"Ketika sekolah hal yang paling ditunggu adalah free class dan libur tapi ketika sudah libur ingin cepat-cepat kembali kesekolah."
🌻🌻
BUKAN Andara yang tersedak malahan Ali tersedak kentang yang baru saja dia masukkan kedalam mulut. Setelah minum Ali menoleh ke Andara sekilas lalu melanjutkan memakan kentangnya.
"Kok gak dijawab?" tanya Andara.
"Gue gak mau," jawabnya santai.
"Dara ditolak lagi nih?" seketika raut wajah Andara berubah menjadi lesu.
"Iya," tegas Ali.
"Kenapa?"
Ali menatap lurus Andara, tangannya mengusap lembut pipi gembul Andara yang terkena saos membuat gadis itu diam mematung.
"Gue gak mau lo yang meminta gue untuk jadi pacar lo."
Andara menepis kasar tangan Ali. "Terus siapa? Sally? Maunya si bedak salisil yang minta Ali jadi pacar dia? Iya?" ketusnya.
"Bukan gitu Dar, sebenci itu lo sama dia? Dia gak seburuk yang lo pikir." Ucapan Ali benar benar mood Andara hancur.
Kenapa Ali harus membela Sally di depan Andara? Membuat nafsu makannya hilang seketika.
Andara menaruh burgernya kasar, menatap Ali sinis. "Belain aja terus!" sinis Andara.
"Dar--"
"Ah... udah lah terserah, Dara mau pulang!" tukasnya. Andara beranjak dari duduknya lalu melangkah pergi tanpa membawa tas dan ponselnya.
Ali membuang napas gusar, apa salahnya membuat Andara tidak membenci Sally? Dia mengambil tas dan ponsel Andara yang tergeletak di meja kemudian menyusul gadis itu.
Sesampainya di depan rumah Andara, gadis itu masih diam memasang wajah cemberut. Setelah beberapa saat mereka sampai, Andara masih diam di dalam mobil membuat Ali kebingungan.
"Udah sampe."
"Udah tau," jawabnya ketus.
"Kenapa gak turun?"
"Ali ngusir Dara? Ali gak mau minta maaf sama Dara? Ali gak mau ngomong apa-apa sama Dara?" tanya Andara dengan suara parau dan tanpa disadari air mata Andara mengalir di pipinya membuat Ali kebingungan sendiri.
Ali tidak menjawab pertanyaan beruntun dari Andara. Tangannya lah yang menjawab, tangan Ali membawa Andara kedalam rengkuhannya kemudian mengusap puncak kepala gadis itu lembut berusaha untuk menenangkan.
Dan ternyata tangan saja tidak membuat gadis itu tenang, "Maaf." Akhirnya mulut Ali mencoba mendiamkan gadis itu. Hanya satu kata dapat mewakili segalanya.
Tidak ada jawaban dari Andara, gadis itu masih saja terisak. "Gue hanya ingin lo hidup tanpa membenci siapapun," tutur Ali lembut, tidak seperti biasanya yang selalu ketus, dingin, dan datar.
"Ali pilih Dara atau Sally?"
"Dara."
Andara melepas pelukkan lelaki itu kemudian mencoba membaca ekspresinya. Tatapan lembut dari Ali membuatnya tersipu malu, belum lagi dadanya sulit bernapas setelah menerima perlakuan manis dari cowok yang ada di hadapannya.
"Jadi milih Dara atau Sally," tanyanya sekali lagi. Takut Ali berubah pikiran seperti yang sudah-sudah.
"Dara."
"Terus kapan mau nembak Dara?"
"Lo mau mati?"
"Tau ah. Susah banget ngomong sama triplek! Ali emang gak pernah serius sama Dara."
KAMU SEDANG MEMBACA
[WPS #1] ALIANDARA (SELESAI✅)
Teen FictionKedatangan Andara Lexania dalam kehidupan Ali, sangatlah tidak terduga dan tidak dapat dihindari. Segala tingkah konyol dan nekatnya, Andara berhasil masuk dalam kehidupan cowok itu, sekalipun dicap sebagai "Cewek Murahan". Tapi siapa sangka, bahwa...