Pagi ku cerah tanpa mendung di hati ku sekalipun,hari ku membaik setelah badai menghantam ruang ruang ku,ternyata benar kita patah untuk kembali tumbuh, kita berantakan untuk kembali menata dan kita mati untuk kembali lahir
Aku sedang duduk di sebuah cafe tak jauh dari rumah sibuk dengan laptop ku dengan keseharian ku yaitu menulis
Jemari ku berhenti mengetik berganti menggenggam handphone berniat untuk menghubungi ura, ntah kemana gadis ini menghilang ia tidak kembali kerumah sejak kemarin malam
"Halo narr"
"Ra kamu dimana gak pulang pulang,nomer juga gak aktif""Haha saya di bandung"
"Hah ngapain"
"Sstt ada urusan nanti saya pulang kok byeee narrr"
Belum ku jawab ia sudah menutup telfon ku,ada ada saja perempuan itu dengan cepat ia sudah berada di mana pun ia ingin
Aku memandang pintu masuk cafe seorang laki laki yang ku kenal masuk tidak salah lagi ia sean,aku ingin memanggil nya namun ku lihat ia tidak sendiri ia bersama wanitaKu urungkan niat ku,aku kembali sibuk dengan laptop ku namun ku lihat wanita itu pergi ntah kemana meninggal kan sean di tempat itu
"Sean" panggil ku
Ia melihat ku tak menyangka mungkin"Kinara? Kinara kan??"
"Aku ga nyangka ketemu kamu disini"
"Kamu? Maksud aku kamu dijakarta juga?"
"Iya,melanjutkan s2 ku"
"Kamu?" Balasku"Aku udah dapet kerja nar sudah 6 bulan saya di jakarta"
"Oh,pacar kamu tadi kemana?"
"Pacar??"
"Yang tadi"
"Yaampun nar dia adik ku yg dulu aku bilang penggemar novel kamu"
"Ohya soryy aku gatau" ucap ku tertawa
"Kamu baik nar?"
"Baik an,seperti yg kamu liat""Tapi ku liat ada yang beda dari kamu sekarang"
"Ah masa"
"Ah lupain aja"Begitu senang nya aku bertemu pria ini disini,pria yang di kirimkan tuhan saat ku sedang berada pada titik terendah ku
Kami menghabiskan waktu berdua mengobrol atas apa yang terjadi pada kami berdua,tertawa bersama membicarakan pekerjaan serta bertukar id line
"Kamu tinggal di mana sekarang?"
"Sama teman ku,di perumahan pelita"
"Perempuan?"
"Menurutmu?""Kapan ke semarang?"
"Nanti,tunggu ku sembuh""Apa yang luka nar?"
"Sesuatu yang gabisa kamu lihat"
"Apa??"
"Sudah mau malam pulang yuk"~~
Kini hariku lebih bervariasi dan berwarna karna kehadiran
orang kedua yang mengerti ku setelah ura, lama kelamaan aku mengerti atas hidup yang aku alami
Banyak hari yang ku habiskan dengan sean namun tak membuat ku jatuh hati dengan nya atau lupa dengan kenangan ku bersama albafi"Kata mu,kamu menghindari pertemuan, terus dengan sean?" Ucap ura di samping ku
"Gak ada pertemuan dan perpisahan antara aku dan sean ra"
"Maksud nya?"
"Kamu gak akan ngerti"
"Kamu aneh deh nar,aku ga ngerti"
Aku tertawa melihat kebingungan nya di depan ku,ia masih terus memakan snack di tangan nya, terdengar ada yang mengetuk pintu depan menandakan ada tamu
"Biar saya aja yang buka" ucap ura bangun dari duduk nyaAku masuk kedalam kamar ku untuk mengerjakan tugas kuliah ku,karna ku fikir itu adalah teman ura
"Naarr"
"Iya ra"
"Sean tuh"
"Seriusss"
"Iya,sana jalan"~~
Sean mengajak kuu jalan jalan sore ini,sosok laki laki yang menyenangkan namun susah peka
Kami berada pada taman kota yang slalu rakai apalgi bila wekeend tiba
Kami duduk di bangku kosong menghadap taman bermain anak,aku tersenyum menatap diantara anak anak yang asik bermain tanpa memikirkan apapun
"Narr.."
"Iya?""Aku fikir kamu orang nya memang pendiam"
"Maksud kamu?"
"Diam kamu itu gak asli nar"
"Kamu ngomong apaan si an"
"Aku sekarang bisa ngeliat luka itu nar,lukayang belum sembuh"
Aku hanya tersenyum menatap nya, aku berfikir sudah sedekat itukah kami sampai ia bisa melihat diri ku yang tidak ada diri ku di dalam nya
"Sudah lama an,aku juga sudah mengubur nya dalam dalam aku sudah membuka lembran baru sudah ku tulis namun belum menemukan judul""Kamu menguburnya sama dengan diri kamu"
"Aku udah trima an aku udah ikhlas aku percaya dengan pertemuan dan perpisahan"
"Kamu belum trima nar,kamu bisa bohongin aku tapi kamu gakbisa bohongin diri kmu sendiri,kamu kejakarta untuk lari dari itu"
"Iya kamu benar aku gak bisa, empat tahun berharga untuk aku lewati aku gakbisa. sebisa mungkin aku taro dia di belakang tapi bayang nya semakin muncul di depan ku an"
"Perlu ku bantu?"
"Gak perlu an, ini cerita yang ku awali dan untuk mengakhiri biar aku juga yang membereskan"
Sean tersenyum ke arah ku,ia mengjak ku makan mie bakso di pinggiran taman keadaan yang lagi lagi mengingat kan aku pada laki laki yang kini sudah jauh itu
~~
Kini aku sedang merebahkan tubuh ku di ranjang kamar ku setelah makan tadi sean mengantar ku pulang membiar kan ku istirahat karna besok aku harus masih kuliah dan ia juga bekerja
Hadir nya seorang sean mungkin bisa menciptakan tawa di wajah ku tapi tak bisa menghilangkan albfi dari ingatan ku
Semakin aku memaksa lupa dengan nya semakin jelas di benak ku,tak bisa ku elak lagi aku sangat merindukan nya semestaa..
Sedang apa dia apakah sudah pulang bekerja bagaimana hubungan dengan wanita baru nya apa dia sering berziarah ke makam ibu nya atau tidak,aku merindukan perdebatan kecil diantara kami yang slalu menjadi alasan aku menangis saat ini begitu aku mengingat nya,semesta memang mengejudkan aku berhasil dibuat bingung oleh nya atas kenyataan kenyataan yang tak pernah ku bayangkan"Narr.."
"Naraaa"Aku keluar menghampiri ura di depan ada apa dia databg datang langsung memanggil manggil nama ku
"Kenapa sih ra""Hehe kirain belum pulang"
"Memang kenapa?"
"Mau nitip rokok" tawa kecil nya menggaruk rambut
"Rokok mulu.sana makan udah saya masakin"
Dia menuju dapur ku rasa ia akan makan,sungguh aneh dengan teman ku satu ini baru pertama kali dalam dunia aku menemukan gadis seperti zaura,walau kehidupan nya yang bebas namun tetap mengerti arti pertemanan yang baik
Aku menerima,aku menerima bagaimana pilihan sahabat ku itu,sering kali aku menasehati kalau ia tak bisa terus terusan terjebak dalam lingkar kehidupan seperti ini namun kesadaran adalah hak nya aku tak bisa melarang lebih jauh.
Kalau dia menerima ku yang hanya diam dan tidak bersahabat dengan sembarang orang maka aku harus trima bagaimana sifat dan kebiasaan ura
Itulah arti pertemanan yang sebenarnya
![](https://img.wattpad.com/cover/181606398-288-k716533.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
fighting
Romance"aku pernah mencintaimu hingga hancur lebur hingga jadi humus dan tumbuh dalam bentuk lain, itulah mengapa kini kau asing bagiku aku takbisa mengenali aroma yang kau bawa, kita tidak bisa lagi merawat batang pohon yang sama fii.." _kinaraanzella