16. Berpikir untuk berpisah

2.6K 467 13
                                    

Jangan lupa memberikan voment

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa memberikan voment. Terima kasih minyoon shipper sudah setia baca cerita ku :v

●●●

Yoongi mengatur nafas nya dengan perlahan dan melepaskan pelukan tangan Jimin dari pinggang nya. Pria manis tersebut masih marah dan berbalik mengabaikan Jimin dan melanjutkan kegiatan nya yang sempat tertunda. Jimin menatap Yoongi yang masih mengabaikan nya, ternyata masih marah. Pria tampan tersebut terpaksa mengunakan cara pemaksaan atau bisa jadi ini akan menjadi jurus andalan Jimin.

Brak!

Yoongi tersentak saat Jimin memukul meja di depan dan pria manis tersebut menutup mata nya, saat Jimin mematikan kompor yang menyala langsung menarik pergelangan tangan Yoongi untuk pergi dari dapur.

"Jimin!" Seru Yoongi menahan pergelangan tangan Jimin yang masih menarik tangan nya. Pria tampan tersebut berbalik dan balik menarik pergelangan tangan Yoongi hingga tubuh mungil tersebut berada di pelukan Jimin. Yoongi memejamkan mata nya saat Jimin mengusap wajah nya.

"Maaf, aku hanya ingin kau mendengarkan ku Yoon." Ucap Jimin dan menarik Yoongi untuk duduk di sofa. Pria manis itu hanya diam saat tubuh nya terangkat dan duduk di pangkuan Jimin, sungguh wajah Yoongi memerah begitu saja saat melihat wajah dan tubuh Jimin yang masih shirtless.

"Aku tau kau masih kesal padaku, tapi Yoongi aku tidak memiliki hubungan apapun lagi dengan Yoora. Percaya padaku." Ucap Jimin meyakinkan dan Yoongi hanya memejamkan mata nya mengangguk kecil. "Aku percaya padamu." Balas Yoongi mengusap wajah Jimin dengan lembut.

"Tapi Jimin, bukankah lebih baik kita berpisah dan kau dapat bahagia kembali ke rumah mu dan tidak di usir oleh orang tua." Lanjut Yoongi membuat Jimin mengerut dan makin memeluk pinggang Yoongi semakin erat. "Maksud mu kau meminta kita untuk putus?" Tanya Jimin dan Yoongi memejamkan mata menahan air mata nya.

"Jika itu suatu hal yang terbaik agar kau tidak kesusahan apa salah nya. Aku hanya ingin kau dapat hal terbaik Jimin." Ucap Yoongi sedangkan Jimin hanya menggeleng tidak setuju.

"Tidak, aku tidak akan pernah melepaskan mu." Balas Jimin menolak dan Yoongi menghela nafas nya. Pria manis tersebut meneteskan air mata nya lalu bagaimana kehidupan Jimin ke depan? Bagaimana Jimin membayar uang wisuda dan masuk Universitas?

"Tapi bagaimana k-"

Jimin menarik wajah Yoongi dan mencium bibir nya kecil milik kekasih nya itu tidak membiarkan Yoongi menyelesaikan ucapan nya. Pria tampan tersebut suka sekali menyambar bibir Yoongi tanpa membiarkan kekasih nya tersebut bicara karena Jimin tau arah pembicaraan Yoongi kemarin. Jimin lebih memilih mencium bibir Yoongi hingga bengkak daripada meninggalkan pria manis tersebut.

"Ahh-Jim." Yoongi mendorong wajah Jimin menjauh agar menghentikan ciuman yang menuntut. "Aku masih bisa mencari uang, Yoongi. Aku bukan anak kecil yang bergantung pada orang tua ku saja, aku bisa membayar wisuda ku dan aku bisa melamar mu jika tabungan ku cukup." Ucap Jimin dan Yoongi hanya memejamkan mata nya mendengar semua hal itu. Jimin menghapus air mata yang lolos menuruni pipi putih milik Yoongi.

Nerd (MY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang