"Semua punya masalah yang ingin dirahasiakan dari siapapun, termasuk orang terdekat kita."
🌻🌻
KEDATANGAN Arvan di kafe itu membuat Ali kaget. Pasalnya dia sudah lama tidak melihat wajah itu, mamanya bilang kalau papanya lah yang menggugat cerai dan berselingkuh dengan orang lain.
Rasa benci itu menyeruak di dalam hati Ali, bayangkan saja, dua belas tahun tahun disiksa seperti binatang. Sedangkan Papanya malah asik senang-senang dengan wanita lain.
"Papa minta maaf, Ali. Papa tidak bisa memenangkan hak asuh kamu saat itu. Reine selalu mengancam papa, dia akan membunuh kamu kalau papa masih berkeliaran di dekat kamu. Jadi, papa putuskan untuk pergi agar kamu tidak terluka."
Ali tersenyum sinis. "Tidak terluka? Bahkan saya sudah terlanjur mati rasa sekarang," sarkasnya.
"Papa tidak mengira kamu akan disiksa seperti itu. Papa benar-benar menyesal telah meninggalkan kamu bersama psikopat itu."
"Jelas anda tidak mengira, karena anda sibuk berselingkuh dengan wanita lain."
Rayyan hanya menyimak percakapan antara kedua anak dan bapak itu. Ali menoleh kearahnya. "Gue udah liat hadiah terbesar lo, tapi maaf gue gak tertarik." Dia berdiri dari duduknya, dengan cekatan Rayyan menahannya.
"Li, lo gak bisa melihat semuanya dari satu sudut pandang aja. Lo hanya tau dari sudut pandang Reine, tapi lo belum melihat dari sudut pandang om Arvan," kata Rayyan.
Ali terdiam cukup lama sebelum akhirnya dia duduk dan mencoba mendengarkan apa yang dikatakan oleh papanya. Dia terkejut bukan main saat mengetahui kebenaran yang sesungguhnya.
"Papa itu sangat mencintai mama kamu, Li, untuk apa papa selingkuh? Mama kamu punya riwayat penyakit jiwa. Dia dulu sempat direhab karena menjadi psikopat, banyak nyawa hilang karenanya, tapi papa yakin setelah direhab mama kamu akan sembuh. Memang sembuh, tapi hanya sementara, dia sering salah paham dan menganggap papa selingkuh lalu dia menyiksa papa, sesekali papa diam, tapi lama kelamaan papa capek. Maka dari itu papa menggugat cerai dengan alasan KDRT, sialnya mama kamu lebih cerdik dalam urusan memutar balikkan fakta," jelas Arvan.
Napas Ali tercekat, seakan ada batu besar yang mengganjal di tenggorokannya. Selama ini dia bungkam karena ingin melindungi mamanya, tapi ternyata dia melindungi orang yang salah.
"Jadi selama ini, saya melindungi orang yang salah?" lirih Ali. "Dua belas tahun saya disiksa seperti binatang, tanpa sedikitpun saya memiliki niat untuk melaporkan mama, karena saya tau kalau mama juga tersakiti. Ternyata, mama adalah orang yang paling bahagia karena sudah melampiaskan emosinya pada saya," sambungnya penuh emosi.
Ali mengangkat kedua lengan hoodienya, terdapat banyak guratan dan memar, ada juga bekas luka lama yang tidak mudah hilang. Mata Arvan menatap anak laki-lakinya lirih, dia tidak menyangka kalau kehidupan anaknya penuh dengan penyiksaan.
Pikir Arvan, setelah dia meninggalkan Ali, Reine akan merawat Ali dengan baik. Namun dugaannya salah, wanita itu sudah melakukan kesalahan fatal.
"Jika papa tau lebih awal, papa akan membebaskan kamu gimana pun caranya," lirih Arvan.
Tiba-tiba Rayyan beranjak dari duduknya. "Gue rasa kalian butuh privasi, dan gue yakin Dara udah nungguin gue." Rayyan melirik jam tangannya sekilas. "Lo disini dulu, urusan Dara biar gue yang tanggung jawab. Asal nanti lo dan om Arvan harus datang ke partynya Dara malam ini."
Ali menautkan alisnya bingung. "Party?"
"Hari ini, sweet seventeen-nya Dara."
Mata dan bibir Ali membulat sempurna. Bodoh! Bagaimana dia tidak mengetahui ulang tahun pacar sendiri?
KAMU SEDANG MEMBACA
[WPS #1] ALIANDARA (SELESAI✅)
Teen FictionKedatangan Andara Lexania dalam kehidupan Ali, sangatlah tidak terduga dan tidak dapat dihindari. Segala tingkah konyol dan nekatnya, Andara berhasil masuk dalam kehidupan cowok itu, sekalipun dicap sebagai "Cewek Murahan". Tapi siapa sangka, bahwa...