#32

203 8 0
                                    

"Loh sean"

Seketika aku berkata ketika ku membuka pintu

"Gak nelfon dulu mau kesini"
"Aku mampir kok"
"Loh emang dari mana"
"Rumah teman ku"

Aku menyuruh nya masuk untuk sekedar mengobrol di dalam rumah,
Ura ada di dalam kamar nya dari kemarin dia belum terlihat baik baik saja

"Ura mana"
"Di kamar nya"

"Oh,ngobrol di teras belakang aja yuk"

Ia berjalan menuju teras belakang
rumah aku dan ura dengan di susul oleh ku membawakan segelas kopi dan roti kering

Aku duduk di kursi tepat di depan nya malam ini rembulan sangat cantik tepat berada di atas kepala laki laki itu
Melihat bulan dan sean dengan waktu yang bersamaan  adalah keindahan alam yang tak ad ma tandingan nya,sangat indah tuhannn

"Bulan lagi indah indah nya an"

"Iya" ucap nya smbil mendangakkan kepala melihat bulan di atas nya

"Tapi aku suka matahari" katanya terhadap ku
"Iya tau,kamu memang bukan manusia pada umum nya kan"

"Kamu gak tanya kenapa?"

"Emang kenapa?" Tanya ku bertanya

"Kekurangan mu seperti bintang banyak sampai tak terhingga" katanya menunjuk bintang yang terhempar

"Iya aku tau,terus?"

"Dan kelebihan kamu ya kaya matahari cuma satu"

"Tapi saat matahari muncul bintang di langit itu gak terlihat"
Katanya melanjutkan kata kata nya
Tak sekali dia menggoda ku dengan kata kata nya yang kaku lucu sekali tingkah nya

Aku masi terdiam yang ku lakukan hanyalah menatap wajah nya yang sangat tampan itu

"Diminum kopi nya" kata ku menawarkan kopi yang sudah ku seduh kan untuk nya

"Kamu gatau aku gak suka kopi?"
"Kamu gak suka kopi?"
"Iya"
"Kenapa?" Kataku bertanya
"Penunda tidur katanya padahal aku suka tidur"
"Hahaha sean"

Aku tertawa mendengar alasan nya,terlintas ingat dengan albafi yang sosok nya juga tak suka kopi dahulu nya
Semua yang sean lakukan kenapa slalu ada pria berkaca mata itu di bayangan ku..

~~~

Aku sedang duduk di kursi kampus dengan memainkan laptop membuat tulisan tulisan kecil,yang ku lakukan hanyalah terdiam pada kursi terbelakang dengan keadaan kelas yang ricuh sambil menunggu dosen yang tak kunjung datang

"Nar,kapan nih rilis cerita baru" tiba tiba seorang teman ku menghampiri ku yang sedang sendiri

"Hehe belum ada inspirasi"

"Ah masa,tulisan mu itu loh nar cerdas sekali"

Aku hanya tersenyum mendengar perkataan nya tanpa mengatakan apapun

"Nar maaf,kamu orang nya susah berteman ya"

"Engga kok"

"Sampai sampai aku mau menegur kamu aja minder"

"Yaampun sya,oke nanti selesai ngampus kita ngopo bareng mau?"

"Mau banget nar"

~~

Tasya sosok perempuan pendiam namun bersahabat ia selalu bertanya apa yang ingin dia ketahui dari ku
Tak memakan waktu lama untuk akrap dengan nya,kemungkinan hari ini aku mendapat teman baru

Aku sedang duduk di kedai kopi sekarang bersama tasya setelah memesan
Mengobrol kecil sambil sesekali tertawa

"Nar kapan kapan aku boleh main kerumah mu?"

"Boleh,tapii.."

"Kenapa nar?"

"Aku ga tinggal sendirian,ada teman ku juga"

"Siapa?"

"Fakultas ilkom,tapi gapapa aku tunggu dirumah deh"

Cukup seru mengobrol dengan tasya ramah dan bersahabat,aku mengobrol dengan nya menghabiskan waktu dengan bercanda canda

Ku lihat ada seorang pria berkharisma yang tak asing memasuki kedai kopi sosok pria yang tak asing ku lihat entah apa ikatan yang ada di antara kami membuat kami saling bertatapan

"Sayang" kata nya mengahampiri ku

"Kamu cepet banget"
Kata ku menegurnya pula

Ku tatap wajah sean yang tiba tiba memerah tak tahu kenapa,ia terdiam namun pandangan nya sesekali melirik tasya

"An kenalin ini tasya teman ku,syaa ini sean"

Mereka tak bersalam sapa atau berjabat tangan yang dilakukan di antara nya adalah saling tersenyum lalu mengalihkan wajah

"Yuk pulang udah malam"

"Yuk" jawab ku singkattt dengan cepat sean menggandeng ku menuntun pergi dari meja tersebut

"Sebentar an,tasya mau bareng ayo?"

"Oh enggak nar aku sudah pesan taksi"

"Aku duluan ya"

Sean menggandeng ku berjalan menuju mobil nya,dia datang karna memang aku yang menyuruh nya menjemput ku karna aku tak membawa mobil

Dalam perjalanan pulang ia hanya diam tanpa kata apapun,tidak menanyakan tentang ku hari ini

Sampai dirumah aku juga terikut diam tanpa sebab melihat tingkah sean seperti itu,aku merebahkan badan ku di sofa setelh melepas sepatu ku

"Udah makan?" Tanya ku di tengah diam nya kamu berdua,namun takada jawaban

"An,an kamu gapapa?" Tanya ku lagi

"Ha iya sya" ucap nya terkejut

Apa yang di katakan nya? Apa yang baru saja ia katakan nama siapa yang dia sebut baru saja,apa yang di maksud nya tasya? Teman ku yang bertemu dia di cafe

"Sya? Tasya maksud kamu?!"

Dia mendekat ke arah ku memeluk ku erattt sampai takbisa aku melawan
"Nar maaf"

"Kamu kenal tasya?" Lirih ku bertanya

"Maaaff"

"Kamu kenal?"

"Orang yang dulu ku ceritakan yang terakhir ada di hidup ku itu"

"Tasya orang nya??" Omong ku memotong perkataan nya

"Iya sayang"

"Jadi tasya mantan mu"

"Maaf"

"Kenapa maaf an,kenapa aku harus marah"
Ucapku menatap nya

"Tapi..."

"Hey,kamu nerima masa lalu aku seperti apa,trus kenapa aku gabisa trima itu juga dari kamu"

"Kamu gak akan pergi kan nar"

"Coba deh,apa mau aku yang gak kamu turuti gakada kan,jadi aku punya alasan apa buat ninggalin kamu"

Ia tersenyum ke arah ku,aku memaafkan nya, karna memang harus begitu aku dan sean di pertemukan dengan alasan yang tak jauh berbeda tentang rasa sakit yang menetap dari cinta sebelum nya
Maka dari itu bagaimana pun cara nya kami harus menjadi utuh tak ada siapa pun di antara aku dan sean tidak adalagi albafi atau tasya

~~

fighting Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang