Yoongi adalah murid pindahan baru dan dia lebih cenderung menutup diri alias nerd. Penampilan nya pun kuno dengan kacamata tebal yang pria itu pakai, suatu ketika mau tidak mau dia terkena pembullyan dan Park Jimin yang termasuk most handsome menolo...
Yoongi tidak tau dan juga tidak mau berpikir saat Jimin membawa sosok wanita yang memang tidak pernah ingin ia lihat wajah nya. Tidak cukup kah Jimin membuat nya terluka dan kembali ingin melukai nya lagi. Ia sudah berusaha mencoba memaafkan Jimin meski sulit hingga ia harus bersikap dingin pada pria itu, tapi balasan nya adalah Jimin yang membawa wanita itu.
"Kenapa dia kemari?" Tanya Yoongi dengan wajah datar nya tanpa ekspresi.
"Dia in—"
"Aku ingin berbicara secara pribadi dengan mu. Mungkin ketika kita berbicara kau akan mengerti dan tidak hanya menyalahkan Jimin." Sela Nayeon membuat Yoongi hanya melipat tangan nya. Sungguh tidak sopan memotong pembicaraan seseorang namun ia tetap diam hingga Jimin meninggalkan nya bersama dengan Nayeon.
"Bicaralah." Ucap Yoongi membuat wanita yang ada di belakang nya menghela nafas.
"Aku sudah tau dari Jimin kalau kau yang merencanakan pertemuan ku dengan mantan ku. Kenapa kau begitu kejam?" Tanya Nayeon tidak pernah menyangka pria yang ia kira polos malah berbuat hal semacam itu.
"Tanyakan itu pada dirimu sendiri. Siapa yang lebih kejam hingga membuat drama? Siapa yang lebih kejam hingga aku terjebak oleh Park Jimin? Siapa yang lebih kejam hingga tertawa di atas penderitaan ku?" Tanya Yoongi membuat Nayeon meremas sisi baju nya.
"Itu terlalu kejam, Yoongi. Bahkan aku hampir tidur dengan orang yang tidak aku suka. Aku yakin kau juga merencanakan itu." Tuduh Nayeon membuat Yoongi berbalik menatap wanita itu.
"Jika kau kemari hanya untuk membicarakan hal yang tidak penting lebih baik angkat kaki mu dari sini. Aku tidak perlu omong kosong mu dan jika kau sangat mencintai Jimin tidak akan kau tergoda oleh pria lain." Jelas Yoongi membuat Nayeon menghela nafas menghapus air mata nya.
"Sudahlah. Aku kemari hanya ingin menjelaskan kalau Jimin memang tidak memiliki hubungan bersama ku. Dia meninggalkan ku karena memang dia menyukai mu. Terserah saja jika kau tidak percaya, aku akan pergi sekarang." Nayeon berjalan pergi hingga pintu apartemen nya tertutup membuat Yoongi meneteskan air mata nya, ia hapus dengan cepat saat dapat mendengar langkah Jimin.
"Kemana Nayeon?" Tanya Jimin.
"Sudah pergi." Yoongi berjalan melewati pria tampan itu membuat Jimin langsung mengejar nya.
Yoongi terdiam saat Jimin menarik nya, terpaksa ia masuk ke dalam pelukan nya. Ia bisa merasakan kalau bahu nya basah tidak biasa nya Jimin akan menangis dan menurunkan ego nya seperti ini.
"Aku mohon jangan bersikap seperti ini." Jimin memohon dan semakin memeluk nya erat. Yoongi mengeryit mendorong bahu Jimin setelah itu berlari masuk ke dalam kamar.
Jimin panik takut kalau Yoongi tidak suka perlakuan nya tadi. Ia masuk ke dalam kamar dan hanya mendengar suara Yoongi di kamar mandi yang memuntahkan sesuatu hingga pria manis itu keluar dengan wajah pucat. Tidak biasa nya Yoongi akan sakit membuat Jimin mengusap wajah pria manis itu yang memang pucat.
"Kau sakit?" Tanya Jimin namun Yoongi tetep diam kembali mengabaikan pria tampan tersebut. Jujur Yoongi ingin marah pada Jimin karena membawa Nayeon dan wanita itu malah sibuk menyalahkan nya tanpa ada permintaan maaf sama sekali. Ia bisa menangkap kalau Jimin membawa Nayeon agar meminta maaf padanya.
...
Satu minggu telah berlalu setelah Yoongi bertemu dengan Nayeon. Tidak banyak yang berubah tapi Jimin sedikit bersyukur saat Yoongi tidak menolak nya. Itu sudah termasuk kemajuan bagi Jimin dan sepenuhnya ia sadar kalau kesalahan nya amat fatal hingga tidak akan mudah Yoongi kembali seperti dulu.
Yoongi keluar dari kamar ingin mengambil air dingin. Ia sungguh bingung akan tubuh nya yang sering lemas dan mengalami mood yang tidak menentu. Besok ia akan periksa takut kalau ia mengalami penyakit berbahaya. Namun langkah Yoongi terhenti saat melihat Jimin tertidur di sofa ruang tamu apartemen. Banyak berkas yang berhamburan di atas meja.
Ya, Jimin bekerja sambil berkuliah tentu saja itu tidak mudah. Apalagi ia tau kalau Jimin mengambil banyak sks agar dapat segera menuntaskan kuliah nya dengan cepat, pria itu pun telah di percaya bekerja di perusahaan ayah nya meski sebagai karyawan saja. Ia paham kalau Jimin terlalu malu untuk kembali bekerja di perusahaan Kim yang berhubungan dengan sahabat nya.
Ia mengusap surai legam milik Jimin tanpa di minta air mata nya jatuh. Tuhan sungguh tidak adil padanya saat ini. Jimin hanya memberi nya rasa sakit namun ia tidak bisa meninggalkan pria ini meski bisa saja ia kabur, tapi ia tidak melakukan nya.
"Kau sadar kalau kau telah melukai ku begitu dalam, Jimin. Bahkan kau hampir membunuh perasaan ku dan aku hampir tidak ingin memiliki rasa cinta lagi. Kau sangat kejam padaku." Yoongi menarik tangan nya mencoba untuk menenangkan perasaan nya. Ia ingin bangkit pergi, namun tangan tertarik hingga membuat nya kembali duduk.
Yoongi membulatkan mata nya saat bibir tebal mendarat sempurna di atas bibir tipis nya. Ia tidak menyangka kalau Jimin bangun dari tidur nya atau pria itu tidak tidur. Kali ini ia tidak akan menolak sebuah perlakuan lembut yang memang selalu ia inginkan setelah sekian lama hanya memendam rasa sakit di hati. Yoongi juga perlu sebuah kebahagiaan.
Jimin menarik diri dan menatap wajah pria di depan nya basah oleh air mata. Ia terbangun saat ada sebuah usapan di surai rambut nya, namun ia urung membuka mata saat mendengar suara serak berbicara dengan nada penuh rasa sakit hati. Jika boleh jujur hati Jimin sakit mendengarnya tapi tidak ada yang bisa ia lakukan selain berubah menjadi lebih baik.
"Maafkan aku. Tentu saja aku sadar kalau semua yang aku lakukan tidak akan mudah menyembuhkan luka hati mu. Maaf, aku sungguh menyesal." Jimin menunduk memeluk pria manis yang ada di hadapan nya.
"Sudah, Jimin. Aku lelah jika membahas hal itu." Balas Yoongi melepaskan pelukan Jimin. Ia berdiri namun tubuh nya sedikit tidak seimbang membuat Jimin berdiri memeluk pinggang nya mungkin karena ia terlalu banyak pikiran dan menangis terlalu lama jadi seperti ini.
Namun Jimin yang khawatir langsung menggendong tubuh Yoongi membawa pria manis itu tanpa penolakan. Karena kepala nya yang terasa pusing Yoongi tidak terlalu ambil pusing.
Tubuh nya terbaring di atas kasur dengan Jimin yang ikut tidur di samping. Kali ini Yoongi tidak menolak biasa nya ia akan memilih tidur di luar jika Jimin berusaha untuk mendekatinya. Berbeda saat ini Yoongi membiarkan saja bahkan ia masuk ke dalam pelukan Jimin. Entah apa yang terjadi padanya hingga manja seperti ini. Tidak terlalu ambil pusing lebih memilih memejamkan mata nya hingga Jimin dapat mendengar nafas teratur menandakan kalau Yoongi sudah tidur.
"Aku akan mempertahankan mu apapun yang terjadi." Jimin tersenyum dan memejamkan mata nya memeluk erat pria manis yang telah tertidur lebih dahulu.
...
Tbc
Sorry for typo
Maaf jika part ini sungguh buruk :"(
Absen dulu dong beri aku 💜 banyak banyak.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.