🔹💙🌊🔹

3.3K 335 99
                                    

HAPPY BIRTHDAY YOHAN SAYANG!MAAP TELAT YE 🙃















Claryn menatap kosong ke arah api yang perlahan semakin ganas—menghanguskan ratusan undangan pernikahannya.

Samar-samar terdengar isakan yang berusaha Claryn sembunyikan.Kini Yohan tengah berada di belakangnya,ikut menatap undangan pernikahan mereka yang sudah bersatu menjadi abu tanpa makna.

Sebenarnya kini mata Yohan mulai berair,tapi sebisa mungkin dia tahan agar air mata itu tidak keluar.

"cincinnya mau dipegang sama siapa?gua jual di pegadaian aja ya, lumayan dapet duit"kata Claryn yang masih membelakangi Yohan.

Yohan terkekeh pelan.Di pegadaian katanya? Aneh aneh aja. Bahkan di kondisi seperti ini,Yohan masih bisa dibuat tertawa oleh Claryn. Hanya Claryn.

Yohan menghapus air matanya yang sempat turun dengan segera,lalu berdeham,"jangan digadain,apalagi diloak. Biar gua yang simpen"

Claryn hanya bisa mengangguk pelan sebagai jawaban.

Dirinya masih setia berdiri dihadapan api yang melahap habis undangan pernikahannya. Sayang semua harus berakhir seperti ini. Tatapannya kosong, tetapi pikiran Claryn tidak lepas dari semua kejadian yang menimpanya.

Yohan perlahan mendekati Claryn tanpa berniat menyentuhnya,"bener kata pepatah,penyesalan selalu datang diakhir. Gua gak pernah sadar kalau ternyata ada cewek setulus lu,yang jelas-jelas udah di depan mata, cuma sayangnya gua malah nyari yang lain"

Claryn tersenyum miring, "ke mana aja lo? Bukannya emang dari dulu kayak gitu?"

"maaf,"balas Yohan dengan lesu.

Yohan sudah bisa memastikan kalau Claryn terlanjur bosan mendengar permintaan maafnya. Tapi yang kini bisa ia lakukan hanya itu. Memperbaiki semuanya? Yohan juga ragu harus mulai darimana. Ditambah lagi mungkin Claryn sudah tidak sudi.

Tak lama Claryn memberanikan diri membalikkan tubuhnya menghadap Yohan.Ia tersenyum pada Yohan, padahal jelas-jelas matanya terlihat memerah habis menangis.

"gua udah maafin lu sejak gua ngeliat kalian berdua ciuman. Justru gua yang minta maaf karena gak pernah sesuai dengan pacar idaman, calon istri idaman lu. Gua ngerti,gua jauh dari tipe lu. Harusnya gua gak boleh bodoh,menaruh harapan dan percaya ke orang yang gak nerima gua. Lu tau?sekecil apapun yang lo buat,mau itu seneng mau itu sedih, gua selalu syukurin karena masih ada kesempatan untuk kita merasakan itu"

"di saat-saat gua mulai lelah bertahan tanpa pernah dilihat, malah semakin hari lu semakin membuat gua berpikir bahwa, 'Yohan sayang gua kok,ini semua cuma masalah waktu aja'. Cuma ternyata gua salah karena udah terlalu jauh sampai ke tahap ini,lu ternyata gak sayang sama gua. Semuanya bukan murni kesalahan lu.Gua juga salah. Gua gagal jadi seorang perempuan yang buat lu bahagia,gagal jadi cewek sesempurna Minjoo,semua dari diri gua gak sesuai kriteria lo. Maaf udah terlalu jauh masuk ke dalam kehidupan lu.Gua doain yang terbaik sama Minjoo kok!"ujar Claryn dengan nada antusias diakhir kalimat.

Yohan menitikkan air matanya. Rasanya ia begitu bodoh.

"woi jangan nangis.gak malu apa sama sabuk item lo?"tanya Claryn lalu tangannya terulur untuk menghapus air mata Yohan singkat.

Yohan tersenyum kemudian menatap Claryn,"terimakasih atas pengakuan lu di saat mabuk itu.terimakasih juga udah pernah cinta sama gue.mulai saat ini gak perlu mikir gua sayang sama lu apa nggak,ya pasti sayang lah!.Dan cukup minta maaf, lu gak salah apa-apa. Lu itu sempurna buat gue,cuma guenya aja yang belum lihat itu dari lo. Gua terlalu bodoh untuk sadar, lu itu cewek yang baik"

dijodohin ⚫️ Kim Yohan ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang