⚫️41.kita-seperti air terjun

3.4K 381 68
                                    


Sebulan kemudian...

Semua murid SMA produce bernapas lega dan merasa senang.Pasalnya hari ini merupakan hari terakhir ujian tengah semester.

Selama mempersiapkan ujian,tidak ada yang begitu spesial antara Junho dan Claryn.

Junho sibuk,apalagi Claryn.

Claryn tengah mempersiapkan pernikahannya dengan Yohan.Kedua keluarga mereka sibuk untuk mempersiapkan segala hal.Ini adalah pernikahan anak mereka,semua harus sempurna tanpa kesalahan.

Mulai dari tema pernikahan,fitting baju,survey tempat,dekorasi pelaminan,dekorasi ruangan,sewa mc,dan segalanya mereka persiapkan jauh-jauh hari.

Kalau Junho,dia sibuk dengan dunianya sendiri dan sibuk menunggu hingga saat itu tiba.

Junho dengan terpaksa mendukung mereka bahagia,padahal hatinya menderita.

Setiap hari,dibenaknya hanya membuat sajak dan cerita memilukan.Setiap hari dia selalu seperti itu tanpa merasa bosan.

Tujuannya menulis sajak cinta hanyalah untuk dirinya dapat merasakan cinta kembali.

Dia tidak bisa menyukai seseorangpun,namun dia membuat sajak tentang dua insan yang saling mencintai atau apapun tentang hubungan cinta.Terdengar aneh,namun itulah usahanya agar bisa merasakan lagi manis pahitnya cinta.

Giliran sudah cinta,yang dicintainya menikah dengan pria lain.

Junho ingin rasanya mengutuk realita hidupnya sendiri.

Kini saat yang dia tunggu-tunggu tiba.

Dirinya sudah berjanji pada Claryn untuk saling bertemu sepulang sekolah dan mereka akan bertemu sebentar lagi.

Junho juga dengan terpaksa——meminta izin pada Kim Yohan untuk mengajak Claryn jalan.Karena kesepakatan yang mereka buat waktu Yohan melabraknya di rooftop pagi itu,Junho harus meminta izin pada 'calon suami bejad' Claryn.

Sekarang Junho tengah menyender pada sandaran balkon di lantai dua depan kelas Claryn.Hatinya gugup,rasanya sudah cukup lama mereka tidak bertemu.

Junho sedang menunggu Claryn sampai dia selesai ujian.Kebetulan pengawas ruangan ujian Junho berbaik hati mengizinkan anak-anak yang sudah selesai ujian untuk keluar 15 menit lebih awal sebelum bel pulang.

Junho menghela napas sambil sesekali menjinjitkan kakinya untuk mengintip Claryn di dalam kelas yang ternyata tengah berkutat dengan soal di hadapannya.

Junho tanpa sadar membentuk senyuman saat melihat wajah bingung Claryn.Rasanya ia gemas sendiri.

Junho kemudian berbalik dan kembali ke sandaran balkon.Tangannya berpegangan pada pegangan balkon,lalu menunduk ke bawah sambil melihat pepohonan yang tumbuh di sana.

Junho sudah siap.Hatinya sudah dia persiapkan untuk rela.Claryn bukan miliknya,lantas apa yang mendasari dirinya untuk sakit hati?Hari ini Junho sudah siap.Menyiapkan kenangan terakhir bersama Claryn,———sebelum dia jadi istri orang lain.

Ada banyak hal yang ingin Junho sampaikan.Ada banyak hal yang ingin Junho gambarkan pada Claryn.Junho amat sangat mencintai Claryn.Coba saja Junho lebih dulu mengenal Claryn,dirinya pasti akan menjadi orang yang paling bahagia di dunia ini.

"Junho!"Claryn menepuk pundak Junho agak keras,sengaja supaya Junho kaget.

Junho sontak menoleh dan langsung tersenyum."Claryn"

Claryn membalas tersenyum,"Ayo jalan!Gua udah muak sama sekolah"

Senyuman yang lebih cerah tersungging di wajah Junho,"Ayo sekarang"
.
.
.

dijodohin ⚫️ Kim Yohan ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang