjut naik gunung?" Keluh beberapa orang.
Ya, agenda sekarang adalah naik gunung.
Setelah itu penutupan di puncak gunung dan pulang.

"Kamu tuh makanya ati-ati. Aku benar-benar mencemaskanmu. Aku tidak diijinkan pergi mencarimu oleh Seokjin. Beruntung Jungkook mau kesana." Kata Sowon sambil terus menerus memeluk Eunha.

"Eonnie pikir aku mau tersesat? Tersesat di tengah hutan karena tertinggal, terus tiba-tiba ada anjing hutan, SIAPA SIH YANG MAU KEJADIAN KAYAK GITU???" Protes Eunha.
Sowon mengangguk mengerti.
"Baiklah, aku harap selanjutnya kamu ati-ati."

"Dan kamu," Sowon melirik tajam kearah Jackson.
"MAAF KANJENG RATU MAAF!!!" Teriak Jackson dan langsung berlutut di depan Sowon yang sudah membara.
"AKU TAKUT BANGET JADI PANIK JADI YA JADI EUNHA NYA TIBA-TIBA ILANG PAS NYAMPE SINI." Katanya lagi.

"Jadi laki-laki yang bener dong. Jangan ulangin lagi!" Seru Sowon dan diiyakan cepat oleh Jackson.

Seokjin dan Jungkook yang melihat dari belakang tertawa kecil melihat Sowon.
"Sowon belum berubah." Komentar Jungkook.
Seokjin menengok kearah Jungkook dan tersenyum
"Tidak. Dia sudah berubah. Berubah banyak dari sejak pertemuan pertama kita."
Jungkook menatap Seokjin heran kemudian tertawa.
"Kamu tau darimana?"
"Aku tau dari dirinya."
Jungkook menggelengkan kepalanya.
"Aku lupa kalian pacaran sekarang. Jelas saja kalau kamu tau semuanya."
"Aku mengetahuinya sejak sebelum pacaran."
"Oh."
.
.
.
Mereka berada di setengah jalan menuju puncak.
Yang lain kelelahan sementara Umji masih semangat.
Oleh karena itu, dia disuruh mengambil air dari mata air terdekat.

"Astaga, padahal dia begitu mengkhawatirkan ku kemarin tapi sekarang karena cape, malah nyuruh aku pergi sendirian." Gerutu Umji.
Dia ngomongin Minhyun ngomong-ngomong.

Mata air terletak di dekat jurang.
Yah bukan jurang juga, tapi pokoknya berbahaya.
Makanya Umji saat ini berjalan dengan sangat berhati-hati.

Tepat ketika hendak mengambil air, Umji bertemu dengan Hyerin.
"A-annyeong, sunbaenim." Kata Umji dan menunduk.
Hyerin menatap Umji.
"Kau kembali pada Suga?"
"Kalian ternyata saudara... aku tak punya alasan untuk menjauhinya lagi." Kata Umji dan membungkuk.
Hyerin yang mendengar jawaban savage itu diam tak berkutik.

Hyerin tersenyum.
"Terserah." Katanya dingin kemudian pergi meninggalkan Umji.
Umji pun mengabaikan sikap dingin Hyerin dan fokus pada tujuannya ke mata air.

"AAAKKK!!!!" Teriakan itu membuat Umji langsung menengok dan terlihat lah Hyerin yang hendak terjatuh.
Ia berpegangan erat pada akar pohon yang ada di dekat jurang itu.

Umji langsung berlari dan berusaha menolong Hyerin.

"HYERIN-SUNBAENIM, PEGANG YANG ERAT!" Kata Umji sambil berusaha menarik Hyerin.
Hyerin memegang tangan Umji kuat-kuat.
Tapi tangannya yang licin membuat dirinya kesulitan.

Umji menarik lebih kencang lagi, saking kencangnya ia sampai meloncat ke belakang.
Hyerin terselamatkan.

BRUUUKKK!!!

Tapi Umji malah terjatuh.

"JIYAAA!!!!" Teriak Hyerin ketika Umji terjatuh.

Yang terjadi adalah,
Umji narik Hyerin kenceng banget tanpa meratiin di belakangnya ada pohon.
Dia kejedut keras banget tepat ketika berhasil menarik Hyerin keatas.
Hal itu membuatnya pusing hingga tak bisa menjaga keseimbangan dan terjatuh ke jurang.

Hyerin buru-buru menengok ke dalam jurang.
Kini ia menangis.
Ia bersyukur.
Sangat bersyukur melihat pemandangan di depannya.


Tuhan masih menyayangi Umji.





Suga disana menangkap Umji.

Jantung Suga berdetak begitu kencang.
Ia bersyukur dapat menangkap Umji tepat waktu.
Suga langsung berusaha membangunkan Umji.

"Jiya, jawab aku please, kamu nggapapa kan?" tanyanya sangat khawatir.
Tapi Umji tak merespon.
Ia pingsan.

Tanpa berpikir panjang lagi, Suga langsung menggendong Umji dan berlari menuruni gunung dengan hati-hati.

"Aku mohon Jiya, bertahanlah."
.
.
.
Sowon yang mendengar kabar itu langsung berlari menuruni bukit tanpa sempat memberitahu Yeochinies.
Oleh karena itu ia meminta Seokjin yang memberitahu kabar itu pada bangchin.

Sowon akhirnya melihat Suga yang sedang berlari sambil menggendong Umji.
Kecepatannya ditambah dan untungnya berkat kaki panjangnya, Sowon dapat menyusul Suga.

Mereka langsung masuk ke salah satu tenda medis.

"Dia pasti baik-baik aja, tapi aku rasa lebih baik dia dibawa ke rumah sakit." Saran anggota medis.
Suga dan Sowon langsung menyetujuinya dan langsung pergi menggunakan salah satu mobil panitia.

Suga menyetir dengan sangat kencang hingga membuat Sowon menegurnya.

"Sunbaenim, tenanglah. Aku tau kau mengkhawatirkannya, begitu juga denganku. Tapi semuanya akan baik-baik saja. Jangan khawatir. Umji akan baik-baik saja. Karena ada dirimu."

Gais sumpah makin lama makin dikit :')
Padahal gue tu mau cepet-cepet selesaiin ini biar bisa lanjut cerita lainn LOL..
tapi tugas tambah banyak :')
Tolong dimaafkan

Thanks for reading 🤩

Keep love and support bangchin yeorobun
-Navi 💜

Lots of love from Starsbyherside 🤗

Aestas Lover ✔️ •Bangchin• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang