30. Tidak mungkin

1.9K 236 12
                                    

Hallo maaf banget aku update nya lama lagi pasti kalian nunggu banget.

Pain changes people. It makes them trust less, overthink more, and shut people out.

(Unknown)

...

Yoongi terdiam duduk di taman rumah sakit sambil menggenggam tes hasil lab nya, pria manis itu menangis saat sadar kalau hasil lab nya berhasil membuat nya di rundung dilema yang begitu besar.

Yoongi positif hamil selama dua minggu.

"Kenapa kau hadir di saat aku mulai menyerah pada Park Jimin?" Tanya Yoongi sambil mengusap perut rata nya sambil menghapus air mata nya. Ia menyimpan hasil tes nya dan tidak berniat untuk memberitahu pada siapapun.

Yoongi pulang dengan pikiran yang cukup banyak memenuhi otak nya. Ia memikirkan bagaimana cara merawat anak nya tanpa Park Jimin dan tentang kuliah nya. Bukannya Yoongi bertindak egois atau paling tersakiti disini tapi ia terlalu tidak mampu atas semua nya. Ia sungguh telah lelah, lagipula jika nanti anak nya lahir dan tumbuh dewasa ia akan tetap memperkenalkan pada anak nya kalau ia memiliki ayah yang sangat tampan.

...

Jimin masuk ke dalam apartemen nya dengan wajah lelah dan ia menuju dapur untuk mengambil minuman dingin. Pria tampan itu tersenyum tipis saat melihat makanan yang tersimpan di dalam kulkas tinggal ia hangatkan saja, meski seperti ini Yoongi memiliki kepedulian padanya.

Pria tampan itu makan dengan cepat dan berjalan ke kamar setelah mencuci piring. Ia ingin mandi dan beristirahat tapi ia menemukan Yoongi berdiri memegang sebuah amplop besar.

"Aku sudah menyiapkan surat gugatan cerai. Kau tinggal menandatangani nya." Yoongi mengulurkan amplop besar itu tapi Jimin sama sekali tidak menerima nya.

"Aku sudah bilang tidak akan menceraikan mu. Nayeon sudah menjelaskan bukan kalau kita berdua tidak memiliki hubungan." Jimin melempar amplop yang di pegang oleh Yoongi tanpa sadar sebuah surat bersimbol rumah sakit ikut terjatuh. Yoongi terkejut dan ingin memungut surat itu tapi itu semua terlambat karena Jimin telah mengambil dan membaca nya.

"Kau hamil?"

"Bukankah itu tidak penting lagi. Meskipun ada anak ini, kita akan tetap berpisah Park Jimin." Mata Yoongi berkaca - kaca dan berjalan melewati tubuh pria di depan nya.

Jimin membalik tubuh nya menarik Yoongi yang sudah memegang ganggang pintu. Pria tampan itu menangis di bahu pria manis yang tetap diam tanpa bergerak bahkan membiarkan Jimin memeluk nya dari belakang dan mengusap perut nya.

"Baik, kita akan bercerai." Ucap Jimin telah memutuskan. "Tapi setelah anak kita lahir. Pengadilan tidak akan menerima gugatan kalau kau sedang mengandung, Yoon. Jadi aku mohon bertahan lah demi anak ini. Aku juga ayah nya yang ingin direpotkan oleh anak ku sendiri yang sedang berada di dalam kandungan." Lanjut Jimin membuat bahu Yoongi bergetar, ia merasa ucapan Jimin bukan lah sandiwara. Tapi kebohongan Jimin dan penipuan nya tidak akan pernah bisa lenyap dari pikiran nya.

"Baik, setelah anak ini lahir maka kita akan bercerai." Balas Yoongi dan langsung membuka pintu terpaksa Jimin melepaskan pelukan nya. Pria tampan itu menunduk menutup wajah nya, setelah itu mengacak rambut nya. Air mata menetes begitu saja, ia sadar kalau luka yang ia berikan sangat melukai Yoongi. Itu tidak akan mudah termaafkan, mungkin ia di maaf kan tapi tidak akan mudah hilang dari ingatan.

Tapi Jimin masih punya waktu sampai anak nya lahir untuk mempertahankan hati Yoongi hanya untuk nya. Ia harus bisa melakukan nya dan tepat saat itu ada pesan dari Taehyung.

Cukup lama Jimin tidak bertemu sahabat nya itu. Merasa sedikit bersalah namun setuju saat Taehyung meminta bertemu besok sore.

...

Taehyung menatap Jimin dengan intens. Wajah teman nya tidak seperti dulu yang terlihat ceria memang itu tertutup oleh wajah datar Jimin, tapi Taehyung sadar kalau teman nya memiliki masalah.

"Ada apa?" Tanya Taehyung karena Jimin tetap sahabat nya dan melihat pria di depan nya sedang di rundung kesulitan. Ia tidak tega apalagi mereka sangat dekat.

"Maafkan aku, Taehyung. Pasti aku melukai banyak orang bahkan aku bersikap sangat begitu jahat." Jimin menunduk bahkan tidak dapat menahan air mata nya.

Taehyung menepuk bahu mencoba memeluk teman nya dan menenangkan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taehyung menepuk bahu mencoba memeluk teman nya dan menenangkan nya. Ia tau kalau pria tampan di depan nya mengalami masa yang cukup sulit.

"Yoongi meminta sebuah perpisahan, tapi dia mengandung anak ku. Aku tidak bisa membiarkan nya tapi tidak bisa menghalangi niat Yoongi, karena sejak awal aku yang membuat luka di hati nya." Jelas Jimin menghapus air mata nya berusaha untuk tenang di depan sahabat nya.

"Kalian akan segera bercerai bahkan saat Yoongi hamil?" Tanya Taehyung dan Jimin menggeleng pelan. "Kami tidak bercerai tapi ketika anak kami lahir maka Yoongi akan menyiapkan semuanya." Balas Jimin bahkan pria tampan itu terdiam setelah membalas ucapan dari Taehyung.

"Aku memiliki sebuah ide agar hubungan kalian tetap bertahap tapi juga ini sedikit berbahaya." Balas Taehyung.

"Apa rencana nya?"

"Kita harus melibatkan Nayeon, ketika usia kandungan Yoongi Hyung semakin besar. Kau harus mampu membawa Nayeon untuk tinggal bersama kalian dengan alasan merawat Yoongi. Kita lihat apa Yoongi Hyung masih memiliki perasaan padamu atau tidak." Jelas Taehyung tapi itu cukup membuat Jimin takut. Bahkan saat ia membawa Nayeon ke apartemen mereka, Yoongi sudah tidak menerima wanita itu. Apalagi untuk merawat nya ketika hamil.

"Jimin, kau harus yakin kalau ini akan berhasil. Kau juga harus bekerja keras agar bisa membeli sebuah rumah dan tidak terus tinggal di apartemen. Pikirkan anak mu nanti ketika tumbuh harus tinggal di apartemen yang tidak seluas rumah." Taehyung tersenyum menepuk bahu sahabat nya yang terlihat lebih lega dan tersenyum tipis.

Sekali lagi mungkin ia akan melukai perasaan Yoongi tapi ia tidak memiliki pilihan lain. Ia sadar betul kalau luka mengubah Yoongi, tapi ia juga harus yakin kalau dia dapat mempertahankan Yoongi tetap di sisinya. Karena ini bukan cuma untuk Yoongi tapi anak nya. Ia tidak mau anak nya tidak mendapatkan kasih sayang yang utuh dari kedua orang tua nya.

Ia juga akan membuat kedua orang tua nya kecewa jika mereka tau kalau hubungan nya sedang di ambang kehancuran. Apapun akan Jimin lakukan agar Yoongi tetap bersama nya.

...

Tbc

Sorry for typo

Maaf banget ya aku lama update karena memang ide untuk cerita ini jarang muncul dan suka hilang ketika aku giat menulis.

Semoga kalian suka chapter kali ini jangan lupa bagi bagi 💜 nya untuk aku ya.

Sampai ketemu di chapter selanjutnya.

Nerd (MY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang