●●●
Mendekati Wisuda dan Yoongi cemas bagaimana nanti Jimin membayar uang wisuda. Ya, Yoongi dan Jimin telah menyelesaikan ujian dan tinggal menunggu hasil serta Wisuda yang akan di adakan oleh sekolah.
"Sedang memikirkan apa?" Tanya Seokjin membuat Yoongi tersadar dari lamunan nya. "Tidak, aku hanya memikirkan Jimin. Bagaimana dia membayar uang untuk wisuda?" Yoongi memegang kepala nya pusing akan pikiran nya sendiri. Seokjin mengangguk mengerti kegelisahan yang di miliki oleh Yoongi.
"Kenapa kau tidak bertemu dengan kedua orang tua Jimin?" Tanya Seokjin membuat Yoongi mengerut tidak mengerti. "Ya, kau bertemu dengan orang tua beri pengertian pada mereka. Aku yakin mereka lebih tua lebih berpengalaman dan mengerti." Jelas Seokjin dan Yoongi tersenyum karena pria cantik di samping nya membuat nya menemukan titik terang.
"Kau benar! Kau itu sangat hebat Seokjin Hyung, ini pasti karena kau juga sudah tua jadi lebih berpengalaman." Ucap Yoongi mencubit pipi Seokjin dan langsung berjalan pergi meninggalkan pria cantik tersebut yang menampakan raut wajah kesal.
"Kau bilang aku tua sekali lagi, maka tubuh mu berakhir aku rebus di panci." Protes Seokjin kesal namun Yoongi tidak mendengar hanya melambaikan tangan nya saja.
●●●
Jimin merenggangkan tubuh nya dan dapat menarik nafas lega saat ia telah membayar uang kuliah dengan jerih payah nya sendiri. Taehyung menepuk bahu Jimin tentu saja mendukung teman nya itu untuk hidup mandiri, lagipula semua desain yang di buat oleh Jimin sangat indah dan langka membuat produk perusahaan Kim penjualan nya meningkat pesat begitu pun juga prosentase nya. Jadi wajar saja kalau ayah Taehyung membayar Jimin beserta honor yang tidak sedikit membuat Jimin bersyukur dapat membayar uang Wisuda nya dan ia juga dapat mempergunakan sisa uang yang masih banyak untuk mendaftar ke Universitas.
"Jadi kapan kau memberikan cincin indah itu pada Yoongi?" Tanya Taehyung menggoda Jimin membuat pria tampan tersebut hanya tersenyum tipis.
"Mungkin hari ini, aku akan mempersiapkan makan malam dan berbicara serius dengan Yoongi." Jawab Jimin dan Taehyung tentu saja akan mendukung rencana sahabat nya itu.
"Eh, Seokjin Hyung! Dimana Yoongi? Bukankah bersama mu?" Tanya Jimin terkejut melihat Seokjin sendiri dan pria cantik itu kembali berpikir.
"Oh, Yoongi pergi menemui kedua orang tua Jimin untuk membujuk agar mereka bisa membayar biaya Wisuda milik Jimin. Itu juga ide ku, lagipula mereka juga adalah orang tua pasti akan lebih mengerti." Jawab Seokjin dengan bodoh nya tidak sadar kalau di depan nya itu adalah Jimin.
"Argh! Hyung! Kenapa biarkan Yoongi pergi?!" Teriak Jimin kesal dan berlari meninggalkan dua teman nya begitu saja.
Taehyung langsung menepuk dahi Seokjin agar sadar kalau ia sedang bertindak bodoh. "Aku tau kalau kau bodoh, Hyung. Tapi aku baru sadar kalau bodoh mu itu beranak pinak." Ucap Taehyung langsung mendapatkan geplakan dari Seokjin.
"Aku tidak sadar kalau aku bicara dengan Jimin." Ucap Seokjin mencoba membela diri sedangkan Taehyung hanya memutar mata nya malas. "Protes juga percuma lebih baik kita susul Jimin agar tidak terjadi pertengkaran atau gelud." Balas Taehyung langsung menarik tangan Seokjin untuk menyusul Jimin.
●●●
Yoongi meremas tangan nya gugup saat Jus jeruk sudah berada di hadapan nya, namun itu bukan fokus utama dari Yoongi melainkan tatapan mata kedua orang tua Jimin padanya. Terutama ayah Jimin yang sangat tajam menatap nya melainkan ibu nya Jimin sedikit melembutkan tatapan nya.
"Ada apa kemari?" Tanya Tuan Park dengan tegas membuat Yoongi tersentak karena terkejut.
"Saya kemari supaya kalian ingin membayar biaya Wisuda Jimin. Selama ini Jimin sudah bekerja keras tanpa bantuan kalian mungkin Jimin akan kesulitan." Ucap Yoongi dengan lantang sedangkan Tuan Park hanya tertawa kecil.
"Kau pasti tau kenapa kami melakukan hal ini. Supaya Jimin lebih menghargai kamu sebagai orang tua nya dan lebih memilih kami daripada pria seperti mu." Tunjuk Tuan Park sedangkan Yoongi hanya memejamkan mata nya.
"Jimin itu anak kalian bukan." Ucap Yoongi mencoba memberanikan diri dan kedua orang di depan nya mulai tersinggung.
"Tentu saja, aku mengandung dan melahirkan Jimin dengan susah payah dan membesarkan hingga tumbuh jadi pria tampan." Ucap Nyonya Park dan Yoongi hanya tersenyum tipis menatap wanita yang lebih tua itu.
"Maka dari itu Jimin adalah putra yang anda lahirkan dengan susah payah. Bagaimana anda tega membiarkan Jimin tidak mendapatkan pendidikan setelah selesai dari pendidikan akhir?" Tanya Yoongi dan pria manis tersebut memejamkan mata nya. Yoongi meneteskan air mata nya dan menyatukan kedua tangan nya seperti memohon.
"Kalian boleh membenci saya tapi jangan pada Jimin. Dia adalah putra kalian." Mohon Yoongi dan Tuan Park memijat kepala nya pusing.
"Untuk apa kau melakukan semua ini?" Tanya Tuan Park serius dan Yoongi hanya menghela nafas nya.
"Karena saya mencintai Jimin, tidak mungkin saya tega membiarkan Jimin tidak dapat masuk Universitas. Kalian bisa membenci saya tapi biarkan Jimin dapat pendidikan." Jawab Yoongi dan Tuan Park hanya terdiam.
"Cukup!" Teriak sebuah suara membuat Yoongi terkejut namun tetap diam di tempat nya.
Jimin berjalan masuk ke dalam rumah nya dan menatap tajam kedua orang tua nya dengan kesal. Pria akan tersebut tidak menyangka kalau Yoongi dapat nekad seperti ini, Jimin menarik Yoongi untuk berdiri dari duduk bersimpuh nya.
"Aku tidak perlu uang kalian, bahkan jika Yoongi memohon aku tidak akan menerima nya. Aku sudah bisa bekerja dan aku sudah bisa membayar biaya Wisuda ku dan biaya masuk Universitas tanpa uang kalian." Ucap Jimin dan menggenggam tangan Yoongi dengan kuat.
Tuan Park hanya diam sambil berdiri dari duduk nya. Jimin mengerut melihat ayah nya yang menghampiri nya sambil menatap Yoongi yang hanya menunduk.
"Aku saat ini tau kenapa kau memilih pria ini." Ucap Tuan Park tersenyum membuat Yoongi dan Jimin terdiam karena terlalu terkejut. "Karena pria ini berani melakukan apapun hanya untuk mu, agar kau dapat pendidikan yang baik. Pantas saja kau terus mempertahankan nya, kau sedang melindungi seorang yang berwujud berlian Jimin. Appa akan merestui mu dengan Yoongi." Lanjut Tuan Park membuat pikiran Jimin pening dan menatap wajah ayah nya takut jika ia akan di tipu.
"Terima kasih, Appa." Jimin menunduk dan Tuan Park langsung memeluk anak nya sambil mengusap bahu bergetar milik Jimin. Nyonya Park menghapus air mata nya sambil tersenyum tipis.
Ya, selama ini kedua orang tua Jimin hanya sedang melakukan tes apakah Jimin mampu menghidupi anak orang lain dengan baik dan orang tua Jimin juga ingin tau bagaimana reaksi Yoongi yang adalah pasangan yang di pertahankan oleh Jimin. Namun kedua orang tua Jimin tidak kecewa karena Jimin memilih sosok pria yang tepat untuk nya.
.
.
Tbc.
Sorry for typo
KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd (MY)
FanfictionYoongi adalah murid pindahan baru dan dia lebih cenderung menutup diri alias nerd. Penampilan nya pun kuno dengan kacamata tebal yang pria itu pakai, suatu ketika mau tidak mau dia terkena pembullyan dan Park Jimin yang termasuk most handsome menolo...