32. Di luar prediksi

840 103 9
                                    

Welcome To Nerd

...

Rutinitas setiap pagi Jimin berada di kamar mandi bersama Yoongi untuk membantu pria manis itu mengatasi mual nya setiap pagi hari. Bahkan Yoongi sudah merengek kesal, ia benci karena selalu mual dan memuntahkan semua makanan yang ada di perutnya, bahkan kepalanya terasa pusing. Beruntung Jimin tidak memiliki mata kuliah, rencana ingin segera menyusun skripsi nya bahkan ia telah mengambil banyak mata kuliah agar semua nya segera selesai. Ia ingin segera bekerja dan dapat membagi waktu dengan mudah.

"Uuh-"

Yoongi kesal dan Jimin menenangkan nya dengan menggendong kembali ke ranjang. Ia berlari ke dapur untuk membuatkan minuman hangat yang bisa menetralkan mual yang di alami oleh Yoongi. Tidak lama Jimin kembali memberikan minuman yang langsung di terima.

"Aku tidak suka hal semacam ini. Sisi swag ku hilang." Protes Yoongi membuat Jimin tertawa kecil mendengar ucapan dari pria yang kembali berbaring.

"Aku harus ke kantor. Ada rapat dan aku harus bekerja sama dengan desainer baru perusahaan Kim." Jimin meninggalkan Yoongi untuk ke kamar mandi. Setelah tiga puluh menit berlalu pria tampan itu keluar dengan hanya menggunakan handuk yang menutup bagian bawah nya.

Yoongi membulatkan matanya dan berpaling agar tidak menatap Jimin.

"Jimin! Lain kali pakai bathrobe jangan hanya pake handuk mini. Memalukan tau!" Protes Yoongi kesal. Sedangkan pria yang di protes hanya tersenyum berjalan mendekat pada pria manis yang mendengus kesal.

"Bukankah hanya ada kita berdua lagipula untuk apa malu. Dulu saat membuat bayi kita sama bertelanjang."

"Sana cepat pakai baju!" Protes Yoongi lagi memalingkan wajah nya.

"Kenapa? Bukankah tubuhku bagus? Yoongi coba lihat sini." Jimin tertawa mencoba menarik pria manis yang masih setia menyembunyikan diri agar tidak menatap tubuh Jimin. Hormon nya sangat buruk sekali, ia sudah tidak sadar kalau menginginkan sentuhan Jimin. Padahal ia sadar betul kehamilan nya masih sangat muda, ia tidak mau kehilangan bayi nya hanya karena tidak dapat mengontrol hormon.

...

Jimin mendengus ketika berangkat di kantor dan sedang mengerjakan bahan untuk presentasi pagi ini, ia meyesal menggoda Yoongi tadi pagi karena ia hanya mendapatkan tarikan dari pria manis itu hingga beberapa helai rambutnya sedikit rontok. Tapi sungguh semua itu tidak membuat Jimin jadi sedih bahkan dia dengan cepat masuk ruang presentasi dan begitu percaya diri menjelaskan desain indah milik perusahaan Kim, semuanya terlihat puas dengan presentasi Jimin. Bahkan wanita yang tetap di ruangan sedangkan pria itu lebih memilih membereskan beberapa berkas yang ada di meja.

"Jimin."

"Maaf, Nayeon. Bukankah kita tidak memiliki kepentingan lagi. Aku tau kau datang ke presentasi menjadi perwakilan perusahaan keluargamu. Tidak ada kepentingannya bagiku." Ucap Jimin memilih pergi sedangkan Nayeon menghentikannya.

"Jimin, aku menyesal berbicara buruk pada Yoongi. Aku tau kau kesusahan merawatnya jadi biarkan aku membantumu untuk merawat Yoongi supaya bisa menebus penyesalanku." Nayeon terlihat memohon.

"Tidak bisa, kau bahkan tau kalau Yoongi tidak pernah nyaman dengan keberadaanmu. Dia tidak suka jika melihatmu." Tolak Jimin keluar dari ruangan sedangkan Nayeon menunduk sedih.

...

Yoongi sedang sibuk menonton acara TV hingga notif dari ponselnya terus berbunyi membuat pria manis itu memutar matanya malas, tapi ia melihat notif sebuah video yang dikirimkan Taehyung padanya. Video itu menunjukan Nayeon yang sedang memohon pada Jimin dan ia juga tidak menyangka kalau pria itu menolak Nayeon. Seketika itu pikiran Yoongi kembali pada ucapan Seokjin yang meminta untuk memaafkan Jimin, memberi suaminya itu kesempatan kedua untuk memperbaiki diri.

Melempar ponselnya begitu saja di atas sofa, Yoongi lebih memilih untuk memasak saja untuk makan siang dan dia akan mengantar ke perusahaan Kim. Ia ingin tau alasan Jimin menolak Nayeon apa memang benar karena dirinya atau hanya sebuah pura - pura saja. Yoongi masih belum bisa percaya sepenuhnya, ia masih terlalu takut memberikan sebuah kepercayaannya pada Jimin.

...

Saat ini Yoongi telah berada di lift perusahaan Kim ketika sampai di lantai ruangan Jimin, pria manis itu cukup terkejut melihat Nayeon masih ada disana. Menatapnya menyesal meski Yoongi tidak percaya itu tatapan penyesalan.

"Aku minta maaf atas semua yang terjadi, Yoongi."

Yoongi tersenyum tipis. "Kau memohon pada Jimin untuk menjagaku. Aku sama sekali tidak keberatan, Nayeon. Lagipula aku tidak memiliki dendam padamu, Jimin memang posesif takut jika tanpa pengawasan dia. Aku akan terluka, ayo bicara pada Jimin." Ucap Yoongi ramah berbalik berjalan ke ruangan Jimin dengan Nayeon yang mengikuti dari belakang.

Ketika Yoongi masuk ke dalam ruangan suaminya itu, ia melihat pria itu sedang memijat kepalanya nampaknya pusing dengan beberapa kertas bertebaran disana.

"Jimin, aku membawa makanan." Sela Yoongi membuat Jimin mengangkat kepalanya. Pria tampan itu tersenyum dan memeluk Yoongi tanpa sadar jika disana juga ada Nayeon.

"Bukankah kau tidak suka jika ada Nayeon, Hyung?" Tanya Jimin ketika melihat Nayeon di belakang.

"Semua orang ingin memperbaiki diri. Aku akan memberikan kesempatan pada Nayeon begitupun juga padamu." Yoongi tersenyum sebuah senyum yang jarang Jimin lihat seketika itu membuat pria tampan itu lega memilih memeluk suaminya yang sedang mengandung darah dagingnya.

Jika boleh jujur sebenarnya Yoongi tidak benar - benar memberikan kesempatan pada Nayeon. Ia merasa ada sebuah kejanggalan dari permintaan wanita itu dan ia akan memastikan sendiri apakah Nayeon jujur menyesal atau hanya sandiwara saja untuk mendekat pada Jimin. Ia juga tidak mau Jimin berpikir kalau dirinya ada orang yang kejam dan tidak pernah ingin memaafkan orang lain.

Ia harus lebih kuat sekarang dengan mempertahankan Jimin untuk tetap berada di sisinya. Bukan hanya demi dirinya tapi demi bayinya. Demi anak mereka. Ia juga akan membuktikan apda Nayeon kalau hubungannya dengan Jimin sangat kuat hingga wanita itu berpikir tidak ada celah bagi dia untuk kembali merusak hubungan rumah tangganya.

Sudah cukup ia menangis dan bersedih tidak lagi apalagi dengan masalah yang sama yaitu wanita seperti Nayeon.

Jimin menarik Yoongi duduk di sofa beberapa kali mereka berbicara tanpa memperdulikan Nayeon. Sedangkan wanita itu lebih memilih diam dan melihat dua orang yang terlihat dekat. Ada sisi hati sedih tapi Nayeon disini untuk menebus semua kesalahannya pada Yoongi. Ia merasa begitu bersalah dan juga Jimin sangat begitu bekerja keras demi suaminya. Bahkan Jimin telah mengerjakan skripsi lebih cepat dan mengajukan sidang, ia tidak menyangka kalau pria itu benar - benar serius meninggalkan dirinya dan memilih Yoongi.

Kalau Jimin berubah lebih baik maka Nayeon juga ingin menebus kesalahannya, meski dia tidak tau apakah benar Yoongi menerima maafnya atau tidak.

...

TBC

Sorry for typo

Sorry for typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nerd (MY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang