DUA PULUH : KEBIMBANGAN

981 91 155
                                    

"Jangan jadi pengecut, menyembunyikan perasaan di dalam ekspresi yang datar itu."

🌻🌻

KEEMPAT cowok itu sukses dibuat kaget dengan kedatangan dan ucapan Andara yang tiba-tiba.

"Eh, Dar... Hai," sapa Fino kikuk. Fino aja kikuk apalagi Ali yang secara tidak langsung mengutarakan perasaannya.

Andara mengisyaratkan pada Rama untuk bergeser ke kiri, dia ingin duduk berhadapan dengan Ali. Rama pun menggeser tubuhnya lalu Andara duduk di hadapan Ali.

"Ali, nyuruh Dara buat ngejauh, Dara gak bisa. Dara akan terus perjuangin Ali sampe dapet! titik gak pake koma." Andara menatap Ali serius.

"Bagus Dar gue dukung! Eh muka triplek, gak malu apa lo diperjuangin mulu." Dido kesal, lantaran Ali selalu saja memasang wajah datarnya.

Saat ini perasaan Ali pada Andara masih sama, dia masih sayang bahkan sudah cinta pada Andara. Tapi apa yang dilihat Ali di taman membuatnya merasa sia-sia. Untuk apa bersama dengan seseorang yang hatinya masih terpaut dengan mantannya.

"Serah lo pada deh." Ali beranjak dari duduknya lalu pergi meninggalkan Andara dan ketiga temannya.

"Papi Rama gimana dong?" rengek Andara.

"Katanya mau berjuang sendiri, gak mau dibantuin," celoteh Rama.

Andara menghembuskan napas kasar kemudian menopang dagu dengan kedua tangannya, "Capek," gerutunya.

"Yaelah, makanya jadi orang jangan plin-plan, kalo cinta ya cinta, jangan balik lagi ke mantan."

"Ihh siapa juga yang balik ke mantan?" Andara tidak terima dengan perkataan Rama.

"Elo lah, masa si Didol dodol, mana punya mantan dia," tunjuk Rama pada Dido.

Toyoran mendarat di kepala Rama, "Sembarangan banget lo. Gue punya mantan kaleee."

"Eh bentar, maksud lo apaan, Ram? Dara balik ke mantannya?" Fino bertanya bingung.

Rama dan Andara saling bertatapan, mereka lupa kalau Fino dan Dido tidak mengetahui asal usul permasalahannya.

"Panjang ceritanya, nanti gue ceritain," ujar Rama.

"Iya nanti diceritain sama papi Rama. Dara balik ke kelas, yaa, kalo gitu."

"Dar, titip salam cinta buat mami lo."

"Oke sip."

"Najis," cibir Dido dan Fino berbarengan.

🌻🌻

Sesampainya di kelas, Andara menopang dagunya dengan kedua tangan di atas meja. Dia juga bingung kenapa tiba-tiba Ali memintanya menjauh dan kemarin Rama tau soal kejadian di taman.

Karena terlalu panik Resya akan marah padanya, Andara sampai lupa bertanya pada Rama, padahal pertanyaan tentang bagaimana Rama mengetahui kejadian itu, sangatlah penting. Pasalnya dia yakin tidak ada orang lain lagi saat di taman kecuali dia dan Arya, tapi kenapa Rama bisa mengetahuinya? Aneh.

Kaffa datang ke bangku Andara lalu mengacak rambutnya membuat Andara mendengus kesal.

"Berantakan Kaffa..."

Kaffa terkekeh melihat wajah kesal Andara.

"Jangan ketawa, gak lucu!" Andara merapihkan rambutnya.

"Abis pulang sekolah mau nonton gak?" tawar Kaffa.

"Sama siapa?"

Kaffa berpikir sejenak, dia ingin pergi berdua saja tapi Andara selalu bilang kalau pergi berdua tidak akan seru, jadinya Kaffa terpaksa mengajak Resya dan Rama.

[WPS #1] ALIANDARA (SELESAI✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang