⚫️20(b).semoga

3.2K 462 92
                                    

Gua tertegun.Maksudnya spesial gimana sih?Gua gak ngerti.

"mak-"ucapan gua terhenti pas gua liat Junho udah balik dan duduk di sebelah gua.

Gua menatap bapak itu,dan bapak itu tersenyum."Selamat makan ya kalian berdua.Kalo mau nambah minum bilang saja"kata bapak itu lalu dibalas anggukan kita berdua.

Gua makan,dia juga makan.Gak ada yang bersuara.

"enak gak?"tanya Junho sambil liat gua.Gua noleh,"enak banget gila ho"jawab gua tanpa rekayasa karena emang enak banget.

"ya udah,setiap gua mau ke sini,gua ajak lu ya"kata Junho kemudian menuangkan sambal ke tempenya.

ANJIR EH AMBYAR AH.GASUKA NIH KALO KAYAK GINI.

Gua gak berani melihat dia.Sekarang gua lagi nahan senyum gua,"i-iya yaudah boleh"

Gua kembali makan makanan gua untuk menetralkan rasa salting gua.
Gua mengunyah makanannya dan gak sengaja ngeliat bapak penjual itu yang lagi nahan ketawa sambil liat gua.Kayaknya dia tau gua malu+salting deh.

"bapak ke toilet dulu ya,kalo mau nambah,ke cucu saya aja"kemudian bapak itu pergi ninggalin kita berdua.

"ryn,kalo udah abis nambah aja lagi"kata Junho lagi.Gua ngangguk,"iya ho"

"udah ketemu Yohan tadi?"tanya Junho random.

Lagi asik-asiknya minum milo,gua langsung gak selera setelah denger nama itu."Harusnya gua pulang sama dia hari ini,tapi dianya malah bilang ada urusan penting dan ternyata urusan pentingnya itu Minjoo"

Junho ngeliat gua nanar,"kasian amat si lu"

"iya emang kasian banget gua itu"jawab gua pasrah karena emang bener.

"apa gua harus nunggu dia sampe dia nikah sama gua terus dia mulai bisa nerima gua?"tanya gua kayak orang yang gak punya harapan lagi.

"Buat apa menunggu seseorang bila orangnya sendiri tidak merasa ditunggu?Buat apa menunggu kalo seseorang itu tidak ingin ditunggu?"

Serasa tersambar petir,gua mematung dengar perkataan Junho.

Tanpa sadar air mata gua mengalir namun cepat-cepat gua hapus."Terus gua gimana ho?"tanya gua sembari menatap kosong ke depan dan mengelap air mata gua.

"klo dia cinta lu,jangan cuma menunggu,kejar dia sampai dia sadar kalo yang sebenenya mencintai dia itu ada di sini"

"gua gak mau ngejar dia kalo dianya sendiri gak mau dikejar"balas gua yang berhasil membungkam Junho.

"gua akan bantu"Junho menyodorkan tisu ke gua yang lagi nangis.

Gua mengambil beberapa lembar tisu lalu mengelap air mata gua.Kemudian menatap Junho sambil tersenyum tulus."makasih banyak ho,gila lu baek amat"gua menepuk pundak Junho agak kencang.

"Ah gua tau sesuatu ho"tiba-tiba ada sebuah ide yang muncul di otak gua yang 80 persennya angin doank.

"apaan?"tanya Junho.

"kan lo udah mau bantuin gua,berarti gua juga mau bantuin lu"jawab gua dengan semangat.Gua tuh orangnya gampang balik moodnya.Jadi jangam kaget kalo yang tadinya gua nangis,tiba-tiba ceria lagi.

"bisa bantuin gua apaan,lu?"

"gua bakalan bantuin lu suka lagi sama orang.Kan lu bilang gak bisa tertarik/suka sama cewek dan cowok,nah gua bakalan bantuin lu suka sam cewek!nggak sama cowok tapi"kata gua dengan bangga dan semangat berasa orang pinter dan baik hati nih gua.

Junho terkekeh pelan,"yakin bisa?"

"bisa donk.Serahkan saja pada Jung Claryn istrinya Kim Minkyu"jawab gua ngawur.



















'Semoga aja ya Ryn.Semoga aja kalau gua berhasil punya perasaan sama perempuan,orang itu bukan lu'-batin Junho sambil tersenyum nanar menatap Claryn.

dijodohin ⚫️ Kim Yohan ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang