#6

383 10 1
                                    

"bete bangun pagi buru buru takut telat sampe kampus dosen pada gamasuk" dumel sisil dengan wajah yang sangat kesal
"mana dikasih tugas lagi" tambah arin

"yaudah deh gue mau print out nih sama yang kemarin ada yang mau nitip gak? " tanya ku
" enggak nar duluan deh gue sama sisil belum selesai nih"
"gimana mau selesai kalo gak di kerjain"
Sambil mengambil flasdisk di tas ku lalu melangkah keluar

Karna ini masih pagi aku melangkah semaangat menuju warung print out langganan ku
"wah rame banget ya"
Terpaksa aku mengantri untuk mencetak tugas ku karna banyak mahasiswa lainnya juga tiba tiba
"mba" ada yang memanggilku dengan memegang bahu ku
"bawa bolpen? Boleh pinjem?"
"hah oh ini nih"

OH MY GOD!!!! dia albafi meminjam pulpen dengan ku andai dia tau perempuan yang baru saja dia ajak bicara sungguh menginginkan nya, semesta apakah ini kode dari mu...

"nih mba makasih ya"
Astaagaaaa senyum nya, senyum untuk ku pertama kali nya

"mba?"
"oh iya mas makasih ya"
"harus nya saya mba yang makasih karna udah di pinjemin"
"hah gak kok eh iya sama sama hehe"

Dia pergi dengan senyuman tak bisa pergi dari hati ini terlalu manis dan membekas.

~~

"gue tau nih kalo udh senyum senyum begini" tanya sisil
"hahaha gue ketemu, dia minjem pulpen sama gue tapi dia belum tau kalo itu gue "

" hahaha rumit amat sih love story lu "
" ehh arin mana" tanya ku
"pergi sama agung"
"hah kemana"
"makan katanya"
"lah kok sama agung"
"lagi deket tuh kaya nya"

Agung adalah laki laki teman kami teman sekelas kami

Tak lama kemudian arin kemudian datang tak lama dengan disusul agung ke kelas
"dari mana lu rin" ucap ku
"guyss agung nembak gue, gue bingung"
"whatttt emang sejak kapan sih deket" jawab ku
"belum lama sih nar duh gimana yaa"

"kalo kata gue sih gapapa so apa yang kita liat sehari hari aja deh dia anak nya baik pinter lagi" sisil menyaut

"iyasih rin, cuman sih ya hak lo jangan boongin diri lo kalo lo emang sayang ya gapap di jalanin yakan sil"
"yoiii sisterrr"

Tiba tiba ada yang mengganggu obrolan kami
"narr.. "
" eh kenapa yu?"

Dia ayu teman sekelas ku juga, tiba tiba menghampiri arin dan sisil di tengah tengah obrolan kami

"tadi ada yang nanya nanyain lo gue gak kenal"
"hah nanya apa yu" sautt sisil

"nanyain kinara anak nya yang mana sama nanyain akun instagram lo sih tadi nar"

"siapa sih nar" tanya arin
"gue mana tau"

Siapa sih dalam hati ku tak pernah pernah nya apa ada hubungan nya dengan albafi? Atau apa

"yaudah gue cabut dulu ya nar"
"iya yu thanks ya"

Aku masih terdiam memikirkan menerka nerka tanpa ada bayangan siapa manusia itu

"udah nar gausa di pikirin yuk cabut" kata arin
"mau kemana rin"
"ke mobil ngambil gitar terus ke taman yuk"
"ayok nar buruan donggg"

Aku berdiri dan melangkah mengikuti mereka berdua sambil terus memikirkan nya

~~

"nih nar main" arin memberikan gitar kepada ku
"gak mood ah" tapi tetap ku ambil tapi ku pangku saja tidak ku main kan

"narr"
"kinaraaa"

"ngapa loh sisil" kata ku sedikit kencang
"albafi tuhh"
"mana" kataku dengan mata mencari

fighting Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang