13. Orang tua Jimin

2.7K 474 8
                                    

●●●

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

●●●

Weekend Jimin berencana untuk mengajak Yoongi ke rumah keluarga nya. Karena setelah ini mereka juga sudah kelas tiga dan pria tampan tersebut juga berencana untuk melanjutkan kuliah nya. Uang hasil kerja Jimin pun ia akan tabung untuk membeli apartemen. Jimin akan lebih mandiri.

"Aku takut orang tua mu tidak senang padaku." Ucap Yoongi dan Jimin menggelengkan kepala sambil menggenggam jemari putih milik Yoongi. Kedua nya memang sedang naik taxi karena Jimin memang tidak membawa kendaraan dan rencana nya ingin mengajak Yoongi berjalan kaki, namun pria manis tersebut memiliki inisiatif untuk memakai taxi saja.

Yoongi pun sedang membawa makanan buatan nya sendiri untuk orang tua nya Jimin. Tidak menjamin kalau orang tua Jimin suka tapi Yoongi juga sudah membuat nya dengan bekerja keras dengan bantuan eomma nya. Semenjak Jimin setuju akan berusaha keras agar membuat nya bahagia, Yoora kembali ke rumah orang tua angkat nya dengan cepat.

Jadi Yoongi tidak tau apa rencana wanita tersebut pada nya yang terpenting untuk saat ini ia hanya harus lebih fokus untuk bertemu dengan orang tua Jimin.

●●●

Jimin menggandeng tangan Yoongi dengan erat memberi kekuatan pada pria manis tersebut kalau kedua orang tua nya adalah orang yang baik. Kedua nya akhir nya masuk ke dalam rumah keluarga Park tersebut namun Yoongi dan Jimin hanya berdiri di ambang pintu saat melihat sosok wanita yang Jimin yakin itu adalah Yoora berbincang dengan kedua orang tua nya.

"Eomma! Appa! Perkenalkan ini kekasih ku Yoongi!" Seru Jimin membuat atensi kedua orang tua nya teralihkan sejenak. Kedua orang tua tersebut merasa terkejut akan ucapan Jimin sedangkan Yoora yang ada disana hanya terdiam sambil tersenyum tipis.

"Ah, itu adalah saudara ku Yoongi dan Jimin pasti mengantar kemari karena aku meminta nya." Ujar Yoora masih santai sedangkan Jimin langsung menarik Yoora ke arah pintu dan mengeluarkan wanita tersebut dengan kasar. Nampak nya Jimin telah muak oleh segala perbuatan Yoora yang selalu mencari kesempatan mendekat padanya.

"Jimin, apa yang kau lakukan? Yoora itu kekasih mu. Kenapa bersikap seperti itu?" Tanya Eomma Park pada putra nya dengan lembut. "Aku tidak punya hubungan apapun dengan Yoora, Eomma. Hubungan ku telah berakhir setelah aku tau tingkah nya." Balas Jimin sedangkan kedua orang tua nya hanya menggeleng.

"Yoora sudah cerita kalau kau marah pada nya, karena masalah kecil. Selesaikan dengan baik dan jangan bawa saudara nya Yoora untuk meneruskan marah mu itu." Ucap Eomma Park tidak habis pikir pada putra nya tersebut.

Jimin langsung merogoh saku nya dan melempar banyak lembar foto di atas meja ruang tamu. Kedua orang tua Jimin terkejut melihat foto Yoora bersama pria lain terlihat intim bahkan dengan pria yang berbeda.

"Jim-"

"Dia melakukan itu waktu tidak berada di korea. Eomma suruh aku kembali padanya. Aku tidak mau lebih baik aku mati saja jika harus bersama dengan nya." Balas Jimin dan menggenggam semakin erat jemari Yoongi. Pria manis tersebut hanya terdiam tidak ingin menyela karena ini tidak melibatkan nya sama sekali.

"Maaf, kami kira Yoora wanita yang baik. Lalu dia kekasih mu?" Tanya Tuan Park dan Jimin hanya mengangguk menjawab pertanyaan ayah nya. "Appa bukan nya tidak merestui hubungan mu Jimin. Tetapi keluarga kita memerlukan penerus dan penerus Appa adalah kau sedangkan nanti kalau kau sudah tua, maka penerus nya adalah putra mu. Bagaimana mungkin pria bisa mengandung anak?" Tanya Tuan Park dan Jimin makin mengepalkan tangan nya emosi.

"Aku tidak perlu persetujuan Appa, jika kalian tidak merestui hubungan ku. Aku yakin kalau Yoongi dapat membuat ku bahagia daripada wanita lain ataupun pria lain. Aku tidak perlu harga keluarga Park karena aku bisa mencari uang sendiri." Ucap Jimin ingin menarik Yoongi pergi namun pria manis tersebut menahan nya.

"Jimin, rumah mu disini. Jangan bertengkar hanya karena aku meski aku bisa mengandung anak." Yoongi menatap kedua orang tua Jimin dengan lembut. "Mereka tidak akan suka padaku. Kau tidak perlu bersusah payah lagi." Lanjut Yoongi dan Jimin menggelengkan kepala nya. Hidup nya tidak semudah itu, karena memang selama ini hidup nya bahkan ia bersekolah semua di putuskan oleh orang tua nya.

Kali ini Jimin ingin mengambil langkah nya sendiri. Ia ingin hidup dengan keinginan nya sendiri dan berjuang untuk dirinya sendiri bukan robot yang harus di atur oleh orang tua nya.

"Tidak, Appa jika kau tidak ingin merestui aku menikah dengan Yoongi maka aku akan memutuskan untuk keluar dari keluarga ini." Ucap Jimin mutlak dan menarik Yoongi pergi sedangkan kedua orang tua nya terkejut lebih kepada Eomma Park yang menangis akan keputusan Jimin.

"Kenapa kau diam saja? Jangan biarkan Jimin pergi." Pinta Eomma Park sedangkan pria tampan yang menyerupai Jimin di sebelah nya hanya menggeleng.

"Biarkan saja, aku ingin tau apa ia dapat bertahan. Aku ingin lihat Jimin mandiri." Balas Tuan Park yang tegas langsung berdiri pergi dari ruang tamu.

●●●

Yoongi tersenyum senang masih punya apartemen dari hadiah kedua orang tua nya paling tidak Jimin masih bisa tinggal disini. Pria manis tersebut menggerutu melihat pakaian Jimin, mereka juga masih sekolah dan belum lulus bagaimana bisa Jimin sekolah nanti.

"Kau perlu baju untuk ke sekolah dan aktifitas lain nya Jimin. Ini akan sulit." Ucap Yoongi namun baru Jimin ingin menjawab sebuah notifikasi masuk di ponsel nya. Sebuah email dari ayah nya kalau barang nya telah di kemas serta kedua orang tua nya tidak akan membayar biaya sekolah dan wisuda Jimin nanti.

Yoongi terkejut saat Jimin melempar ponsel nya di atas sofa seperti itu. Pria manis tersebut mengambil nya dan membaca pesan email yang di baca Jimin sebelumnya. Entah Yoongi merasa bersalah hanya karena Jimin mempertahankan dirinya, ia harus di buang oleh orang tua nya. Ini bukan lah hal yang Yoongi harapkan akan terjadi.

"Jimin, maaf." Ucap Yoongi berjongkok di depan Jimin dengan air mata yang mengenang di pelupur mata nya. Jimin hanya mengusap pipi gembul tersebut sambil tersenyum tipis.

"Ini bukan salah mu, lagipula ini sudah jadi keputusan ku. Aku yang memang berniat keluar dari rumah dan hidup dengan keinginan ku sendiri. Aku ingin segera memenuhi syarat dari ayah mu." Balas Jimin namun itu tidak lah berhasil menenangkan Yoongi. Pria manis tersebut menangis merasa bersalah karena Jimin menderita karena dirinya.

Jimin hanya memeluk Yoongi menenangkan pria manis tersebut. Selama ada Yoongi pasti Jimin akan dapat melewati nya dengan mudah. Pria tampan tersebut sadar kalau pria di depan nya tidak hanya sekedar kekasih untuk nya tapi segala nya.

.
.
Tbc.
Sorry for typo

Sorry for typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nerd (MY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang