22

245 3 0
                                    

"narrrrr"
"kinaraaa"

Kini aku sedang di taman rumah ku di depan kolam ikan koi yang sudah tidak ada ikan nya itu, aku sedang tidak sibuk hari ini hari ku hanya ku isi dengan memainkan gitar ku sambil memakan beberapa cemilan
Tapi tiba tiba aku mendengar ada yang memanggil namaku di depan sana, aku melangkah cepat membukakan pintu

"lama banget lo" ucap arin masuk rumah ku setelah aku membuka
"tau gimana sih si bibik" sambil tertawa meledek
"whtttt arinn sisil" ucapku sambil berpelukan dengan mereka bertiga
"gue kira lo udah ke jakarta rin"tanya ku
"nanti malem gue terbang"
"iya nih gue dipaksa bolos ngajar sama ni anak" balas sisil lagi
"aduuh ibu guru jangan galak galak" ucap arin meledek sisil

Mereka berdua memang sudah menganggap bahwa ini rumah mereka juga begitu pun aku dirumah mereka berdua,sisil memasang wajah kesal akibat ejek arin sambil tangan nya menarik pintu kulkas ku
"lo belum masak nar"
"nyokap gue gakada kalo mau makan lo cari aja dikulkas"

Sisil kembali dengan beberapa makanan biskuit dan beberapa snack dan minuman kaleng
Lama sekali kami menghabiskan waktu bertiga hari ini hanya untuk tertawa saling melupakan masalah di balik diri kami masing masing
"kita mau disini aja? Gakmau jalan?" ucap arin
"jalan ah"ucapku menambahi
"yuk jalan yuuk"

Dalam waktu 15 menit kami sampai pada restoran desert di kota kami tempat yang sering kami datangi saat kuliah dulu, kami bertiga sudah memesan apa yang kami inginkan, sambil menunggu kami membuka handphone untuk sekedar mengecek
Sisil mengisyaratkan untuk menengok ke arah nya untuk mengambil foto.
Setelah pesanan kami semua datang, kami memulai untuk makan, terasa enak dilidah ku
"eh kamu.. Pacar albafi kan" tiba tiba mengejudkan ku dengan bicara di samping ku, kedua teman ku juga terheran heran memandang rambut merah dengan dress berwarna navy dipadu dengan hils hitam
"ga nyangka loh bisa ketemu disini,hari inikan free kok gakjalan sama albafi kinar?"ucap nya mengejek ku aku masih tampak duduk diam tak menghiraukan nya

"eh sumpah ini bukan urusan lo ya!" bentak arin berdiri menatap wajah gadis itu
"rin udah" ucapku menarik tangan arin
"siapa sih dia nar"
"biasa krikil" jawabku menahan arin tapi mataku membunuh nya, aku mengisyaratkan gadis itu untuk ke belakang hanya berdua saja, daripada ada keributan apa salah nya bicara baik baik menurut ku

"lantas kalau saya krikil, kamu apa?" tanya nya langsung menyerang ku
"maaf,tapi kamu gakada urusan apa apa diantara saya dan albafi,tolong bersikap sewajarnya teman albafi dengan gitu saya bisa ngehargain kamu"
"hey kinara saya fikir ketika albafi cerita punya hubungan selama 4tahun dengan perempuan,adalah perempuan yang sempurna sampai seorang albafi gak bisa lepas dari dia,ntah ekspetasi saya yang terlalu tinggi atau selera albafi yang rendah?"

"tolong,kamu mau saya hargai sebagai teman albafi, atau penggoda?"

"apa? Penggoda?,sedangkan albafi sendiri yang meminta nomer whatshap saya, udah lah kinara saya rasa 4tahun cukup lama loh.. Kalau boleh jujur kamu sama sekali gak pantas untuk seorang albafi"

"hati hati.perempuan yang kamu bilang gak pantas itu calon istri nya."

"nar.."
"iya rin"
"lo dimana,gue harus balik" terdengar suara arin dari luar toilet mencariku
Aku masih memandang gadis didepan ku dan melewati nya,dia tidak akan aku lepaskan semesta

Aku menceritakan semuanya diperjalanan pulang bersama arin dan sisil, dan tentang albafi juga, ada apa pria itu meminta nomer gadis itu mengapa hatiku hancur mengapa prasaan ku kacauu
"dulu nindi sekarang beda lagi" ucap sisil
"gue rasa lo fighting banget ngepertahin albafi"

....

Waktu sangat terasa singkat, bumi sudah malam saja mengisyaratkan makhluk bumi untuk istirahat, arin sudah pergi ke jakarta sisil sudah Beristirahat dirumah nya juga
Ku tengok beberapa panggilan tak terjawab dari albafi tapi aku memutuskan untuk tidak mengangkatnya, aku harus meredamkan amarah ku ini untuk pergi tidur

fighting Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang