Hari demi hari ku jalani dengan tiada warna, hanya hitam dan hambar yang ada,Memikirkan kesalahan yang ku lakukan membuat luka lama kembali tergores kembali berdarah kembali merasakan bahwa hidup begitu sulit di nikmati..
Berdua tapi tak tenang sendiri pun tambah tak tenang, tak ada sean takada albafi tak ada kebahagiaan.
Aku bingung meninggal kan sean untuk albafi apakah ini benar atau salah tolong lah semesta jika kau haruskan aku memilih antara mereka berdua aku lebih memilih menjatuhkan tubuhku dari gedung lantai 100Lamunan ku sore ini di buyar kan dengan dering telfon menandakan ada panggilan masuk
Bang sukma memanggil..
"Halo,ada apa bang?"
"Cepat siapin keperluan lo, kita balik malam ini juga keadaan mama drop"
Aku hampir menjatuh kan telfon ku sudah beberapa bulan ini mama memang sering bolak balik rumah sakit, aku segera berlari menuju kamar untuk pulang malam ini
Aku berjalan menuju kamar ura, ingin memberitahu maksud ku
Ku buka pintu kamar dan huftt aroma asap rokok yang pengap memenuhi kamar ura dia menengok ke arah pintu gadis brandal itu sedang mengutak atik laptop nya masih dengan sebatang rokok"Ada apa nar" sambung dia menoleh
"Ra saya akan pulang nanti malam ke semarang mama saya sakit parah dan mungkin agak lama kebetulan sidang skripsi saya selesai,saya punya banyak waktu untuk mengurus mama."
"Kenapa sangat mendadak nar, kamu akan lama lalu saya sendiri dirumah? Ah membosankan" gerutu ku rumah, ayo anter saya beli kebutuhan"
Aku meminta nya untuk mengantar ku berkeliling jakarta untuk menyelesaikan urusan ku di percetakan dan membeli kebutuhan ku, untung nya sore ini jakarta tak macet hingga aku dan ura bisa menyempat kan makan malam terakhir di sebuah cafe
"Sampai semarang salam untuk mama dan papa mu,pastikan kamu hidup dengan baik disana"
"Ra saya pergi untuk kembali"
"Tapi lama, saya rasa saya punya masalah sekarang kesulitan membereskan rumah sendirian" ucap nya sambil tertawa mengejek ku,
Bagaimana pun dia, dia adalah sahabat yang lebih dari sahabat bagi ku..18.00
Bang sukma akan datang menjemput dua jam lagi aku dan ura akan bergegas pulang,berjalan menuju parkiran mobil
Ku tatap ia menegang mematung melihat ke arah belakang ku"Nar, sean." Katanya dengan gerakan bibirnya yang minim dan mata yang memberi isyarat
"Apa? Kamu suruh saya bicara dengan dia, semua sudah selesai ra"
"Jangan jadi perempuan yg jahat,cepat aku tunggu mobil"
Huufftttt pandangan kami bertemu aku bisa membaca pandangan nya pandangan rindu tapi tak tau harus apa sedangkan aku pandangan kikuk yang bingung harus memulai apa dan juga rasa bersalah yang masih bergejolak, aku melangkan kan kaki memberanikan diri atas tatapan kecewa itu mencoba tenang menghela nafas
"Hai an" tegur ku
"Nar.." ucap nya lirih badan nya kaku ingin memelukku namun berusaha menolak
"Jaga diri mu ya an,trimakasih semua nya untuk hari hari mu yang kamu beri itu sangat berkesan untuk aku"
"Nar kita belum berakhir kan belum ada dari kita yang mengakhiri" lirih nya bicara di hadapan ku.
"Kita sudah berakhir an,dan an aku akan pulang dengan jangka waktu yg aku juga gatau kapan, ann kamu tau mungkin kota ini sudah membalas kan dendam nya pada ku membuat ku merasa sedih dan merasa bersalah melalui perantara kamu karna kota ini adalah pelarian ku dari kenyataan yang aku tolak."
"Kamu kembali untuk dia nar"
Lagi lagi suara itu membuat air mata ku ingin menetes deras"Gak ada sean dan albafi sekarang an, lupakan aku bahagia mu akan datang"
"Lupakan aku kamu bilang, memang mudah untuk orang yang gak punya rasa sesayang itu untuk kamu"
Air mata ku mengalir dengan cepat prasaan yang sangat kacau perdebatan yang selalu ku hindari seolah menjadi bom waktu di hari ini
"Aku mencintai mu, tapi bukan aku orang nya an."
Aku membalik melangkah menangis sesungguhnya kamu tau an menyakiti mu sama dengan menyakiti diri ku sendiri..
"Tapi hanya kamu nar.." ucap nya pelan berharap aku berhenti dari langkah ku,aku tak menghiraukan nya aku meninggalkan nya dengan rasa bersalah yang menyakiti diri ku sendiri
Aku menarik tisue mengelap air mataku dan mencoba baik di hadapan ura
"Saya denger semua nar sean sangat sayang sm kamu, kamu perempuan bodoh nar"
"Sudah, semua sudah selesai ra."
"Untuk apa kamu kembali pda laki laki yang hanya ingin melukai kamu untuk kedua kalinya"
"Aku memang mencintai nya tapi aku bukan kembali untuk dia ra."
.......
KAMU SEDANG MEMBACA
fighting
Romance"aku pernah mencintaimu hingga hancur lebur hingga jadi humus dan tumbuh dalam bentuk lain, itulah mengapa kini kau asing bagiku aku takbisa mengenali aroma yang kau bawa, kita tidak bisa lagi merawat batang pohon yang sama fii.." _kinaraanzella