...
Yoongi mengerjap saat silau matahari cukup menganggu tidur nya hingga mata nya terbuka sempurna. Memori ingatan nya berputar saat kejadian tadi malam hingga ia menatap koper yang masih berada di kamar. Pria manis itu kembali menarik nafas sedikit meringis karena bagian bawah nya begitu sakit. Ia dapat merasakan sebuah tangan masih memeluk nya dengan erat, sesungguhnya ia tidak menyangka kalau Jimin masih sudi tidur dengan nya.
Ia tidak akan bilang kalau kejadian semalam adalah pemaksaan karena Yoongi juga turut menikmati tapi sungguh pria manis itu takut tidak bisa lepas dari Jimin. Mencoba bangun dari tidur nya, perlahan menyingkirkan lengan Jimin. Pria manis itu berjalan tertatih ke arah koper nya mengambil perlengkapan mandi.
...
Jimin terusik akan sinar matahari dan mulai mengerjapkan mata nya. Ia berniat kembali tidur namun urung saat merasakan di samping tempat tidur tidak ada siapapun, tubuh Jimin menegang dengan cepat langsung bangun dan memungut celana nya yang tergeletak mengenaskan di lantai. Tidak peduli kalau ia hanya shirtless yang terpenting ia harus mencari Yoongi.
Entah Jimin bernafas saat melihat Yoongi memakai baju santai meski sedikit kesulitan berjalan karena pasti bagian bawah nya sakit. Tadi malam Jimin memang tidak banyak memberikan penetrasi pasti sangat sakit untuk Yoongi. Ia masih diam melihat pria manis itu menyiapkan makanan yaitu pancake dengan butter dan lelehan madu beserta susu dan air putih yang telah tersaji di meja.
"Yoon."
"Mandilah setelah itu makan." Jawab Yoongi singkat dan duduk menyantap sarapan pagi nya tanpa memperdulikan Jimin yang ingin berbicara lagi namun urung. Jimin memilih mengalah dan menuruti ucapan Yoongi.
Setelah Jimin pergi dari hadapan nya, ia menghentikan tangan nya yang telah memotong pancake. Air mata nya turun begitu saja tanpa di minta membuat pria manis itu bersandar di kursi. Apa ia mampu setelah ini memaksa Jimin untuk tanda tangan surat perceraian, jujur Yoongi takut ketika ia memang saat nya bercerai sosok malaikat kecil tumbuh di rahim nya. Yoongi tidak pernah memprediksi kalau akan melakukan hubungan intim bersama dengan Jimin.
Menepis semua pemikiran buruk Yoongi kembali makan meski ia tidak terlalu berselera namun ia harus makan agar dapat memiliki tenaga untuk mendebat Jimin. Pancake yang ada di piring Yoongi sisa setengah dan ia berusaha untuk tetap memakan nya dan memasukan di dalam mulut.
Jimin kembali di ruang makan dan duduk di samping pria manis yang tetap diam memakan sarapan nya. Pertama pria tampan itu meneguk air putih setelah itu melahap pancake buatan Yoongi tidak ada pembicaraan hingga pancake di piring Yoongi habis serta piring Jimin pun bersih.
"Setelah ini kau harus tanda tangan surat perceraian." Yoongi langsung pada topik membuat Jimin menoleh setelah meminum air putih hingga habis di gelas nya.
"Aku tidak akan melakukan nya. Tidak akan ada perceraian di antara kita." Tolak Jimin membuat Yoongi menoleh menatap pria di samping nya dengan muak. Ya, muak akan perdebatan yang tidak selesai dan hanya melukai hati dan fisiknya.
"Lalu kau mau apa? Menyiksa ku dengan masih tetap berada di samping mu." Sela Yoongi membuat Jimin mengacak rambut nya frustasi. Ia hanya tidak mau melepaskan Yoongi karena ia tidak mau menyesal dan ketika ia akan memperbaikinya semua telah terlambat.
"Aku mencintai mu, Yoon." Jimin menatap mata pria itu dengan penuh perasaan tidak ada kebohongan hingga Yoongi memutus kontak dengan mengalihkan pandangan nya. "Aku tidak akan bisa kehilangan mu dan aku tidak mau menyesal. Biarkan aku untuk memperbaikinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd (MY)
FanfictionYoongi adalah murid pindahan baru dan dia lebih cenderung menutup diri alias nerd. Penampilan nya pun kuno dengan kacamata tebal yang pria itu pakai, suatu ketika mau tidak mau dia terkena pembullyan dan Park Jimin yang termasuk most handsome menolo...