●●●
Setelah kejadian Jimin mengatakan kalau Yoongi harus percaya padanya. Sikap pria itu sedikit berubah yang membuat Yoongi merasa aneh, harus nya ia senang hingga dapat dengan mudah melancarkan aksi nya agar Jimin segera jatuh cinta padanya. Namun akhir - akhir ini Yoongi mulai malas dengan permainan nya sendiri.
"Yoon, kenapa diam saja?" Tanya Jimin yang sedang sibuk menyiram tanaman dengan tangan kanan memegang selang air. "Tidak! Kau terlihat aneh, Jim. Biasa nya jam segini kau akan selalu keluar rumah." Balas Yoongi dan Jimin hanya tersenyum hingga mata nya hilang.
"Aku hanya ingin di rumah saja hari ini. Lagipula apa kau tidak senang jika aku ada di rumah?" Tanya balik Jimin dengan bibir yang mengerucut namun Yoongi menerbitkan senyum cerah nya. "Tentu saja aku senang." Jawab Yoongi mendekat pada Jimin yang masih menyiram tanaman. Pria manis itu dengan usil menyipratkan air di wajah Jimin membuat pria tampan itu tertawa.
"Uh! Jimin! Baju ku basah!" Protes Yoongi dan Jimin hanya tertawa saat melihat pria itu mengerucut kesal. "Malam ini kau tidur di luar saja." Yoongi dengan kesal ingin berlalu namun langsung di tahan oleh Jimin yang meminta maaf.
Pria manis itu tersenyum langsung mengambil selang air dan menyerang wajah Jimin. Kedua orang yang telah dewasa itu tertawa bersama dengan Jimin yang basah kuyup melindungi tubuh dan wajah nya dari siraman air.
Hari ini mereka tidak berada di apartemen melainkan berada di rumah keluarga Jimin karena Tuan dan Nyonya Park sedang ada perjalanan bisnis, maka kedua orang tua Jimin meminta putra nya dan Yoongi untuk menginap sementara di rumah.
Seokjin berkunjung ingin menemani Yoongi karena biasa nya pria manis itu selalu sendiri, ia tidak tega membiarkan Yoongi sendiri yang ada akhir nya membuat pria itu menangis sedih. Meski Yoongi terlihat kuat di depan nya dengan menjalankan rencana akan membalas Jimin, tapi Seokjin tau benar kalau Yoongi tidak dapat berbohong. Mungkin raut wajah dan sikap dapat berbohonh, namun mata akan menua dan mata juga tidak akan pernah bisa untuk berbohong.
Seokjin bisa liat pancaran kesedihan dari mata Yoongi. Tapi saat ini ia menyaksikan kalau Yoongi terlihat bahagia meski melakukan hal konyol kecil dan Seokjin merasa tidak ingin menganggu kebahagian yang di miliki Yoongi untuk saat ini.
"Kau telah mencintai nya, Yoon. Kau telah terjebak pada permainan mu sendiri." Gumam Seokjin menghela nafas setelah itu berjalan meninggalkan tempat tersebut sebelum kedua orang itu menyadari kehadiran nya.
●●●
Yoongi berlari menghindar dari kejaran Jimin dengan tubuh yang juga ikut basah. Ia masuk ke dalam rumah menyebabkan lantai ikut basah dan itu menjadi licin. Beberapa kali Jimin harus memperhatikan langkah nya agar tidak terpeleset dan jatuh.
"Kemari!" Seru Jimin setelah berhasil menangkap tangan Yoongi dan langsung memeluk pinggang nya dengan erat. "Kena kau!" Jimin tersenyum dan Yoongi mengerucut sebal.
"Aku ingin ganti baju, Jimin." Yoongi terlihat memohon namun pria itu langsung terdiam setelah sadar akan kedekatan nya pada pria di depan nya.
Seharusnya Yoongi tidak berdebar saat situasi seperti ini namun ia harus menggoda Jimin. Tapi entah lah tubuh nya telah mengkhianati nya, lama terdiam di posisi yang sama hingga Jimin mencoba mendekat wajah nya pada Yoongi.
Harusnya Yoongi tidak perlu merasa gugup tapi sungguh saat ini tubuh nya terasa kaku bahkan untuk mundur menghindari wajah Jimin yang semakin mendekat pun tidak bisa. Pria manis itu memejamkan mata nya saat bibir tebal milik Jimin tepat mendarat di bibir nya dengan lembut. Yoongi ingin meneteskan air mata nya saat merasakan kalau Jimin mencium nya dengan lembut dan hati - hati seperti pria itu akan melindungi nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd (MY)
FanfictionYoongi adalah murid pindahan baru dan dia lebih cenderung menutup diri alias nerd. Penampilan nya pun kuno dengan kacamata tebal yang pria itu pakai, suatu ketika mau tidak mau dia terkena pembullyan dan Park Jimin yang termasuk most handsome menolo...