#5

429 9 0
                                    


"mikirin apaan sih nar"
"nama nya udah tau WhatsApp nya juga udah terus apa lagi" tanya arin membuyarkan lamunan ku di kelas

"gapapa kok"

"terus yang kemarin kaya mana? Gak di bales?" tanya sisil di samping kanan ku
"dibales"

"hah terusss??
"dia cuek banget guysss"
"oh,gue kira lo udah tau resiko nya so itu kan yang lo liat dari awal nar" ucap sisil

"tapi nar kata papa gue kalo kita bener bener tulus sama orang lo buktiin lo bisa rubah dia biar ga dingin lagi sama lo gue yakin ga slama nya bafi bakalan kaya gitu sama lo nar, dan kalo lo berhasil, lo punya arti yang paling special di hati nya bafi, so right guyysss? "

"  mantul rin gue setuju banget" sisil menambah kan ucapan arin tadi

"ayolah nar itu bukan hal yang susah kok, kita berdua bantu okeyyy"
"kita berdua bakal ada terus buat lo sisterr yakan silll"

Lalu kami bertiga tertawa bersamaan aku beruntung mempunyai sahabat yang mengerti dan membuat aku menjadi diriku sendiri
Mereka benar apa salah nya memulai berjuang dia tak akan selama nya dingin karna mau menghindar seperti apapun manusia pasti butuh cinta dihidupnya

Jam 12.00 waktunya istirahat makan siang sebelum melanjutkan mata kuliah lagi kami berencana ingin ke taman belajar di samping parkiran roda dua sambil melihat bafi untuk memulai ini semuanya

Arin dan sisil sibuk dengan aplikasi snapchatnya sedangkan aku sedang duduk memainkan gitar sambil memikirkan lagu apa yang ingin aku nyanyikan dengan tatapan ke parkiran

Disuatu hari tanpa sengaja kita bertemu..
Aku yang pernah terluka kembali mengenal cinta..

Di sela sela aku bernyanyi dengan gitar yg ku mainkan arin dan sisil juga ikut bernyanyi dengan membuat insta story

Hati ini kembali temukan senyum yang hilang semua itu karna bafii... *kata sisil mengganti lirik

"Hahaha main rubah rubah lirik aja lu"
"ya kan bener lo aja nyanyinya menghayati gitu hahaha" ucap sisil

Kami bertiga tertawa dan aku melanjutkan nyanyian nyaa

Oh tuhannn...
Kucintaa diaa..
Kusayang dia..
Rindu dia..
Dia nya enggakkk...

"WHAHAHAHAHA"
kami bertiga serempak tertawa kerasss sekali menertawakan nyanyian ku yang konyol itu tak sedikit yang merasa terganggu karna ulah kami ini

Tiba tiba dibelakang kami ada segerombolan mahasiswa laki laki dan berjalan melewati kami salah satu nya albafi, dia melewatiku sambil memandang ku sekilas, memang pandangan nya membuat aku ingin tersenyum malu tapi ada rasa panik juga

"nar narr liat gak dia tadi ngeliatin lo" kata sisil
"iya dia liatin lo kok lo bengong sih "

"woy masalah nya kan dia belum tau gue itu orang nya yang mana"
"oh iyaaaa" kata mereka berdua berbarengan

"eh liatin tuh motor nya sama platt nya" kata ku mengerjibkan mata ku
"oh okeee yukk caw" kata arin melangkah kan kaki sambil mengobok tas nya mencari kunci mobil
Aku ikut berjalan paling depan dengan menenteng tas ransel kecilku dan gitar

Dengan melajukan mobilnya arin bertanya
"mau kemana nih nar"
"emm toko mainan aja kali yaa"
"boleh tuh"

Setelah sampai di toko mainan aku sisil dan arin masuk dan mengelilingi toko mainan terbesar itu

"lo mau beliin albafi mobil mobilan nar hahahaha" ucap sisil
"heh diem aja lu kalo gatau,kesitu narrr"
"kami terhenti di bagian miniatur"
"albafi suka apa nar"
"yee mana gue tau"

fighting Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang