#33

211 10 0
                                    

*khusus chapter ini harus baca + on kan soundtrak nya,selamat bimbang ⤴️

~~

Hari ini aku tak ada kegiatan,yang ku lakukan hanyalah menonton tv atau menonton film di laptop
Terlihat ura di sekitar ku sedang bermain game sambil merokok,
Teman ku yang gila satu satu nyaa

"Gak keluar ra?"

"Mager ah,kamu mau kemana hari ini"

"Kerumah abang ku mungkin"

Aku melanjutkan aktivitas ku dan juga ura kami selalu kompak dalam hal apapun walaupun sebenar nya kami adalah dua manusia yang berbeda

Aku lihat layar handphone ku berkedip menunjukan ada pesan masuk

"Nar bisa bertemu?"
Isi pesan dari nomer baru yang sangat ku kenal foto profil nya adalah albafi

"Hahhh??!!!"

"Nar,kenapa?" Tanya ura heran menatap ku

"Albafi ra"

"Apa?"

"Mengajak ku bertemu"?

Pembicaraan ku dengan ura terhenti karna panggilan masuk mengagetkan ku yang sama dari albafi
"Angkat nar" intruksi ura dari kejauhan

"Ha..halo" kata ku lirih mengecil

"Halo nar"

Suara yang sangat ku benci namun ku rindu suara pelan nya yang menggambarkan kehangatan nya,
Semesta selalu membuat ku bingung apa dia memang takdir ku karna aku tak bisa melakukan nya tapi bagaimana dengan sean? Apa tujuan semesta menghadirkan sean di hidup ku

"Bisa kita bertemu nar? Aku lg di jakarta"

"Kapan?"

"Kapan apa?"

"Ketemu"

"Sore ini"

"Iya"

Ada sebuah percakapan asing yang bertahun tahun lalu selalu ada cinta di balik nya, asing dan hangat bertahun tak ku
temui rasanya begitu tenang dan rindu
semesta senang melihat ku bimbang.

~~

Senja hampir hadir dengan kepanikan yang muncul di wajah ku,aku memberhentikan mobil ku di tengah perjalanan ku memikirkan hal buruk yang akan terjadi bagaimana bila aku tak bisa menahan rindu ku bagaimana jika sean tau tentang ini bagaimana aku menanggapi perkataan sean

Tapi bagaimana mungkin aku menjadi seorang albafi yang slalu memikirkan resiko buruk yang kenyataan nya belum tentu terjadi,dengan keraguan yang menetap aku melanjutkan perjalanan ku untuk menemui laki laki itu

Aku memasuki cafe yang berada di tengah mall,aku langsung melihat nya tak butuh waktu lama untuk mencari nya walau sudah tak sering ku temui diri nya,rasa nya ragu tapi selalu ingin melangkah mendekat nya

Aku berdiri di depan nya masih diam menunggu nya memulai percakapan

"Duduk" kata nya menawari ku untuk duduk,karna aku masih saja diam mematung

Sekitar 3menit tak ada interaksi di antara kami,hanya saling diam menolak tatapan satu sama lain

"Nar" menyebut nama ku ragu

"Iya"

"Kamu baik?"

"Baik"

Kami lagi lagi terdiam kehabisan akal bungkam tanpa bisa apa apa

fighting Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang