"Jangan fokus mencari kemenangan, yang penting kamu udah melakukan yang terbaik"
🌻🌻
SORAK ramai penonton menggema di gedung olahraga SMA Rajawali. Hari ini, tepat di hari minggu jam sembilan pas tidak kurang dan tidak lebih, kompetisi antar sekolah akan dilaksanakan. Hampir 38 sekolah ternama di Jakarta mengikuti kompetisi ini, karena diselenggarakan dua tahun sekali dan kompetisi ini bisa dibilang penting. Selain mendapatkan mendali emas, pemenangnya bisa mendapatkan gelar sebagai Raja dan Ratu taekwondo antar Provinsi.
"Dara, lo gugup?" tanya lelaki yang sedang memakai sabuk merah di pinggangnya.
Andara menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan, dia tersenyum lebar hingga menampakkan sedert gigi putihnya, "Gue gak gugup kok, Rel. Santuy aja."
Tangan Darrel mengusap lembut puncak kepala Andara, hubungan mereka bisa dibilang teman dekat, keduanya sama-sama memiliki sifat yang friendly dan mudah bergaul, Darrel juga tau kalau Andara seorang yatim piatu sejak kecil yang selalu mendewasakan diri dan berusaha terlihat baik-baik saja.
"Kita masih punya waktu 2 jam sebelum bertanding. Udah sarapan? Temen-temen lo mana?"
"Udah tadi makan telor mentah campur susu," jedanya sebentar, "Kaffa harus nganter mamahnya ke pasar dulu, mami Res sama papi Rama lagi otw, bang Rayyan lagi di pesawat mau otw sini, kalo Ali--"
"I'm here."
Raut wajah Andara berubah sumringah setelah mendengar suara itu, tapi mengapa suara Ali berbeda?
Dia menoleh kearah sumber suara, "Loh, Kaffa? Katanya nganter tante Gita kepasar dulu," kata Andara dengan nada sedikit kecewa.
Kaffa merangkul tubuh Andara yang lebih pendek darinya, "Mama bisa dianter pak Nano. Gue gak mau buat lo nunggu lama dan sendirian pula."
Darrel membulatkan matanya, sendirian? Apa badannya kurang besar hingga Kaffa tidak melihatnya?
Merasa tersinggung dengan kata-kata Kaffa, Darrel berdehem keras. "Lo pikir gue angin berlalu, Kaf?" Dia mengerucutkan bibirnya sebal.
Kaffa tertawa, benar juga, dia tidak melihat Darrel, "Gue gak nyadar ada lo."
"Emang lo selalu gak sadar kalau ada co--" ucapan Darrel terhenti karena ada yang memanggilnya dari belakang.
"Darrel," panggil cewek yang baru saja datang.
Yang dipanggil membalikkan tubuhnya ke cewek itu lalu tersenyum sumringah, "Makasih udah mau dateng," ucap Darrel.
Cewek itu tersenyum tipis setelah itu mengangguk pelan. Andara langsung mengulurkan tangannya kearah cewek itu, "Andara Lexania kelas 11 IPA 1 yang mau naik tingkat jadi kelas 12 IPA 1, sekolah di SMA Wisha Pradia," seru Andara seraya tersenyum ramah.
Dengan ragu cewek itu membalas uluran tangan Andara, "Damesha Laqueta," balas cewek itu.
"Kelas berapa? Sekolah dimana? Rumahnya dimana?" tanya Andara bertubi-tubi membuat kedua lelaki di sebelahnya menggelengkan kepala. Kebiasaan Andara jika sudah bertemu orang baru. Pikir Andara, tidak ada salahnya memperluas pertemanan.
"Nanya mulu, kayak wartawan," sahut Darrel.
"Tak tanya maka tak kenal, tak kenal maka tak sayang," jawab Andara tidak mau kalah dari Darrel.
"Jangan sayang-sayang, nanti kalo ditinggalin rasanya sakit," celetuk kaffa.
"Pengalaman banget pak," sindir darrel sambil melirik Andara.
KAMU SEDANG MEMBACA
[WPS #1] ALIANDARA (SELESAI✅)
Teen FictionKedatangan Andara Lexania dalam kehidupan Ali, sangatlah tidak terduga dan tidak dapat dihindari. Segala tingkah konyol dan nekatnya, Andara berhasil masuk dalam kehidupan cowok itu, sekalipun dicap sebagai "Cewek Murahan". Tapi siapa sangka, bahwa...