24. Demam

2.6K 354 32
                                    

●●●

Yoongi telah mendapatkan informasi dari Seokjin kalau Jinyoung telah berhasil menjalankan rencana dengan baik hingga Nayeon menangis sedih, karena kehilangan Jimin. Seharusnya Yoongi bersorak bahagia namun malah ia hanya bersikap biasa saja, hal seperti itu tidak begitu spesial.

Sekarang pria kecil itu percaya kalau membalas dendam itu tidak membuat hidup nya lebih bahagia, tapi hanya terasa biasa saja. Tapi kalau ia tidak membalas Jimin maka pria tampan itu tidak akan pernah sadar dan belajar.

Pria manis itu baru saja membuat sup hangat, biasa nya kalau pagi hari ia tidak pernah membuat masakan berkuah, tapi entah kenapa ia hanya ingin saja dan tumben sekali Jimin masih tidur saat ia sudah bangun. Biasa nya pria itu akan ikut bangun dan membersihkan diri setelah itu pergi entah kemana.

"Jimin, ayo makan dulu." Ucap Yoongi melihat tubuh Jimin masih terbungkus selimut dengan rapat. Pria manis itu hanya memutar mata nya malas saat Jimin susah bangun seperti ini, ia harus bersikap manis lagi pada pria itu.

Yoongi menarik selimut sedikit hingga menampakan wajah Jimin yang terlihat masih tertidur pulas. "Jimin! Ayo bangun!" Seru Yoongi menarik tangan pria tampan itu untuk duduk namun alangkah terkejut nya pria manis itu saat menyentuh tangan Jimin yang sangat hangat seperti air hangat.

Yoongi langsung saja menyentuh dahi dan leher Jimin. Langsung saja ia menjauhkan tangan nya saat menyentuh dahi Jimin yang sangat panas seperti air mendidih saja, Yoongi langsung keluar dari kamar untuk mengambil kompres. Entah bagaimana bisa Jimin demam seperti itu. Apa karena ini soal kekasih gelap nya itu?

Pria yang sedang membawa baskom air tersebut menggelengkan kepala nya tidak ingin berpikir buruk dulu, mungkin saja memang Jimin kelelahan selama ini. Yoongi langsung menyelimuti tubuh Jimin dengan selimut yang awal nya ia tarik. Layak nya seorang istri yang pengertian, Yoongi mengompres dahi Jimin dengan lembut.

Yoongi memang ingin membuat Jimin sadar kalau perbuatan nya itu salah, tapi ia tidak pernah berharap kalau Jimin akan sakit seperti ini. Ia harus memberi obat demam atau memanggil dokter saja kemari. Lagipula Jimin juga masih tertidur kalau memanggil dokter ia bisa lebih tau bagaimana cara menangani Jimin.

Baru saja Yoongi ingin pergi membuatkan Jimin bubur dan menyiapkan obat agar demam Jimin sedikit turun sebelum memanggil dokter. Namun langkah Yoongi terhenti saat mendengar Jimin menyebut nama wanita lain.

"Nayeon, kenapa kau melakukan semua itu padaku?" Gumam Jimin bergerak sedikit setelah itu hanya terdengar helaian nafas dari pria tampan tersebut. Yoongi berbalik mungkin kesabaran nya telah habis selama ini, namun sikap pria manis itu tidak terduga. Ia membenarkan letak kain yang mengompres dahi Jimin setelah itu tersenyum tipis. Namun senyum seperti terlihat sangat begitu menyayat hati, Yoongi hanya bisa menghapus air mata yang tiba - tiba turun.

"Harusnya aku tetap ingat kalau kau akan tetap mencintai wanita itu dan menganggap ku hanya sebagai pria culun yang tidak pantas dengan mu." Ucap Yoongi setelah itu benar - benar berjalan pergi meninggalkan Jimin.

●●●

Dua hari Yoongi benar - benar merawat Jimin dengan baik seperti layak nya seorang istri. Pria tampan itu sedikit baik dan mulai sehat meski masih lemas dan tidak terlalu nafsu makan. Saat ini Yoongi sedang duduk di ruang tamu dengan Televisi menyala dengan pria manis yang memakai sweater rajut kebesaran, entah Yoongi suka saja membeli baju yang kebesaran. Terbiasa berakting sexy membuat Yoongi jadi nyaman memakai baju kebesaran.

Sweater rajut tersebut bergambar kuning dengan garis - garis merah tua yang juga terhias di sweater tersebut. Meski begitu sweater itu tembus pandang dan Yoongi juga memakai dalaman berupa tank top warna hitam alias kutang. Karena memang sweater itu kebesaran membuat sisi bahu sebelah kanan sweater itu turun menampakkan bahu dan tank top hitam yang di pakai Yoongi. Namun pria manis itu seperti tidak berniat untuk membenarkan nya.

"Oh, kau sudah lebih sehat Jimin." Ucap Yoongi dengan datar dan pria tampan itu hanya mengangguk ikut duduk di sebelah Yoongi. "Terima kasih sudah merawat ku." Jimin menatap Yoongi dengan hangat di balas senyuman tipis.

"Jim!" Panggil Yoongi memposisikan duduk nya hingga fokus menatap pria tampan tersebut. Jimin mencoba mengatur keterkejutan nya saat melihat baju yang di pakai Yoongi. "Saat kau sakit aku mendengar kau menyebut nama Nayeon. Siapa itu Nayeon?" Tanya Yoongi membuat Jimin memejamkan mata nya merutuk diri nya sendiri.

"D-dia itu saudara ku yang ada di busan!" Ucap Jimin sedikit terbata membuat Yoongi menaikan alis nya. "Aku sudah lama sekali tidak bermain dengan nya. Waktu kecil aku selalu bermain bersama nya mungkin aku merindukan saudara cerewet ku itu." Jawab Jimin dengan lancar dan Yoongi hanya tersenyum kecil sambil menganggu mengerti.

Lagi - lagi hanya sebuah kebohongan yang ia dengar dari Jimin. Sebenarnya ia muak namun belum saat nya ia menunjukkan jati diri nya. Jimin masih memikirkan kekasih gelap nya itu sedangkan ia harus membuat Jimin jatuh cinta padanya setelah itu ia akan benar - benar meninggalkan Jimin.

"Jimin, aku sangat berharap sekali." Ucap Yoongi sambil tersenyum tipis tidak mengalihkan perhatian nya dari layar Televisi. "Aku harap kau tidak berbohong padaku." Suara Yoongi terdengar rendah dan entah kenapa itu membuat Jimin merasa takut.

Takut! Ya, Jimin saat ini takut kalau Yoongi tau kebohongan nya dan meninggalkan nya sama seperti yang Nayeon lakukan. Tidak, Nayeon tidak meninggalkan nya namun wanita itu mengkhianati nya dengan pria lain. Jimin merasa tidak ingin Yoongi meninggalkan nya padahal ia sadar kalau telah menyakiti pria manis itu terlalu banyak dan lebih parah nya Yoongi tidak tau apapun tentang kebohongan nya.

"Yoon, tolong percaya padaku. Jika nanti ada masalah aku akan mencerita semua nya tanpa menutupi apapun dari mu." Jimin menggenggam tangan Yoongi dan menatap wajah pria manis di samping nya dengan sedih. Ia merasa ada sebuah ribuan duri dan batu tajam yang menghantam tubuh nya, ternyata menyimpan sebuah kebohongan yang begitu besar dan menyakitkan itu tidak lah menyenangkan.

Jimin memang egois telah membohongi Yoongi dan menikah dengan pria manis itu tanpa cinta, setelah ia di tinggalkan oleh Nayeon malah dengan egois nya tidak akan membiarkan Yoongi meninggalkan nya sama seperti apa yang Nayeon lakukan padanya. Kali ini untuk pertama kali dalam hidup Jimin yang selalu angkuh itu merasa takut akan kehilangan sesuatu hal yang belum terjadi.

Maaf, jika kali ini aku akan sangat egois padamu.

-Tbc-

Sorry for typo

Sorry for typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini dekripsi baju nya Yoongi beserta kutang nya :>

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini dekripsi baju nya Yoongi beserta kutang nya :>

Nerd (MY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang