22. Serangan Yoongi

2.3K 353 12
                                    

●●●

Jimin merasa bingung akan sikap Yoongi selama satu minggu ini, bahkan Jimin tidak dapat berhenti menelan ludah nya saat Yoongi terlihat lebih berani dan Ah—pria itu lebih sexy saat ini. Bahkan Jimin lupa kalau telah memiliki Nayeon.

Selama satu minggu ini Jimin menjadi penurut dan menghindar dari Nayeon dengan alasan kalau Yoongi mulai curiga pada nya. Padahal itu hanya sebuah alasan, karena yang sebenarnya adalah Jimin tergoda oleh pasangan nya sendiri yaitu Min Yoongi. Pria yang ia sempat bilang cupu dan tidak menarik.

"Kau pulang lebih awal." Ucap Yoongi dan Jimin tersenyum manis sambil mengusap surai rambut milik pria manis di depan nya.

"Kau sering sekali pakai celana pendek dan kemeja seperti itu." Ucap Jimin menunjukan keanehan nya sedangkan Yoongi hanya mengerucutkan bibir nya kesal. "Aku tidak boleh pakai hal semacam ini?" Tanya Yoongi balik membuat Jimin tertawa kecil.

"Tentu saja boleh. Aku hanya merasa kalau Yoongi ku telah jadi dewasa sekarang." Jimin memeluk pinggang pria manis di hadapan nya sambil mengusap nya lembut. Wajah Jimin semakin mendekat sambil menatap bibir merah muda milik Yoongi.

Drt.. Drt..

Yoongi langsung mendorong Jimin dan melepaskan pelukan nya saat suara ponsel terdengar nyaring. Jimin mengepalkan tangan nya merasa kesal bukan main sudah selama satu minggu ini. Ia selalu terangsang hanya karena Yoongi tapi tidak bisa menyentuh pria itu karena banyak sekali hal yang membuat nya gagal menyentuh nya.

Jimin memilih menjauh dan berjalan ke arah kamar kedua nya, tentu saja ke kamar mandi menyelesaikan sesuatu yang telah menantang berdiri karena ulah Yoongi. Pria manis tersebut tersenyum melihat Jimin berlalu begitu saja.

"Ada apa Hyung?"

Apa ada Jimin? Bisa gawat kalau dia mendengar nya. Yoon, kau nekat sekali!

"Aku hanya ingin menyadarkan nya kalau sebuah pernikahan bukan hal yang harus di mainkan. Apalagi itu permainan taruhan. Aku bukan orang yang semurah itu Hyung." Jawab Yoongi menghela nafas. Ia lelah untuk menangis atau meratapi nasib kalau Jimin tidak mencintai nya, maka mari Yoongi akan membuat Jimin mencintai nya setelah itu pria itu bisa hancur kapan saja.

Kau yakin setelah rencana ini berhasil kau akan bahagia?

"Tentu saja, Hyung."

Aku takut kau akan ikut hancur, Yoon. Kau mencintai Jimin.

"Hm, tenang saja aku tidak akan sehancur itu." Yoongi tersenyum tipis setelah itu menyusun rencana selanjutnya untuk bermain dengan selingkuhan Jimin yaitu wanita cantik bernama Nayeon.

Yoongi masih bersyukur memiliki teman seperti Seokjin yang selalu mengingatkan nya dan mengkhawatirkan keadaan nya. Bahkan Seokjin sempat menentang rencana Yoongi namun ia tidak dapat mundur lagi. Jimin dan Nayeon harus di beri sebuah hukuman.

●●●

Nayeon menghela nafas merasa bosan meski ia sedang duduk di cafe yang strategis dengan dekorasi yang indah dan cantik. Pikiran wanita itu tidak berada di tempat nya melainkan berkelana, Jimin mulai aneh belakangan ini dan Nayeon takut kalau Jimin akan meninggalkan nya. Apalagi satu minggu ini ia tidak dapat bertemu dengan Jimin dengan alasan kalau Yoongi mulai curiga.

Nayeon juga tidak bisa menyalahkan Jimin karena Yoongi terlihat lebih teliti menghubungi Jimin saat pria tampan itu mencuri waktu untuk bertemu dengan nya.

"Hah!" Nayeon merasa semakin bosan saja. Ia benci pada pria bernama Yoongi itu, andai saja Jimin tidak setuju akan taruhan itu maka semua nya tidak seperti ini dan pasti Nayeon yang akan jadi istri Jimin bukan si Yoongi itu.

Nayeon ingin beranjak dari tempat duduk nya, namun wanita cantik itu terkejut saat menabrak seseorang yang ia kenal. Pria itu juga sama terkejut nya dengan Nayeon.

"Jinyoung." Gumam Nayeon dan pria di depan nya tersenyum tipis. "Bagaimana kabar mu, Nayeon?" Tanya pria itu lebih santai dan Nayeon hanya diam masih sambil berpikir.

"Ah, mungkin aku menganggu mu. Aku perlu dulu ada urusan di perusahaan." Pria yang di panggil Jinyoung itu langsung pergi, padahal Nayeon ingin menceritakan sesuatu pada pria tersebut.

Lama sekali Nayeon tidak bertemu dengan Jinyoung yang adalah mantan pacar nya itu. Sebelum bersama Jimin tentu saja Nayeon lebih dulu bersama dengan Jinyoung. Mereka berpacaran cukup lama dan hubungan mereka berakhir karena Nayeon melihat Jinyoung bersama wanita lain.

Saat ini pula ia telah menjadi selingkuhan Jimin meski ia berpacaran dengan Jimin sebelum mengenal Yoongi. Tapi tetap saja gelar nya saat ini adalah Pelakor. Wanita cantik itu langsung melangkah pergi meninggalkan Cafe tersebut dengan wajah sedih. Hari ini banyak sekali yang mengangguk pikiran nya.

●●●

"Jimin! Makan dulu!" Seru Yoongi dan Jimin keluar dari kamar dengan baju santai nya. Pria manis tersebut tersenyum membiarkan Jimin duduk. "Aku akan bergiliran mandi, kau bisa makan dulu." Ucap Yoongi dan langsung berjalan pergi ke kamar.

"Mungkin aku sudah tidak waras atau belakangan ini Yoongi mencoba menggoda ku, tapi aku tidak bisa menyalahkan nya karena saat ini aku terikat pernikahan. Ah! Mana aku peduli semua itu. Aku hanya mencintai Nayeon." Jimin mencoba meyakinkan diri nya sambil mulai untuk makan.

Tiga puluh menit Jimin selesai makan dan Yoongi keluar dari kamar dengan baju santai nya. Kaos kebesaran berwarna putih yang transparan serta celana hitam pendek. Jimin menelan ludah nya melihat penampilan Yoongi, namun dengan santai pria manis itu duduk dan mengambil makanan tanpa terganggu oleh penampilan nya.

"Yoon, kenapa pakai baju kebesaran lagi?" Tanya Jimin dan Yoongi menatap baju nya. "Ini kan baju santai Jim. Baju ini di pakai untuk di rumah, kau ini kenapa terus saja bertanya. Ada yang salah dengan baju ku?" Tanya Yoongi menatap baju nya sendiri dan mengangkat nya tinggi membuat perut rata dan putih Yoongi terlihat membuat Jimin semakin menelan ludah nya susah payah.

"Tidak, abaikan saja ucapan ku." Lanjut Jimin meminum air putih nya yang tinggal setengah.

"Oh, Jim. Kapan kita akan malam pertama?" Tanya Yoongi membuat Jimin terbatuk seketika mendengar ucapan Yoongi.

"Kenapa kau terkejut?"

"Kau mengatakan hal itu saat aku sedang minum, Yoon." Protes Jimin dan Yoongi mengangkat bahu nya. "Aku sudah siap sejak lama, tapi apa kau yang tidak ingin menyentuh ku Jimin?" Tanya Yoongi menatap Jimin serius.

"Apa yang kau bicarakan? Aku hanya menunggu mu siap saja." Jimin menghela nafas sambil menunduk mencoba untuk tidak terlihat bodoh di hadapan Yoongi, sedangkan pria manis di depan nya tersenyum miring sadar betul kalau Jimin sedang gelisah, karena ucapan nya tadi.

Kena kau Park Jimin.

-Tbc-

Sorry for typo

Sorry for typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nerd (MY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang