25

908 80 0
                                    

"A-ada apa sunbaenim?" Tanya Umji gugup.
Hyerin masih menatap perempuan yang ketakutan itu. Di dalam hatinya ia tertawa terbahak-bahak.

Ketika hendak memulai pembicaraan Umji memotong perkataan Hyerin.
"Aku sungguh minta maaf, aku tidak berniat merenggut Suga sunbaenim. A-aku benar-benar tidak ingin melakukan itu!" Umji membungkuk sangat dalam hingga membuat Hyerin speechless

"Iya! Kamu mengambilnya dariku. Sekarang menurutmu apa yang harus kamu lakukan?" Tanyanya tajam.
"Aku tidak akan menempel dengannya! Maaf aku tidak tau kalau kau menyukainya." Umji sudah berkaca-kaca.
Hyerin tersenyum.
"Baiklah, senang mendengar itu." Hyerin langsung pergi setelah mengatakan hal itu.

Umji menatap kosong punggung Hyerin.
"K-kalo begitu... sampai jumpa, Suga sunbaenim." Bisik Umji.

Sementara itu Hyerin yang sudah menjauhi posisi Umji tersenyum lebar.
"Baiklah Suga, buktikan cintamu padanya dan aku akan bersiap mendapat balasanku."
.
.
.
"Jungkook-ah, hari ini aku bawa ramyeon~" sapa Tzuyu dan menyodorkan mangkok berisi ramyeon panas.
Jungkook menengok dan tersenyum tipis.
"Makasih." Katanya singkat.

Diam-diam Tzuyu berdebar melihat Jungkook yang makin lama makin melunak padanya.
Akhir-akhir ini Jungkook tidak mengusirnya lagi dan hanya diam jika Tzuyu mendekatinya.

"Apa kamu mulai suka padaku? Astaga aku mengharapkan itu~" batinnya kepedean.

"Apa itu susah? Mau kubantu?" Tanya Tzuyu menawarkan bantuan.
"Ini menjadi susah karena kamu ngomong terus. Diam lah." Kata Jungkook tanpa melihat ke arah Tzuyu yang manyun.

Tzuyu kini hanya memperhatikan Jungkook.
Wajah seriusnya membuat Tzuyu terpana.
"J-jadi ini... orang yang kusia-siakan dulu?" Batin Tzuyu.

Rasanya Tzuyu ingin memutar balik waktu dan menghentikan dirinya mendekati Mingyu.
Tetapi masa lalu tetap lah masa lalu.
Ia baru menyadari kesalahan fatalnya.
Sekarang ia harus menerima akibatnya.
Tidak ada yang lebih menyakitkan dibandingkan Cinta bertepuk sebelah tangan.

Jungkook yang terlihat fokus ke buku materinya itu sebenarnya tidak sedang menghafal atau semacamnya.
Pikirannya melayang jauh.
Ia sangat merindukan Eunha saat ini.
Kalau bisa, ia ingin pergi bertemu Eunha dan memeluknya.
Tapi karena permintaan Eunha kemarin, Jungkook tidak bisa melakukan hal tersebut.

"Sebenarnya orang ketiga disini siapa sih..." batin Jungkook.
Hatinya terluka.
Ia ingin menangis.

"P-putus cintamu separah itu kah?" Tanya Tzuyu tiba-tiba.
Jungkook menengok dan melihat ekspresi gadis itu yang tampak sangat khawatir.
"Orang lain yang salah, aku yang disalahin dan sekarang aku nggak boleh ketemu dia." Jelas Jungkook.

Tzuyu tidak terima dengan hal tersebut. Ia melotot dan berkata, "Kalo gitu kenapa kamu diem aja? Udah tau bukan kamu yang salah. Pembelaan atas dirimu mana? Kenapa kamu menerima apa yang gadis itu simpulkan tentangmu? Kamu mencintainya bukan?!"
Jungkook terkejut melihat Tzuyu yang mendadak berubah seperti itu.

"Dari awal aku yang salah. Aku memainkan perasaannya akibat terlalu gengsi dengan perasaanku sendiri."

"Kamu gengsi?! Sejak kapan? Kamu lupa dulu kamu ngejar aku kayak gimana? Sehari 24 jam dan seminggu 7 hari kamu tidak berhenti mendekati ku hingga aku luluh terhadapmu! Mana dirimu yang dulu Jungkook-ah? Kenapa kamu tidak jujur seperti dulu?!"

"Kamu pikir aku begitu karena apa? Aku takut hal yang sama terjadi lagi. Aku takut ceritanya terulang seperti cerita kita. Makanya aku ingin melakukannya secara perlahan tapi pasti."

Aestas Lover ✔️ •Bangchin• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang