38

914 73 0
                                    

"Hati-hati!" Teriak Jimin ketika Yuju terpleset.
"Astaga, kau membuatku terkejut."
Jimin langsung memegang tangan Yuju.
"Kamu baru sembuh, jangan terlalu aktif." Kata Jimin dan menggenggam tangan Yuju.
"Aku gemas melihatmu yang overprotektif."
"Aku serius mengkhawatirkanmu."
Yuju tersenyum.
"Aku tau itu. Sampai sini pun terasa."

"Malam ini ada jurit malam."
"Aku tidak takut."
"Tentu saja, kamu takut ketinggian, bukan malam."
Yuju terdiam.
Ia heran, darimana Jimin tau hal itu?

"Tau darimana?"
"Aku? Dari matamu ketika di amusement park kemarin."
"Tapi karena ucapanmu, aku sama sekali tidak takut."
"Ya kamu tidak takut, tapi tetap saja badanmu bereaksi kamu tau?"
"Benarkah?"
"Kau menggenggamku begitu keras."
Yuju berusaha mengingat kejadian yang ia lupakan tersebut.
Tapi sampai kapanpun rasanya terlalu sulit untuk diingat kembali.

"Itu pasti ulah alam bawah sadarmu. Jangan paksakan dirimu, Yuju-ya."
Dan ya, akhirnya mba ujuy menyerah.

Sekarang yang mereka lakukan adalah bermain games.
Games yang mengharuskan mereka datang ke pos-pos di hutan.
Wajarlah kalau di camp gitu.

Syukurnya dalam permainan itu semuanya berjalan dengan lancar.
Tanpa gangguan apapun.
Mulai dari gangguan fisik dan mental.
Semuanya aman.
.
.
.
"BANGUN BANGUN BANGUN!" Teriak panitia pada pukul 2 pagi.

"Gusti aku tu belum tidur udah disuruh bangun aja." Gerutu Jhope.
Dia daritadi malem bulak balik ke kanan dan ke kiri berusaha untuk tidur.
Mungkin karena lokasi tendanya yang berada tepat di turunan ditambah tempat tidurnya tak rata, ia jadi susah untuk tidur.

"Gabisa tidur bro?" Tanya Johnny.
Jhope menengok dan mengangguk.
"Nasib lah nasib. Ayok kita keluar." Kata Johnny dan tertawa meledek.
"Apa salah dan dosaku sayang? Nyebelin banget kenapa sih?" Jhope hendak memukul Johnny tapi Johnny lebih cepat menghindar.

Mereka pun dikumpulkan di lapangan besar.
Misinya cuman satu.
Bertahan sampai pagi.
Bakal ada panitia yang berpura-pura jadi hantu atau pemburu.

Untuk bermain permainan ini, kelompoknya diacak lagi.
Jadi berdua-berdua.

"Kita nggak bareng..." kata Eunha pelan.
Jungkook tersenyum kemudian merangkul Eunha.
"Jangan khawatir, kamu akan baik-baik saja. Kalau ada apa-apa aku akan tau." Kata Jungkook berusaha menenangkan Eunha.

Eunha mendapat partner dengan Jackson.
Dalam hati ia mengeluh, "Kita berdua sama-sama penakut, gimana caranya bisa bertahan sampe pagi?"

"PERMAINAN DIMULAI!"
Semua mulai berpisah, memasuki hutan yang gelap.

"Ok sip, berarti disini tugas kita ngagetin hantu sama pemburu." Bisik Taehyung.
"Masa bodoh mau kalah atau menang, yang penting have fun." Tambah Yerin.
Mereka tertawa licik kemudian memasuki hutan lebih dalam, sambil berusaha mencari panitia yang bersembunyi.

"Kamu nggak malu gitu sama pacar kamu? Untung dia nggak ada disini gitu woi." Protes Lisa pada Seokjin.
"Kalau dari lahir udah penakut aku harus gimana Lis?!"
Lisa hanya bisa menghela nafas mendengarnya.

"Yauda intinya kita duduk aja diem. Tidur kalo bisa. Sampe pagi." Usul Lisa tetapi tak disetujui Seokjin.
"Nanti kita ditemukan."
"Kita jalan pun bisa ditemukan."
"Daripada duduk."
"Kau tau, aku mengantuk."
"Aku juga lis."
"Terus kamunya juga takut."
"Malah kalo duduk lebih serem lagi lis."
"Jalan lebih serem woi."
"Lis atu lis please jalan yu."
"Nama aku Lisa bukan Lilis atau Alis. Panggilnya yang bener."
"Sensi bener kenapa ya."
"Pokonya aku mau duduk."
"Ok kalo lo mau duduk, gue pergi."
"Kayak yang berani aja."

Aestas Lover ✔️ •Bangchin• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang