●●●
Mata Yoongi berbinar saat Jimin mengajak nya ke Menara yang ada di busan yaitu tepat nya berada di Taman Yongdusan mereka lebih memilih naik eskalator untuk sampai di tempat tersebut. Yoongi hanya ingin naik ke menara Busan, ia sangat penasaran dengan keindahan tempat kota kelahiran Jimin ketika di lihat dari ketinggian.
"Kau tadi terlihat tidak bersemangat, Hyung. Saat ini kau seperti anak kecil yang terburu - buru." Ucap Jimin sedangkan Yoongi tidak peduli.
"Aku hanya ingin naik menara." Ucap Yoongi dan Jimin tertawa mungkin pria manis jarang berjalan - jalan. Biasa nya orang nerd itu selalu tau banyak tempat.
"Kenapa kau tidak pernah merubah penampilan mu, Hyung?" Tanya Jimin melihat Yoongi tetap sama memakai baju biasa dan juga kacamata seperti kutu buku.
"Tidak, untuk apa? Lagipula jika ada orang yang tidak suka melihat penampilan ku, maka biarkan saja. Aku lebih suka orang yang mau berteman dengan ku apa adanya." Ucap Yoongi jujur dan Jimin suka sikap Yoongi yang menjadi dirinya sendiri meski terkena dampak pembullyan karena penampilan nya. Pria manis itu tidak pernah malu
Yoongi begitu bersemangat saat mereka akan segera naik ke menara, Jimin berpikir kalau Yoora sangat begitu berbeda dengan Yoongi. Kekasih nya itu selalu mementingkan pandangan orang lain padanya dan dia selalu tampil cantik agar banyak yang memuji nya, sedangkan Yoongi malah tidak peduli akan pujian.
"Kau cantik kok, Hyung. Jika mengunakan kacamata." Ucap Jimin membuat Yoongi menoleh menatap nya. Pria manis itu langsung memalingkan wajah nya malu tidak pernah di puji seperti itu.
"Jimin, setelah ini bawa aku ke tempat lain ya. Aku masih belum tau jika disini banyak tempat yang indah." Ucap Yoongi dan Jimin mengangguk setuju.
Setelah kedua nya memutuskan ke menara busan, dua orang itu kembali pergi ke beberapa tempat dan Yoongi sangat bahagia karena banyak melihat pemandangan indah yang tak pernah ia temui. Harusnya Jimin yang di beri kebahagiaan karena pria tampan itu akan berulang tahun, tapi malah Jimin yang membuat Yoongi senang.
Tapi itu tidak masalah untuk Jimin mungkin dengan cara seperti ini ia dapat menebus kesalahan nya atas ucapan kemarin yang mungkin menyakitkan bagi Yoongi. Ya, harusnya ia tidak menunggu Yoora karena pun wanita cantik itu belum tentu akan kembali dan hanya percaya pada keyakinan nya saja belum tentu Yoora akan kembali dan bersama nya, semua hal itu tidak mudah jika di lakukan.
Mungkin sudah saat nya Jimin menyerah untuk menunggu Yoora, lima tahun bukan waktu yang singkat dan Yoora pun tidak kembali padanya. Jimin lebih baik melepaskan dan mencari hal baru dan juga orang spesial yang baru.
"Hyung, kau mau melihat kembang api nanti malam. Tapi kembang api nya hanya muncul jam sebelas." Ucap Jimin dan Yoongi kembali berpikir kalau sebelum jam dua belas ia harus membawa Jimin kembali ke hotel. Ah, itu cukup menguras tenaga.
"Itu akan sangat malam sekali, setelah melihat kembang api. Kita langsung pulang saja Jimin." Ucap Yoongi dan pria di samping nya mengangguk setuju saja.
●●●
Yoongi mengusap lengan nya yang dingin dan menatap jam tangan di pergelangan tangan putih nya, sebentar lagi kembang api pasti akan muncul dan ia harus membawa Jimin segera sampai ke hotel. Jimin melihat kalau Yoongi kedinginan, lagipula itu wajar saja karena ini sudah malam dan akan semakin dingin.
Pria manis itu terkejut saat Jimin memeluk nya dari belakang, tubuh nya tidak dingin kembali namun panas dengan pipi nya yang merona, namun Yoongi menyembunyikan dengan sangat baik. Ia harus sadar kalau Jimin melakukan semua hal ini atas dasar kemanusiaan, pria tampan itu pasti tau kalau Yoongi kedinginan sebab itu ia ingin membantu menghangatkan.
"Kau tau, Hyung!"
"Tidak!"
"Bukan itu," Jimin tertawa kecil. "Kata orang jika kita melihat kembang api bersama pasangan, maka hubungan kedua nya akan bertahan lama." Lanjut Jimin sedangkan Yoongi mengangkat bahu tidak peduli.
"Itu tidak akan terkabul, lagipula kita bukan pasangan jadi semua itu tidak akan terjadi." Jawab Yoongi dengan santai namun pria manis tersebut terkejut saat Jimin menggenggam jemari tangan nya yang dingin.
"Bagaimana kalau kita buat menjadi nyata?" Tanya Jimin dan Yoongi mengeryit bingung.
"Hah! Apa maksud mu?" Tanya Yoongi bingung, namun sebelum berpikir kembali Yoongi membulatkan mata nya saat Jimin mencium bibir nya. Saat itu pula kembang api muncul membuat malam berbintang itu semakin indah.
Namun kedua pasangan itu tidak menatap kembang api yang indah tersebut melainkan Jimin sibuk melumat bibir Yoongi sedangkan pria manis di depan nya hanya dapat meremas baju Jimin bingung akan ciuman yang di berikan pria di depan nya. Apa ia kembali di berikan harapan yang tidak berujung? Atau sebaliknya Jimin ingin memulai hal baru.
Itu semua masih menjadi kebingungan bagi Yoongi, ia takut terlalu berharap dan jatuh nya ia yang akan sakit dan mengharapkan Jimin terlalu tinggi.
●●●
Yoongi menarik Jimin untuk segera ke ruangan yang telah di rencanakan teman - teman nya, karena perbuatan Jimin yang mencium nya ia tidak dapat melihat kembang api dan ini pun hampir jam dua belas. Ia bisa di jadikan manusia panggang oleh lima teman nya jual tidak tepat waktu.
Cklek!
Duar!
Jimin mematung saat banyak kerlap - kerlip jatuh di wajah nya dan lima teman nya di dalam bertepuk tangan serta Taehyung yang membawa kue ulang tahun bertuliskan tujuh belas tahun. Yoongi menghela nafas lega karena ia tidak telat dan Jimin dapat tersenyum bahagia meniup lilin ulang tahun nya.
Rasa nya terlihat bahagia sekali melihat semua orang bahagia, jika dari dulu Yoongi pindah sekolah maka ia pasti akan bahagia dan tidak perlu menjadi bahan pembullyan.
"Buka lah kado mu besok, Jimin. Mata ku sudah ingin tertutup. Selamat malam!" Seru Seokjin dan semua teman nya mengucapkan selamat ulang tahun lalu setelah itu kembali ke kamar mereka masing - masing.
"Selamat ulang tahun, Jimin." Ucap Yoongi datar dan Jimin tertawa kecil setelah itu memeluk pria mungil di hadapan nya.
"Terima kasih, Hyung. Karena mu pula aku bisa ingat kalau aku berulang tahun hari ini." Ucap Jimin sambil mengusap bahu Yoongi sedangkan pria manis tersebut hanya menepuk bahu Jimin pelan.
"Aku harus segera kembali ke kamar." Yoongi melangkah ingin pergi namun Jimin kembali menahan nya.
"Hyung, bisakah bantu aku melupakan Yoora. Aku ingin mencoba melupakan nya, dia telah meninggalkan lima tahun. Aku ingin mencoba hal baru." Jujur Jimin cukup membuat Yoongi terkejut.
"Tapi aku berbeda dengan Yoora. Jika aku tidak seperti yang kau harapkan bagaimana?" Tanya Yoongi dan Jimin hanya tersenyum tipis.
"Aku hanya perlu memahami mu." Jawab Jimin.
Yoongi hanya terdiam dan tersenyum mengangguk setuju, ia akan gunakan perasaan nya untuk membuat Jimin melupakan Yoora.
.
.
Tbc.
Sorry for typo
26 Juni 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd (MY)
FanfictionYoongi adalah murid pindahan baru dan dia lebih cenderung menutup diri alias nerd. Penampilan nya pun kuno dengan kacamata tebal yang pria itu pakai, suatu ketika mau tidak mau dia terkena pembullyan dan Park Jimin yang termasuk most handsome menolo...